Rabu, 11 April 2012

Rangkuman Bahan katekese Calon Babtis Stasi Kedaton Paroki St Yohanes Rasul

Rangkuman
Bahan katekese Calon Babtis
Stasi Kedaton Paroki St Yohanes Rasul





Ditulis kembali oleh:
Aprilia



“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
(Yohanes 15:16 – 17)

Tuhan, aku telah mengatakan ya untuk selama – lamanya. Biarlah aku tidak akan pernah menengok ke belakang setelah aku meletakkan tanganku pada bajak. Luruskanlah jalan Salib bagiku. Berikanlah kepadaku KASIH sehingga tidak akan ada ruang untuk pikiran atau langkah yang tidak patuh.
-Elisabeth Elliot-






RANGKUMAN MATERI UNTUK CALON BAPTIS
4 MASA, 3 TAHAP


1.    MASA PRAKATEKUMENAT
Tujuan: agar para simpatisan mulai berkenalan dg Gereja, Yesus Kristus, Iman, dan cara hidup Katolik, dan juga untuk memurnikan tujuan/ motivasi untuk menjadi seorang Katolik.
Masa ini ditutup dengan tahap pertama yakni upacara penerimaan Katekumenat.

2.    MASA KATEKUMENAT
Para calon baptis sudah berhubungan dengan Gereja dan termasuk keluarga Kristus. Masa ini merupakan masa persiapan pemahaman dan persiapan batin sebelum dibaptis, yang ditutup dengan tahap kedua yaitu upacara penerimaan Calon Baptis.

3.    MASA PERSIAPAN TERAKHIR
Masa ini disebut juga “Masa penyucian dan penerangan”, yang ditutup dengan tahap ketiga yaitu upacara penerimaan Sakramen Inisiasi.
Masa ini biasanya berlangsung pada masa Prapaskah dan penerimaan Sakramen Inisiasi pada upacara malam Paskah, atau Ibadat dan upacara dapat diadakan di hari lainnya. Upacara ini bertujuan mengingatkan yang akan dijalani oleh calon baptis setelah selesai mengikuti pertemuan (sejak masa prakatekumenat sampai dengan masa katekumenat), sebelum calon baptis dipermandikan (dibaptis).

4.    MASA MISTAGOGI
Masa ini disebut juga masa pendalaman Iman, yang biasanya berlangsung selama masa Pentakosta ataupun di luar masa Pentakosta (tidak harus seminggu sekali). Merupakan masa pembinaan lanjut setelah para katekumenat dibaptis agar para baptisan baru merasa mantap menjadi orang Katolik. Pembinaan/ pendalaman iman bisa diwujudkan dalam kegiatan Rekoleksi ataupun Retreat.

MASA PRAKATEKUMENAT
Keinginan Menjadi Kristen Katolik Merupakan Panggilan Allah
Alasan menjadi seorang Katolik bermacam – macam tergantung pribadi masing – masing, namun perlu dimurnikan, dengan menyadari bahwa ia ingin mengikuti hidup seorang pribadi yang bernama Yesus Kristus.
Yesus diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis ke tengah bangsa Yahudi dengan sebutan Anak Domba Allah. Yesus adalah Mesias, anak Allah, Raja Israel. Yesus melaksanakan tugas yang diberikan oleh Bapa lewat sabda dan karyaNya dan melalui cara hidupNya demi keselamatan semua umat manusia. Cara hidup Yesus ini dilanjutkan oleh para pengikutNya, yaitu dalam suatu persaudaraan yang disebut Gereja.
Gereja Kristen Katolik biasanya disebut juga Gereja Katolik. Katolik berasal dari bahasa Yunani “katholikos” yang berarti keseluruhan atau “umum”. Gereja Katolik berarti Gereja yang tersebar di seluruh muka bumi dan mengajarkan secara menyeluruh dan lengkap segala ajaran iman, serta tertuju kepada semua manusia. Pokok – pokok iman Gereja Katolik dirumuskan dalam syahadat (syahadat pendek/ syahadat Para Rasul dan syahadat panjang).
Simpatisan adalah mereka yang mulai masa pendampingan dalam masa prakatekumenat, sehingga dianjurkan memiliki Kitab Suci. Dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci, simpatisan akan semakin mengenal pribadi Yesus. Melalui Yesus, Allah memanggil manusia. Siapa saja yang percaya kepadaNya dan mengikutiNya akan mendapatkan keselamatan.
Penjamin adalah yang mendampingi simpatisan. Peranan penjamin: memberi jaminan kepada Gereja bahwa simpatisan yang didampinginya pantas untuk diterima menjadi anggota Gereja; membantu simpatisan untuk mengatasi kesulitan dan menyadarkan konsekuensi menjadi seorang Katolik; membantu berdoa baik pribadi maupun bersama.


Syahadat Para Rasul (PS No.1)
Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi; dan akan Yesus Kristus, putraNya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus; disalibkan, wafat, dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.
Tanda Salib (PS No.9)
Dalam (Demi) nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Bapa Kami (PS No.10)
Bapa Kami yang ada di surga. Dimuliakanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu. Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Salam Maria (PS No.14)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.
Kemuliaan (PS No.13)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.


Menjadi Katolik Berdasarkan Jawaban Bebas atas Panggilan Allah
Seseorang memilih agama berdasarkan kehendak yang bebas karena memilih suatu agama merupakan salah satu hak yang paling asasi (dilindungi oleh undang – undang dan PBB). Kebebasan seseorang memilih agama berdasarkan pada martabatnya sebagai ciptaan Allah yang telah diberi akal budi dan kehendak yang bebas.
Tuntutan Yesus kepada para pengikutNya adalah melepaskan segala sesuatu yang menghalangi hubungan dengan Allah, yang artinya tidak boleh mementingkan dirinya sendiri. Menjadi pengikut Yesus merupakan anugerah Allah.
Waktu Yesus hidup di tengah bangsa Yahudi, sebagian besar orang menolakNya, bahkan para pemimpin agama Yahudi, karena Yesus dianggap tidak taat lagi pada agama Yahudi. Yesus lebih memperjuangkan nasib manusia daripada hanya taat pada hokum Taurat yang sering kurang manusiawi.
Sebagai orang Katolik, kita perlu untuk selalu mengadakan hubungan dengan Allah dalam bentuk doa (memohon pertolongan Allah setiap pagi sebelum memulai kegiatan), doa malam (menghadap Allah lagi sebelum tidur untuk mensyukuri keseluruhan hari yang telah dijalani), doa makan (menghadap Tuhan sebelum dan sesudah makan untuk mensyukuri setiap rezeki/ anugerah yang kita terima), dll.

Doa Pagi (PS No.50)
Ya Allah, Bapa yang mahabaik, terimakasih atas perlindunganMu sepanjang malam tadi. Terimakasih pula karena Yesus yang Kau utus menjadi sahabat anak – anak; Dia selalu menemani aku. Terimakasih juga atas Roh Kudus yang Kau utus untuk membimbing aku. Semoga hari ini aku setia mendengarkan bisikanNya.
Bapa, berkatilah orang-tuaku, pengasuh, pendidik, sanak-saudaraku, dan teman – temanku. Bantulah juga mereka yang bersusah hati, sakit, dan menderita. Semoga mereka merasakan penghiburan dariMu. Aku mohon bimbinganMu, ya Bapa, supaya hari ini aku selalu berlaku sopan dan melaksanakan tugas – tugasku dengan baik; rajin membantu di rumah dan ramah kepada teman – teman.
Ya Bapa, utuslah santo/a pelindungku, para malaikat pelindung, dan Bunda Maria sendiri, supaya mendampingi aku sepanjang hari ini. Ini semua aku mohon dengan perantaraan Yesus, Tuhanku. Amin.

Doa Sebelum Makan (PS No.164)
Bapa yang mahamurah, kami bersyukur atas makanan yang Kau sediakan bagi kami sebagai tanda kemurahan dan penyelenggaraanMu. Berkatilah makanan ini agar berguna bagi kesehatan kami, berkatilah mereka yang telah menyediakannya, dan berkatilah pula kami semua yang kini berkumpul untuk makan bersama. Semoga perjamuan ini memupuk semangat persaudaraan di antara kami, dan mengingatkan kami akan Yesus Kristus, yang telah menjadikan perjamuan sebagai sarana kehadiranNya di tengah kami, para muridNya. Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Doa Setelah Makan (PS No. 166)
Bapa yang mahamurah, terimakasih atas rezeki yang baru saja kami nikmati. Semoga tanda kemurahanMu ini memberikan kekuatan baru untuk meningkatkan pengabdian kami kepadaMu dan pelayanan kami kepada sesama. Semoga makanan ini menumbuhkan dalam hati kami kerinduan akan Yesus Kristus, roti hidup yang turun dari surga.
Kami mohon berkatMu bagi mereka yang tidak makan pada hari ini, karena puasa, sakit, atau miskin. Berkatilah pula semua orang yang mengusahakan pemerataan pangan bagi umat manusia.
Semua ini kami mohon dengan perantaraan Yesus Kristus, rezeki rohani yang bertahan sampai kehidupan abadi. Amin.

Doa Malam (PS No. 82)
Allah Bapa yang mahabaik, aku berterimakasih kepadaMu. Engkau telah membimbing aku sepanjang hari tadi. Terimakasih  karena Yesus yang telah menemani aku. Terimakasih atas Roh Kudus yang menuntun aku. Terimakasih pula karena orangtua yang selalu memperhatikan dan mendidik aku; terimakasih karena sanak saudara, dan terimakasih karena segala anugerah yang telah aku terima pada hari ini. Sekarang utuslah Roh Kudus menerangi aku, supaya aku dapat mengetahui dosa – dosaku, dan bantulah aku supaya dapat menyesalinya dengan sungguh – sungguh.
Pemeriksaan Batin, disusul Doa Tobat.
Doa Tobat (PS No.25)
“Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa – dosaku. Aku sungguh patut Engkau hokum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan mahabaik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmatMu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang mahamurah, ampunilah aku, orang berdosa. Amin.”
Ya Bapa, lindungilah aku malam ini supaya tidur dengan nyenyak. Semoga besok pagi aku dapat bangun kembali dengan segar. Aku mohon berkatMu untuk orangtua dan sanak saudaraku, terutama untuk orang – orang sakit dan menderita.
Utuslah malaikatMu selalu berjaga disampingku, melindungi aku sepanjang malam, dan membangunkan aku besok pagi.
Bapa, selamat malam. Aku serahkan jiwa-ragaku ke dalam tanganMu, dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Menjadi Katolik Memerlukan Proses
Menjadi Katolik perlu waktu, karena merupakan perjalanan rohani yang panjang, dan melalui suatu proses untuk menjadi manusia baru. Menjadi pengikut Yesus dituntut untuk bertobat dan beriman kepadaNya.
Baca Kisah Saulus dalam Kisah Para Rasul 9:1-19.
Seseorang yang bertobat dan beriman kepada Yesus adalah orang yang mendapat panggilan Yesus, bukan karena usahanya sendiri. Yesus akan mencari dan menuntunnya agar kembali ke jalan yang benar. Seseorang tidak dapat dipaksakan begitu saja untuk mengikutiNya, namun perlu suatu proses, perlu waktu yang panjang.
Yesus memanggil Saulus karena Yesus melihat semangat yang luar biasa pada Saulus dan Yesus yakin dapat mengubah sikap Saulus. Dan pada akhirnya Saulus mengakui Yesus sebagai Juru Selamat dan ia bersedia menjadi saksi Yesus Kristus, seorang pewarta Injil yang luar biasa yang mendapat julukan “Rasul Bangsa – bangsa”.
Kita yang dengan sepenuh hati mau mengikuti Yesus Kristus dalam Gereja Katolik, juga perlu menjadi saksi Yesus Kristus, namun tidak dapat dengan kekuatan sendiri, harus memohon kekuatan dari Allah sendiri lewat doa – doa seperti Doa Iman (PS No.21), Doa harapan (PS No.22), dan Doa Kasih (PS No.23)

Mengembangkan Hidup Katolik
Menjadi Katolik tidaklah hidup sendiri tetapi bergabung dengan suatu kelompok orang Katolik dan menjadi anggota Gereja. Supaya dapat mengembangkan hidup secara Katolik, perlu mengenal dan mengikuti kegiatan orang Katolik di lingkungan setempat. Sebagai anggota masyarakat, orang beriman wajib berperan serta dalam kegiatan yang ada di sekitarnya sebagai bentuk nyata dari perwujudan imannya.
Kehidupan Jemaat Perdana….Baca Kisah Para Rasul 2:42–47
Persekutuan hidup para murid Yesus pada zaman para Rasul disebut Gereja Perdana.
Cara hidup Gereja Perdana menjadi inspirasi bagi kehidupan Gereja sekarang, dan ungkapan hidup mereka sebagai orang beriman ditandai dengan doa dan karya.
Pelayanan Sosial di tengah masyarakat merupakan perwujudan iman secara konkret. Umat Katolik tidak menjadi kelompok tersendiri. Umat Katolik hendaknya ikut bertanggung jawab dalam menangani segala keprihatinan yang dihadapi masyarakat setempat.
Ciri orang beriman adalah gairah, keberanian hidup, dan kegembiraan dalam menjalankan segala kegiatan dengan memohon pendampingan Tuhan sendiri.
Doa Rosario dianjurkan untuk didoakan bersama dalam bulan Mei dan Oktober. Terdiri dari 20 peristiwa: 5 peristiwa gembira, 5 peristiwa sedih, 5 peristiwa mulia, dan 5 peristiwa terang.
Tatacara Berdoa Rosario:
Dalam (demi) nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Aku percaya akan Allah,………….         (Syahadat singkat)
Bapa kami yang ada di surga,………..          (doa Bapa Kami)
Kemuliaan kepada Bapa,…………….          (doa Kemuliaan)
Terpujilah nama Yesus, Maria, dan Yosef – sekarang dan selama – lamanya. Amin.
Salam,Putri Allah Bapa....(Salam Maria penuh rahmat)   
Salam, Bunda Allah Putra....( Salam Maria penuh rahmat )
Salam, Mempelai Allah Roh Kudus....( Salam Maria penuh rahmat)
Terpujilah nama Yesus, Maria, dan Yosef – sekarang dan selama – lamanya. Amin.
Selanjutnya pemimpin membacakan peristiwa – peristiwa dari rangkaian misteri yang dipilih. Kemudian dilanjutkan dengan doa Bapa Kami, 10x Salam Maria, Kemuliaan, Terpujilah. Lalu dibacakan peristiwa kedua, dan begitu seterusnya.MASA KATEKUMENAT
ALLAH
Allah Pencipta
Baca Kejadian 1:1 – 31
Penulis Alkitab bukanlah pakar IPTEK ataupun wartawan, dan juga belum ada sewaktu alam semesta ini diciptakan. Mereka adalah orang beriman yang telah mengalami pengalaman pribadi bersama Allah, sehingga melalui tulisan mereka, kita dapat menghayati bahwa Tuhan Allah begitu baik pada manusia ciptaanNya, bahkan sebelum manusia ada telah disiapkan lahan dan segala isinya agar manusia nyaman tinggal di dalamnya. Kesejahteraan bagi manusia yang belum diciptakanNya itu sudah direncanakan ketika Ia menciptakan alam semesta.
Manusialah yang terakhir diciptakan, sehingga alam semesta ini sudah siap untuk ditempati manusia ketika manusia diciptakan
Karena kasihNya, sebelum menciptakan alam semesta Allah telah merencanakan agar manusia hidup selamat, yaitu bersatu dengan Allah selamanya.
Tuhan mempercayakan alam dan segala isinya ini untuk dikuasai dan dipelihara oleh manusia, dan kita sebagai orang beriman wajib memelihara dan melestarikan alam.
Tuhan juga mengizinkan kita menyebutnya sebagai Bapa, walaupun sebagai ciptaanNya kita sama sekali tak pantas menyebutNya demikian.
Bila manusia ingin mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan sejati, satu – satunya jalan adalah menyatukan diri denganNya.
BAHAN RENUNGAN PRIBADI:
Pernahkah aku mengalami diselamatkan oleh Allah?
Bagaimanakah kejadiaannya?
Apa saja kiranya yang sudah dibuat oleh Allah bagi diriku sampai sekarang?
Tanda syukur dan terimakasih macam apa yang selayaknya kubuat untuk membalas segala kebaikanNya?
Allah Penyelamat
Baca Tobit 2:9 – 10; 11:7 – 14
Tobia menyembuhkan Tobit, ayahnya dengan menggunakan empedu ikan, yang didapatkan setelah mengalami perjalanan yang panjang bersama dengan Rafael, utusan Tuhan.
Allah lebih dahulu memanggil setiap orang untuk mengalami keselamatanNya melalui ciptaan, sesama, peristiwa, sejarah, dan Kitab Suci. Orang yang terbuka hatinya akan secara bebas menjawab panggilanNya.
Tuhan berkarya melalui sesama kita, alam ciptaanNya, dan peristiwa sehari – hari.
Dengan karya – karya penyelamatanNya itu Allah ingin agar kita membuka hati dan pikiran untuk menanggapi secara positif sehingga kita mengalami bahwa Allah itu baik dan akhirnya sungguh mengalami kebahagiaan sejati.
Tanggapan kita atas karya keselamatan Allah itu bercorak pribadi (iman akan kebaikan Allah), sosial (iman akan kemurahan Allah), dan ekologis (iman akan keagungan Allah)
Allah Yang Murah Hati
Allah menganugerahkan hidup dengan segala keperluannya kepada manusia, bukan karena jasa manusia ataupun kebaikan manusia, melainkan karena kemurahan hatiNya yang tak terhingga.
Pengalaman akan Kemurahan Hati Allah menurut Kitab Suci:
Allah memberi hidup, dengan segala keperluanNya (Kejadian 2:7, Lukas 12:29 – 30, Filipi 4:19)
Allah memberi dengan cuma – cuma, tanpa amal jasa manusia (Matius 10:7 – 8, Wahyu 21:6)
Allah memberi tidak pandang bulu (Matius 5:44 – 45, Efesus 6:9)
Allah memberi tanpa berkesudahan (Mazmur 30:6)
Allah Yang Setia
Meskipun manusia berdosa, Allah tetap mau menyelamatkan manusia. Hal ini tampak antara lain dalam janji Allah kepada Nuh, panggilan Abraham, panggilan Musa, panggilan nabi – nabi, dan terlebih kedatangan Yesus Kristus.
Kebaikan Allah semakin tampak bagi manusia, ketika Ia menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya. (Kejadian 1:26a – 27)
Dosa adalah tindakan manusia menolak dan mengabaikan kebaikan Allah yang mengakibatkan penderitaan atau ketika kita melanggar 10 perintah Allah sehingga merusak hubungan kita dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam sekitar kita.
Dosa asal adalah dosa yang kita “terima” sejak kita lahir,  bukan yang kita lakukan, suatu keadaan, bukan perbuatan. Dengan Sakramen Baptis, maka akan menghapus dosa asal dna mengarahkan pada Allah lagi (bdk. Katekismus Gereja Katolik 405)
Perjanjian Allah dengan Nuh (Kejadian 9:12 – 16)
Perjanjian Allah dengan Abraham (Kejadian 12: 1 – 3)
Perjanjian Allah dengan Musa (Keluaran 6:6; 19:5; 24:7).
Allah mewahyukan diri kepada Musa dengan nama Yahwe, artinya Aku yang hadir dan selalu menyertai.
10 Perintah Allah ditulis Musa dalam 2 Loh Batu Hukum, yang isinya mengatur hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya. 10 perintah Allah ini diuraikan dalam hukum ibadat dan hukum sosial. 2 Loh Batu disimpan dalam Tabut Perjanjian, suatu peti kayu berharga yang dilapisi emas, dan ditempatkan dalam kemah khusus yang disebut Kemah Suci atau Kemah Pertemuan.
Perjanjian Allah dengan Daud (2Sam 7:16)
Untuk menyambut kedatangan Mesias, para nabi mempersiapkan umat pilihan Allah dengan menyampaikan pesan:
Wawasan terhadap keadaan saat itu
Ancaman hukuman
Janji penyelamatan
Kesetiaan Allah memuncak dengan kedatangan Yesus, Dialah Raja Damai, Hamba Yahwe, Sang Penyelamat. Ia mengikat suatu perjanjian baru dengan manusia ketika mengadakan perjamuan malam terakhir (1 Kor 11:24 – 25). Perjanjian baru ini disebut perjanjian kekal, sebab hubungan Allah dengan umat manusia di dalam  Yesus Kristus tidak akan pernah putus.
Allah Bapa
Yesus Kristus memperkenalkan kepada kita bahwa Allah itu Bapa yang baik sebagaimana yang diajarkanNya dalam doa Bapa Kami.
Gambaran masyarakat umum tentang Allah: ada yang menganggap Allah itu jauh dan manusia tidak mungkin berhubungan denganNya, ada yang menganggap Allah itu hakim yang mengawasi dan menghukum manusia, dll.
Orang Katolik memahami Allah berdasarkan pengalaman Yesus Kristus sendiri dalam berhubungan dengan Allah, yang dijelaskan dalam 4 Kitab:
Lukas 2:41 – 52
Matius 11:27
Yoh 14:6 dan Yoh 14:9
Mrk 14:36
Berdasarkan pengalaman Yesus itulah ia mengajak murid – muridNya juga untuk menyapa Allah sebagai Bapa dengan doa Bapa Kami.
Allah memiliki sifat “kebapaan” dan “keibuan”, tidak berarti Allah itu laki – laki atau perempuan, tetapi mau menyatakan kepada kita betapa besar kasih dan keprihatinan Allah kepada manusia. (Yes 49:14)
Baca Lukas 11:13; Lukas 12:29 – 31; Yohanes 14:1 – 14
YESUS KRISTUS
Kelahiran Yesus
Setiap orang mengharapkan keselamatan yang menyeluruh, tidak hanya jasmani tetapi rohaninya juga, sehingga keselamatan yang telah dirasakan di dunia ini akan dilanjutkan kelak dalam hidup sesudah mati.
Maria dalam Injil disebut sebagai seorang “perawan” yang akan mengandung dan melahirkan Yesus, yang disebut Anak Allah yang Mahatinggi. “Perawan” dan “Bunda” menyatakan keluhuran Yesus dan kesucian Maria.
Ada 4 Dogma atau pernyataan iman Gereja yang menyatakan kesucian Maria, yaitu:
Maria adalah Bunda Allah
Maria adalah Perawan
Maria terkandung tanpa noda
Maria diangkat ke surge dengan jiwa dan badannya
Kedatangan Allah menunjuk kasih yang sungguh menyelamatkan. Yang harus disadari adalah Keselamatan itu bukanlah usaha dan jasa manusia, melainkan karunia dari Allah sendiri. (Yoh 3:16 – 18)
Allah datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan semua orang yang mau menerimaNya
Kelahiran Yesus kita hayati dan rayakan pada hari Natal: Allah hadir mendatangi manusia lewat wujud manusia, yang secara konkret lewat keluarga Yusuf dan Maria.
Yesus Dibaptis
Dengan peristiwa pembaptisanNya, Yesus dilantik oleh Allah Bapa sebagai penyelamat yang solider dengan manusia berdosa
Baca Markus 1:5, Matius 3:13, Lukas 3:21 – 22
Baptis yang diterimakan oleh Yohanes ialah “tanda tobat” sebagai syarat menerimakan keselamatan
Pembaptisan Yesus berbeda, Ia mau dibaptis karena mau menyatakan diri solider dengan mereka, sehingga Yesus mempersatukan orang – orang berdosa itu dengan diriNya menghadap Bapa. Di dalam Dia, Yesus membawa para pendosa kepada BapaNya. Pembaptisan ini menunjukkan “pelantikan” Yesus di dalam tugas perutusanNya.
Roh Kudus yang turun mengurapi Yesus menjadi tanda bahwa Yesus sungguh bekerja sebagai penyelamat manusia dalam kuasa Roh Kudus.
Penyertaan Roh Kudus dalam karya Yesus → Baca Luk 4:1; Yoh 3:34; Mrk 5:30; Ibr 9:14; Rm 8:11
Berkat Roh Kudus itulah Yesus kini tetap Anak Allah yang berkuasa (Rm1:4)
Yesus Mewartakan Kerajaan Allah
Dalam hidup, karya, dan sabdaNya, Yesus mewartakan Kabar Gembira datangnya Kerajaan Allah
Kerajaan Allah adalah situasi atau keadaan dimana Tuhan menguasai manusia sepenuhnya dan menganugerahkan kebahagiaanNya sendiri kepada manusia untuk selama – lamanya.
Oleh Yesus, Kerajaan Allah yang menyelamatkan manusia itu tidak hanya diberitakan atau diwartakan saja, tetapi juga dinyatakan dalam perbuatanNya (Mat 9:35). Hal ini menyatakan bahwa Kerajaan Allah, kuasa Allah, atau pemerintahan Allah tampak dan hadir di dalam diri Yesus. (Luk 11:20)
Kerajaan Allah serta keselamatanNya sudah tersedia bagi manusia, khususnya bagi orang lemah dan tak berdaya, bagi orang berdosa dan tersingkir.
Penjelasan Yesus mengenai bagaimana kita menyikapi datangnya Kerajaan Allah:
Hendaknya bersikap seperti anak – anak, maksudnya kita perlu menyadari kebutuhan dan ketergantungan kita pada orang tua.
(Luk 9:62) orang dituntut ketetapan dan keteguhan hati, tidak ragu – ragu lagi akan kerajaan Allah.
(Mat 13:44 – 46), maksudnya ialah orang yang mau menerima Kerajaan Allah harus rela meninggalkan sesuatu yang dahulu atau sebelumnya pernah mempunyai arti dalam kehidupannya. Yang dahulu dianggap kurang berharga lagi karena sekarang sudah menemukan sesuatu yang lebih berharga yaitu Kerajaan Allah.
Sabda Dan Karya Yesus
Karya keselamatan Allah menjadi nyata melalui Hidup, Sabda, dan Karya Yesus.
Yang mewartakan Kerajaan Allah pertama – tama adalah Yesus Kristus. Yesus menyampaikannya lewat kata – kata (sabda) dan disertai perbuatan (karya). Maka sabda dan karya Yesus itu terpadu. (Mat 4:23; Luk 24:19; Kis 10:38)
Menurut orang Katolik, mukjizat ialah suatu peristiwa yang di dalamnya orang melihat Allah berkarya.
Mukjizat Yesus dalam kisah Perjanjian Baru:
Pengusiran roh jahat (Mrk 5:1 – 20)
Penyembuhan penyakit (Mat 9:1 – 8)
Menghidupkan orang mati (Yoh 11:1 – 44)
Meredakan angin rebut ( Mrk 4:35 – 41)
Mengubah air menjadi anggur (Yoh 2:1 – 11)
Yesus mengerjakan segala mukjizat itu dengan cara yang sederhana, hanya dengan menyentuh, menjamah, atau mengurapi, tidak dengan mantra ataupun “kekuatan” gaib.
Yesus mengerjakan mukjizat yang menjadi “tanda” penyembuhan yang “tahan maut” yakni pengampunan dosa. Melalui karya Yesus, Allah telah mematahkan kuasa – kuasa setan dan Kerajaan Allah telah ditegakkan.
Bagi orang beriman, perubahan hati dari rasa dengki menjadi simpati, dari cinta diri ke cinta sesama, dari keadaan berdosa menjadi berahmat, dari keputusasaan menjadi harapan, dll...kita hayati sebagai mukjizat dalam diri kita. Yesus bekerja melalui RohNya menggerakkan hati kita untuk berubah.
Yesus Mencintai Orang Miskin Dan Pendosa
Dalam karya penyelamatanNya, Yesus mendahulukan orang – orang miskin dan tersingkir.
Dalam Kitab Suci, yang dimaksudkan dengan “orang miskin” ialah mereka yang secara material miskin dan tidak berpendidikan.
Orang miskin ditindas dan dihina oleh para penguasa dan pemimpin agama, namun Yesus memberikan daya baru bagi orang – orang miskin untuk berjuang membebaskan diri dari lembah penderitaan.
Karena sikap solidernya terhadap kaum miskin dan pendosa yang tersingkir, Yesus mendapat banyak tantangan (Luk 6:6 – 11)
Sengsara Dan Wafat Yesus
Karena kesetiaanNya kepada Allah, Yesus tetap solider dengan orang miskin dan tersingkir, sampai berani mengambil risiko, hingga mati di salib.
Ketaatan Yesus terhadap BapaNya:
Luk 2:49
Yoh 4:32 – 34
Yoh 6:38
Mrk 14:36
Ibr 5:7 – 9
Bagi pemimpin Yahudi dan pemuka agama serta ahli Taurat, Yesus menjadi “batu sandungan”, karena sabda dan karyaNya tidak sejalan dengan mereka, bahkan bertentangan.
Wafat Kristus sering disebut sebagai “Penebusan”, yang berarti membebaskan semua orang yang terlibat dalam dosa asal. (Rm 5:12 – 18)
Umat Katolik memperingati sengsara dan wafat Kristus dengan melakukan “Jalan Salib” dan Rosario peristiwa sedih.
Gereja merenungkan sengsara dan wafat Yesus secara meriah dalam perayaan Jumat Agung, yaitu hari Yesus wafat di kayu salib
Yesus Bangkit – Hidup Mulia
Kebangkitan Yesus Kristus dari mati menunjukkan bahwa Allah membenarkan pemakluman Yesus mengenai Kerajaan Allah, sekaligus menunjukkan siapakah Dia itu sebenarnya.
Para murid mengubah pandangan mereka mengenai wafat Yesus setelah menerima kesadaran baru dari Roh Kudus. Jadi perubahan itu bukan datang dari kekuatan para murid sendiri, melainkan dari Roh Kudus. Jadi bagi mereka, ini merupakan pengalaman iman.
Kita mati dan bangkit bersama Kristus berarti hidup baru, yaitu kita kembali hidup dalam rahmat Allah berkat kebangkitan Yesus Kristus. (Rm 6:11)
Dengan wafatNya, Yesus Kristus membebaskan kita dari dosa, dan dengan kebangkitanNya, Yesus Kristus membuka pintu masuk menuju kehidupan baru.
Bagi umat Katolik, Paskah merupakan perayaan iman yang paling agung, yaitu merayakan kemuliaan Kristus, yang juga berarti merayakan keselamatan manusia yang diperoleh berkat kebangkitan Kristus (Paskah).
Maka, perayaan Ekaristi setiap hari Minggu juga merayakan Paskah, namun ada saat – saat khusus, umat Katolik merayakan Paskah secara meriah, yaitu pada hari Raya Paskah (hari minggu setelah wafat Kristus)
Dalam perayaan Paskah, biasanya ada upacara pembaptisan. Menurut Santo Paulus, pembaptisan berarti ambil bagian dalam rahasia Paskah (Rm 6:3 – 4)
Roh Kudus
Roh Kudus menjiwai, memberi kekuatan, membimbing, dan menggerakkan Gereja serta orang – orang beriman.
Roh Kudus dimaksudkan Yesus sebagai “Penolong” dan “Penghibur”, dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Roh Kudus disebut sebagai “Kekuasaan” atau “Roh Allah” atau “Roh Tuhan”, semuanya ini untuk menyebut Roh yang satu dan sama, yaitu Roh Kudus, yang adalah Roh Yesus Sendiri.
Roh Kudus dalam Kitab Suci menyatakan kehadiran Allah sendiri yang berkarya di dunia.
Peristiwa yang dilukiskan dalam cerita Pentakosta:
Dari langit ada tiupan angin keras
Lidah – lidah seperti nyala api hinggap pada mereka
Mereka berbicara dalam pelbagai bahasa, tentang karya Allah
Pendengar tercengang – cengang dan termangu – mangu
Yesus mengutus RohNya hadir dalam Jemaat yang mewartakan Injil. Jadi, Roh Kuduslah yang merambatkan dan memperluas Gereja, maka Roh Kudus dikatakan sebagai jiwa, pembimbing, dan penggerak bagi Gereja untuk mewartakan Kristus di  dunia ini.
Bagi umat Katolik, peran Roh Kudus adalah:
Memimpin kita untuk sanggup hidup sesuai dengan hukum kasih yang memerdekakan dan mengubah kita sesuai dengan gambar Allah (2 Kor 3:17)
Membantu kita bagaimana berdoa (Rm 8:26)
Membuat kita sanggup mengasihi (1 Yoh 4:8)
Allah Tritunggal Kudus Maha Esa
Mengenal Allah Tritunggal Kudus Yang Maha Esa berarti menyelami cintakasihNya, untuk bisa semakin bersyukur dan berterima kasih kepadaNya, sehingga kita semakin tergerak pula untuk ikut serta dalam hidup dan karya cinta kasihNya itu demi penyelamatan dunia.
Baca Efesus 1:3 – 14
Pelaku utama karya keselamatan adalah Allah sendiri (Bapa Tuhan kita Yesus Kristus), kemudian keselamatan itu secara nyata ditugaskan dan terlaksana dalam Yesus Kristus, lalu Roh Kuduslah yang akan meneruskan dan menggenapinya. Ketiga pribadi inilah yang dalam karya keselamatan kita imani sebagai Allah Tritunggal Kudus Maha Esa. Dan dengan kebangkitan Yesus, kita mengenal Allah Tritunggal.
Sebelum dan sesudah berdoa, orang Katolik membuat Tanda Salib, dengan mengucapkan “Dalam nama Bapa – dan Putra – dan Roh Kudus. Amin”
Dengan tanda salib ini, kita mengungkapkan iman bahwa Allah Bapa merencanakan keselamatan yang dilaksanakan oleh Putra dan diteruskan oleh Roh Kudus
Kebaktian Gereja secara khusus menghormati Allah Tritunggal Kudus dirayakan secara meriah pada hari Minggu pertama sesudah perayaan hari Pentakosta.
GEREJA
Persaudaraan Murid – Murid Yesus Kristus
Gereja, Paguyuban Murid – Murid Yesus Kristus
Gereja merupakan paguyuban – paguyuban terbuka dari persekutuan orang – orang yang mengikuti Yesus Kristus, yang dibimbing oleh Roh Kudus menuju Bapa.
Paguyuban orang – orang yang mengikuti Yesus Kristus dihimpun menjadi satu tubuh yang hidup dengan Kristus sebagai Kepala (Ef 1:22; Kol 1:18)
Warga gereja tersebar luas di seluruh dunia ini, namun mereka merupakan satu kesatuan dalam Kristus (1Kor 12:27)
Gereja bagaikan tubuh Kristus yang hidup. Masing – masing warga Gereja adalah anggota tubuh, yang mendapat anugerah/ karunia dari Roh Kudus untuk ambil bagian dan terlibat dalam membangun Gereja.
Hidup paguyuban murid – murid Yesus Kristus yang dicita – citakan:
Antara warga yang satu dan yang lain sederajat
Semua warga punya tanggung jawab
Semua warga diharapkan berperan sesuai dengan Kharismanya
Gereja kelompok kecil (keluarga beriman)

Kharisma Kepemimpinan Dan Kharisma – Kharisma Lain Dalam Gereja
Hierarki merupakan Dewan Para Uskup yang diketuai oleh Paus, dibantu oleh imam dan diakon yang mempunyai fungsi kepemimpinan resmi hidup beriman umat berdasarkan Injil Yesus Kristus
Peran pokok Hierarki adalah pemersatu/ tugas kepemimpinan. Konsili menegaskan bahwa “tugas yang oleh Tuhan diserahkan kepada pada gembala umatNya, sungguh merupakan pengabdian”
Diperlukan seorang pemimpin adalah untuk membimbing dan mengarahkan jemaat dalam melaksanakan karya perutusan yang diserahkan kepada mereka.
Gereja disebut “apostolic” artinya kebenaran iman dan hidup Gereja bertumpu pada Gereja para rasul atau Gereja perdana. Sehingga para rasul merupakan hierarki atau pemimpin dalam persekutuan orang yang beriman pada Yesus Kristus
4 syarat untuk dapat mengajar bersama dengan Pengganti Petrus:
Ajaran itu harus menyangkut iman dan kesusilaan
Harus bersifat “ajaran otentik”, artinya jelas dikemukakan dengan kewibawaan Kristus
Dinyatakan dengan tegas atau definitif (tidak bias diganggu gugat)
Disepakati bersama (secara khusus menyangkut pernyataan para uskup sebagai dewan)
Jabatan – jabatan dalam Gereja: Paus dan Uskup, Imam, Diakon, Biarawan/ Biarawati, Kardinal.
Ekumene Dan Umat Berkeyakinan Lain
Umat Kristen Katolik bersama umat Kristen lain mengusahakan persatuan Gereja serta kesetiaan pada Injil Yesus Kristus dan bersama umat berkeyakinan lain membina persaudaraan dan kerja sama untuk membangun kesejahteraan masyarakat
Perbedaan Gereja Katolik dan Gereja Yesus Kristus yang lain
KATOLIK    PROTESTAN
Lebih ditekankan pada Sakramen (manusiawi/ kelihatan)    Lebih ditekankan pada sabda/ pewartaan dan misteri (transenden/ tersembunyi)
Mementingkan Kurban (Ekaristi)    Terpusat pada sabda (khotbah)
Perasaan, kesenian, dan kehangatan cukup dipentingkan    Pengetahuan, ilmu, dan ketegasan lebih ditekankan
Hubungan dengan Gereja menentukan hubungan dengan Kristus    Hubungan dengan Kristus menentukan hubungan dengan Gereja
Bersifat hierarkis    Tradisi (ciptaan manusia)
Kitab Suci dibaca dan dipahami dibawah bimbingan hierarki    Setiap orang membaca dan mengartikan Kitab Suci sendiri

Gambaran hidup Gereja perdana (Kis 2:32 – 47)
Cita – cita Gereja Katolik mengenai hubungan antar uman beragama: bersikap saudara dengan sesama tanpa memandang agama.

Pendalaman Mengenai Gereja, Persaudaraan Murid – Murid Yesus Kristus
Baca 1 Kor 12:12 – 47
Menghayati keselamatan dalam persaudaraan orang – orang yang mengikuti Yesus (Gereja) dan menghayati keselamatan bersama umat yang berkeyakinan lain hendaknya tidak secara pasif saja, melainkan secara aktif.
Dalam Syahadat Para Rasul: “Gereja yang satu”, mau menyatakan kesatuan Gereja merangkum baik persekutuan dan perbedaan. Gereja satu karena mencerminkan keutuhan, bukan keseragaman.
Perbedaan agama tidak boleh menjadi hambatan untuk menjalin kerja sama dan bekerja sama dengan kesejahteraan masyarakat.

Doa dan Ibadat Murid – Murid Yesus Kristus
Gereja Yang Berdoa Dan Beribadah
Melalui doa, umat beriman membangun hubungan akrab dengan Allah. Agar dapat berdoa dan beribadat dengan sungguh mendalam dan jujur di hadapan Allah, kita memerlukan bimbingan Roh Kudus.
Melalui doa dan ibadat, Yesus menjalin hubungan pribadi dengan BapaNya, sehingga hidupNya selalu terarah kepada BapaNya serta menjadi kuat dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan.
Yesus mengajarkan cara berdoa kepada para muridNya, dan mengajak mereka untuk selalu berdoa baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, termasuk orang – orang yang memusuhi mereka. (Luk 6:28, 18:1, 22:40; Mat 5:44, 26:41)
Termasuk ke dalam Liturgi adalah ketujuh sakramen:
Sakramen Inisiasi (baptis, krisma, komuni pertama)
Sakramen Tobat dan  Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen Tahbisan (imamat) dan Sakramen Perkawinan
Termasuk ke dalam Paraliturgi adalah ibadat harian, sakramentali, doa – doa harian, ibadat sabda, doa pribadi, puasa dan pantang, dan ziarah.
Tahun Liturgi adalah rangkaian perayaan misteri karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus, mulai dari misteri kelahiran Yesus sampai kenaikanNya ke surge dan turunnya Roh Kudus bahkan sampai  penantian penuh harapan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus di akhir zaman.
Lingkaran Tahun Liturgi:
Lingkungan Natal
Masa Adven (dimulai 4 minggu sebelum Natal)
Masa Natal (dimulai malam Natal sampai hari Minggu yg terdekat dg tgl 6 Januari)
Masa biasa (33 – 34 minggu di antara Lingkungan Natal dan Lingkungan Paskah)
Lingkungan Paskah
Masa Prapaskah atau Masa Puasa (dimulai Rabu Abu, selama 40 hari)
Pekan Suci (minggu terakhir masa Prapaskah)
Minggu Palma: Yesus disambut di Yerusalem sebagai Raja
Kamis Putih: Yesus bersama para Rasul mengadakan perjamuan malam terakhir. Ia mengadakan Sakramen Ekaristi
Jum’at Agung: Yesus menderita dan wafat di salib
Sabtu Suci: Yesus dalam makam. Tidak ada perayaan.
Masa Paskah (dimulai dari malam Paskah sampai Hari Raya Pentakosta)
40 hari setelah Paskah: Kenaikan Tuhan Yesus ke surga
49 setelah Paskah: Novena
50 hari setelah Paskah: Hari Raya Pentakosta (hari raya kedatangan Roh Kudus)
Warna Liturgi:
Putih: lambing kegembiraan, kesucian, kemurnian. Dipakai pada hari raya/ perta Tuhan Yesus Kristus, Ibu Maria, para malaikat, dan para pria/ wanita kudus
Merah: lambang cinta kasih, api, darah, kekuatan, dan Roh Kudus. Dipakai pada hari raya Minggu Palma, Jum’at Agung, Pentakosta, dan pesta para Martir.
Hijau: lambang harapan, syukur, dan kesuburan. Dipakai pada masa biasa.
Ungu: lambang tobat, mati raga, kesedihan, keprihatinan. Dipakai pada masa Adven dan Prapaskah, sering juga pada misa arwah.
Hitam: lambang duka, berkabung. Dapat dipakai pada misa arwah dan penguburan.
Kuning Emas: Lambang Kemuliaan. Pemakaiannya seperti pada warna putih.
Berdasarkan keperluannya, doa dapat dikelompokkan menjadi doa pujian, doa syukur, doa permohonan, doa penyerahan, dan doa tobat.
Agar manusia dapat menghadap Allah, maka perlu bantuan Roh Kudus untuk membimbing doa kita dalam hati, dan membuat kita tidak ragu – ragu mengungkapkan isi hati kita.
Menyadari bahwa kita makhluk ciptaanNya dan juga pendosa, namun tetap dicintai Allah, maka dalam berdoa kita perlu merendahkan diri, sungguh menyesali dosa kita, sungguh percaya, jujur, tekun, dan dengan tulus hati, dan juga dengan sikap badan yang hormat (sesuai adat setempat).
Untuk doa baik sendiri maupun bersama, perlu menyediakan waktu khusus dan tempat yang baik, atau sakral, artinya dikhususkan bagi Allah
Gereja Menjadi Tanda Dan Sarana Keselamatan Bagi Semua Orang
Gereja ikut serta dalam karya penyelamatan Yesus Kristus melalui 4 kegiatan pokok, yaitu persaudaraan, pewartaan, ibadat, dan pelayanan, yang menjadi tanda dan keselamatan bagi semua orang.
Allah hadir dalam hidup manusia melalui Yesus Kristus, yang adalah Allah sendiri (Yoh 10:30). Yesus menjadi tanda kehadiran Allah yang utama dan paling sempurna, artinya melalui Dialah kita dapat mengenal Allah.
Allah juga hadir melalui para nabi dan peristiwa – peristiwa:
Penyeberangan Laut Merah (Kel 14:21 – 31)
Mukjizat air di padang gurun (Kel 17:1 – 17)
Penyeberangan Sungai Yordan (Yos 3:14 – 17)
Mukjizat – mukjizat Yesus
Yesus disebut sebagai Sakramen Utama atau Sakramen Allah, karena hanya melalui Dialah Allah menyelamatkan kita dan melalui Dia pula kita mengenal Allah dengan lebih baik.
Gereja disebut sebagai Sakramen Yesus Kristus atau Sakramen Dasar, karena di dalam Gereja, Yesus Kristus meletakkan dasar penyelamatan umat manusia, yakni persatuan manusia dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia.
Gereja menjadi tanda kehadiran Yesus yang menyelamatkan melalui 4 kegiatan:
Persaudaraan iman (Koinonia)
Pewartaan (Kerygma)
Ibadat (Liturgia)
Pelayanan kemasyarakatan (Diakonia)
Sakramen Baptis
Sakramen Baptis merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman akan Yesus Kristus; dan dengan menerimanya orang menjadi anggota Gereja.
Yang termasuk Sakramen Inisiasi adalah:
Sakramen Baptis: diterima secara resmi sebagai anggota Gereja
Sakramen Krisma: diterima sebagai anggota Gereja yang dewasa dan diutus menjadi saksi Kristus
Sakramen Ekaristi (Komuni Pertama): diterima sebagai anggota Gereja secara penuh, dipersatukan dengan Tuhan Yesus Kristus dalam menyambut komuni, yaitu Tubuh dan DarahNya
Bertobat berarti meninggalkan cara hidup lama dan memasuki hidup baru (membangun kembali hubungan dengan Allah dan sesama.
Percaya berarti menerima dan mengakui Kerajaan Allah yang diberitakan Yesus itu, dengan harapan akan mengalami penyelamatan.
Dengan dibaptis, berarti kita bersatu dengan Tuhan Yesus Kristus dan memiliki semangat dan cita – citanya. Seluruh hidup, kegiatan, dan karya diperuntukkan bagi keselamatan banyak orang, seperti yang Yesus lakukan.
Sejumlah orang yang berperan dalam suatu upacara Pembaptisan:
Calon baptis/ katekumen
Jemaat
Petugas/ pelayan baptis
Wali baptis/ penjamin
Masyarakat umum
Pembaptisan dilakukan dengan menuangkan air suci di atas kepala calon baptis oleh Imam/Uskup sebanyak 3x, sambil mengucapkan: “(nama baptis) aku membaptis saudara demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus”. Kemudian mengurapi ubun – ubun orang yang dibaptis dengan minyak krisma, lalu memakaikan kain putih. Lalu penjamin memberikan lilin yang menyala dari Lilin Paskah dan diberikan kepada orang yang dibaptis.
Bila bayi dibaptis, maka orang tuanya bertanggung jawab atas pendidikan imannya, dan setelah dewasa, maka pembaptisannya diteguhkan ketika ia menerima Sakramen Krisma
Nama baptis diambil dari nama orang kudus yang dapat ditemukan dari buku Ensiklopedia Orang – orang Kudus, Puji Syukur, Kalender Liturgi, dan Kitab Suci.
Sakramen Ekaristi
Ekaristi merupakan perayaan iman jemaat dalam bentuk perjamuan sebagai ungkapan syukur dan kenangan atas kebaikan Allah yang menyelamatkan manusia berkat wafat dan kebangkitan Yesus.
Ekaristi merupakan Perjamuan syukur, yaitu ungkapan iman umat untuk bersyukur atas karya Yesus Kristus yang menyelamatkan, terutama dalam sabda dan karyaNya, khususnya terhadap mereka yang miskin, lemah, menderita, dan tersisih.
Ekaristi juga merupakan tanda ungkapan iman umat, yakni suatu tindakan mengenang karya keselamatan Yesus Kristus, yang tetap berlangsung sampai sekarang dan di masa mendatang.
Santo Paulus menyatakan bahwa Perayaan Ekaristi menjadi tanda dan sarana untuk membangun Gereja dalam semangat Kristus, yakni semangat pengorbanan demi keselamatan manusia.
Ketika menyambut Komuni, maka Imam akan berkata, “Tubuh Kristus”, dan kemudian jemaat menjawab, “Amin”
Amin berarti tanda kepercayaan bahwa Kristuslah Sang Roti kehidupan kekal, yang telah menyelamatkan umat manusia.
Syarat menyambut komuni adalah sudah dibaptis secara Katolik dan sudah menerima Sakramen Komuni Pertama, tidak memiliki dosa berat, satu jam sebelum menyambut harus pantang makanan dan minuman (kecuali air putih)
Para petugas Perayaan Ekaristi: Imam, misdinar, lector, prodiakon, wakil – wakil umat, dirigen, pemungut kolekte, dan penghias altar
Perlengkapan Ekaristi:
Amik: Kain linen berwarna putih, berbentuk bujur sangkar dg 2 tali pada 2 sudutnya. Dipakai Imam di bawah alba, lambing perlindungan terhadap setan.
Alba: jubah dari kain linen putih, dipakai Imam, panjangnya sampai batas kaki, pada pinggang diikatkan singel
Singel: tali putih pengikat alba, mengingatkan pada tali pengikat tangan Yesus ketika ditangkap di taman Zaitun dan ketika dicambuki sebelum disalibkan
Stola: selempang dari kain halus, warna sesuai dengan warna liturgi, sebagai tanda martabat yang mengenakan: diakon (dari bahu kiri bersilang ke bawah lengan kanan), imam (bersilang di depan dada), uskup (menjulur di depan langsung ke bawah dari bahu kiri dan kanan)
Kasula: pakaian upacara imam yang dikenakan di atas alba dan stola, warna sesuai warna liturgi
Piala misa: tempat anggur misa, terbuat dari logam mulia (emas), dilengkapi dengan paterna (piring kecil untuk hosti), senduk kecil (untuk mencampur air ke dalam anggur), palla (kain linen keras penutup piala misa dan paterna), korporale (kain linen segi empat, dibentangkan di altar sebagai alas piala), kain piala (kain untuk mengeringkan piala misa)
Sibori: piala dengan tutup, untuk menyimpan hosti. Bila hosti sudah dikonsakrir, sibori ditudungi kain setera putih/ keemasan yg disebut velum (tutup)
Hosti: roti bundar dari gandum murni tanpa campuran bahan lain, dalam konsekrasi dinyatakan sebagai Tubuh Kristus.
Anggur misa: dihasilkan dari buah anggur tanpa ramuan lain, dipesan dari para pengolah yang sudah disumpah, dalam konsekrasi dinyatakan sebagai Darah Kristus
Ampul: 2 gelas kecil, masing – masing untuk tempat air dan tempat anggur sebelum dituang ke dalam piala misa
Pedupaan: terdiri dari tempat membakar dupa dan tempat dupa. Dupa digunakan untuk mendupai Sakramen Mahakudus, altar dan salib, kurban persembahan, relikwi, dan umat yang menghadiri misa. Asap wangi yang membubung melambangkan doa dan persembahan Gereja ke hadirat Allah.
Sakramen Krisma
Sakramen Krisma merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman jemaat yang dijiwai oleh Roh Kudus, sehingga masing – masing anggota ikut bertanggung jawab dalam pengutusan menjadi saksi Injil Yesus Kristus, baik dalam jemaat maupun dalam masyarakat.
Sebelum kebangkitanNya, Yesus selalu dinaungi atau berhubungan dengan Roh Kudus, menunjukkan hubungan dasar antara manusia dengan Allah. Sebagai manusia, Yesus dibatasi oleh kemanusiaanNya, sehingga perlu bimbingan Roh Kudus agar hidupNya terarah kepada Allah, BapaNya, dan mampu menunaikan tugasNya.
Roh kudus dalam pembaptisan, mengarah ke dalam (Gereja)/ sebagai pintu, mengantar seseorang masuk ke dalam kesatuan Gereja. Dalam Krisma, Roh Kudus mengarah keluar (masyarakat luas), mengantar baptisan menjadi orang Kristen yang dewasa yang siap menunaikan tugasnya di tengah jemaat dan masyarakat.
Dengan menerima Sakramen Krisma, orang beriman diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus yang istimewa, yang ditunjukkan dengan peristiwa “Roh Kudus pada hari Pentakosta diutus Tuhan Yesus Kristus memenuhi para rasul”
Inti perayaan Sakramen Krisma:
Pembaruan janji baptis
Penumpangan tangan
Pengurapan dengan minyak Krisma
Dengan berpegang pada bimbingan Roh Kudus, kita diutus untuk mengusahakan kesejahteraan hidup masyarakat, khususnya yang lemah dan menderita.
Para pelaku Sakramen Krisma: Bapak Uskup, Imam pembantu, wali krisma, salon Krisma, Umat paroki.
Syarat menerima Sakramen Krisma:
Sudah dibaptis dan belum pernah menerima Sakramen Krisma
Sudah dipandang dapat menggunakan akal budi nya
Dalam situasi bahaya/ darurat, misalnya bahaya kematian, boleh menerima tanpa persiapan menurut kebiasaan Gereja.
Sakramen Tobat
Sakramen Tobat merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman orang berdosa akan pengampunan Allah yang berbelas kasih dalam Gereja.
Penjelasan mengenai dosa, tobat, dan pengampunan (Luk 15:11 – 32)
Dosa berarti tindakan memutuskan hubungan dengan Allah
Pertobatan berarti sadar akan dosa dan kembali kepada Allah
Pengampunan berarti menerima orang berdosa yang bertobat dengan sukacita
Yesus memberi kuasa kepada Gereja untuk mengampuni dosa mereka yang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus (Kis 2:38, 3:19)
Membangun sikap rendah hati dengan menghayati hal – hal berikut:
Dosa selalu menghadang
Sesal dan tobat
Pengakuan dosa
Absolusi (pengampunan)
Penitensi (denda dosa)
Pelaku Sakramen Tobat:
Pemimpin Ibadat: yg mempersiapkan ibadat tobat
Bapa Pengakuan: imam
Peniten: orang yang mengaku dosa
Peniten masuk kamar pengakuan, berlutut, dan berkata:
“Bapa, berkatilah saya!
Saya mau mengakukan dosa – dosa saya kepada Allah yang Mahakuasa, kepada Bapa dan seluruh umat Allah yang kudus. Pengakuan saya yang terakhir …..hari/ minggu/ bulan/ yang lalu. Saya berbuat dosa dengan pikiran, perkataan, perbuatan, dan kelalaian, dan khususnya saya telah berbuat ………… saya menyesal  atas semua dosa saya, dan dengan hormat saya minta pengampunan serta penitensi yang berguna bagi perkembangan diri saya”
Biasanya Sakramen Tobat diberikan pada masa – masa tertentu seperti masa Adven dan masa Prapaskah, atau bila seseorang telah melakukan dosa yang besar.
Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen pengurapan orang sakit merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman Gereja akan kerahiman Allah yang menyembuhkan dan menyelamatkan.
Bagi Yesus, dosa dan sakitnya seseorang tidaklah berkaitan. Yesus tetap menyembuhkan sebagai karya penyelamatan Allah.
Setiap kali Yesus menyembuhkan orang sakit, Ia berkata, “imanmu telah menyelamatkan engkau” (Luk 7:50), orang yang menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit akan diselamatkan berkat imannya dan iman Gereja.
Berkat Sakramen Pengurapan Orang Sakit, si sakit menerima:
Kekuatan dan penghiburan untuk mengalami penderitaannya dengan kesabaran dan ketabahan sebagaimana Yesus telah mengalaminya;
Pengampunan atas semua dosanya, baik dosa kecil maupun dosa besar, bila sudah tak mampu lagi menerima Sakramen Tobat;
Kekuatan berserah diri untuk memasuki hidup abadi;
Bila Tuhan menghendaki, ia menerima kesembuhan demi keselamatannya.
Buah – buah Sakramen Pengurapan Orang Sakit:
Menumbuhkan rasa solider di antara mereka
Menyadarkan mereka akan keterbatasan hidupnya, sehingga mereka terdorong untuk selalu berjaga – jaga
Kedekatan penderitaan si sakit dengan sengsara dan wafat Yesus menyadarkan mereka bahwa partisipasi dalam misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus merupakan panggilan mereka juga.
Pelaku Sakramen Pengurapan Orang Sakit: Imam, si sakit, dan jemaat
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai penerimaan sakramen ini ditunda sampai sakitnya bertambah “parah”, sehingga tidak dapat menghayatinya.
Sakramen Tahbisan
Sakramen Tahbisan merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman Gereja yang menempatkan seseorang dalam tugas kepemimpinan resmi hidup beriman umat.
Pada kisah Perjanjian Baru, Yesus Kristus adalah Tokoh sentral, Ia adalah seorang Pemimpin Umat atau Gembala, seorang Guru atau Pengajar, bahkan seorang Nabi Besar, yang memberitakan Kabar Gembira tentang kedatangan Kerajaan Allah, sekaligus seorang Imam Agung, yang mempersembahkan diriNya sebagai korban demi keselamatan umat manusia, dan seorang Pelayan Masyarakat, yang selalu siap sedia melayani orang – orang yang memerlukan pertolongan.
Yesus memberi kuasa kepada para Rasul untuk menjadi pemimpin umatNya (Gereja), yakni menjadi gembala, nabi/ guru, dan imam, serta menjadi pelayan masyarakat agar tercipta hidup yang damai sejahtera. Kepemimpinan mereka tergabung dalam Dewan Para Rasul yang diketuai oleh St.Petrus
Pengganti para Rasul adalah para Uskup, yaitu mereka yang menerima Sakramen Tahbisan/ “Sakramen Wisuda”, maksudnya dengan menerima Tahbisan, seorang pria Katolik secara resmi diangkat menjadi pemimpin Gereja, yang diutus untuk mempersatukan umat beriman, serta menciptakan damai sejahtera dalam kehidupan masyarakat.
Tahbisan Uskup dilakukan paling sedikit oleh 3 orang Uskup, dengan inti:
Calon Uskup berlutut di hadapan pentahbis. Para pentahbis menumpangkan tangan di atas kepala calon Uskup, lalu mengucapkan doa pentahbiskan Uskup.
3 macam tahbisan : Uskup, Imam, dan diakon
3 Kaul yang diucapkan para tertahbis: Selibat, Taat, dan Miskin.
Sakramen Perkawinan Dan Membangun Keluarga Katolik
Sakramen Perkawinan adalah persekutuan hidup dan cinta kasih suami istri yang diteguhkan oleh perjanjian nikah atau persetujuan pribadi yang tak dapat ditarik kembali, untuk membentuk keluarga kristiani.
Yesus menegaskan sifat perkawinan yaitu monogam, artinya bersifat tetap dan tertutup dan tidak dapat diceraikan oleh manusia.
Santo Paulus menggambarkan perkawinan sebagai rahasia besar, artinya kesatuan suami – istri berdasarkan rencana keselamatan Allah. Cinta Kristus kepada GerejaNya adalah dasar kesatuan suami – istri (Ef 5:22 – 30)
Sakramen Perkawinan diteguhkan dalam janji perkawinan, yang mengikat suami – istri untuk saling setia, sehidup semati, dan setia kepada Kristus.
Hakikat perkawinan adalah kebersamaan yang dibangun atas dasar cinta perkawinan dan diteguhkan dengan janji perkawinan.
Halangan – halangan perkawinan:
3 halangan yang berasal dari perkawinan itu sendiri:
Belum cukup umur (Kan. 1083)
Impotensi (Kan. 1084)
Ikatan perkawinan (Kan. 1085)
3 halangan berdasarkan hal agama:
Agama yang berbeda (Kan. 1086 dan 1124)
Tahbisan suci (Kan. 1078)
Kaul keperawanan (Kan. 1088)
3 halangan yang muncul dari dosa besar
Penculikan wanita (Kan. 1089)
Pembunuhan teman perkawinan (Kan.1090)
Kelayakan publik (Kan. 1093)
3 halangan berdasarkan persaudaraan
Hubungan darah (Kan. 1091)
Persaudaraan ipar, semenda (Kan. 1092)
Adopsi (Kan. 1094)
Dispensasi adalah kelonggaran yang diberikan Bapak Uskup demi kesejahteraan rohani umat dalam suatu kasus khusus, dan dengan ketentuan khusus.


Pewartaan Murid – Murid Yesus Kristus
Gereja Mewartakan Injil
Salah satu tugas pokok Gereja adalah mewartakan Injil Yesus Kristus, yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota jemaat, demi keselamatan semua orang.
Perutusan Yesus, karya Yesus, tindakan Yesus harus dilanjutkan oleh murid – muridNya, oleh semua orang yag mengikuti Yesus (Yoh 20:21b)
Karena pentingnya bidang pewartaan, Gereja membutuhkan tenaga – tenaga terdidik secara khusus untuk dapat menangani pengembangan pewartaan secara lebih professional.
Kegiatan – kegiatan di bidang pewartaan dalam Gereja Paroki dan Gereja Lingkungan:
Kegiatan pembinaan untuk umat yang mau menerima sakramen: Baptis, Komuni Pertama, Krisma, Perkawinan, Pengakuan, Imamat, Pengurapan Minyak Suci
Kegiatan pembinaan iman umat: Sekolah minggu, Bina Iman Remaja, Bina Iman Muda – mudi, Pendalaman iman bapak/ ibu
Kegiatan pendampinagn iman untuk kelompok profesi: pembinaan iman para guru, buruh, dokter, dsb.
Mengenal Kitab Suci
Kitab Suci mengungkapkan pengalaman dan kesaksian iman umat akan Allah yang telah mewahyukan diri dan tertulis dengan ilham Roh Kudus
Wahyu merupakan tindakan Allah untuk mengkomunikasikan DiriNya secara pribadi.
Dalam memepersiapkan kedatangan Sang Wahyu, yaitu Kristus sendiri, Allah bersabda dengan perantaraan para nabi
Dalam mengarang Kitab – Kitab Suci itu, Allah memilih orang – orang yang digunakanNya, sementara mereka memakai kemampuan mereka sendiri, menuliskan yang dikehendakiNya. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang dinyatakan oleh para penulis suci (hagiograf) yang diilhami, diakui sebagai pernyataan Roh Kudus, diterima sebagai Kitab Suci yang mengajarkan kebenaran dengan teguh dan setia tanpa kekeliruan.
Naskah Kitab Suci bukan buku sejarah/ Koran/ majalah, tetapi merupakan ungkapan iman, maka harus dibaca dengan kacamata iman, disertai dengan keterbukaan hati dengan memohon bantuan Roh Kudus agar berkarya dalam hati pada saat membaca hingga bisa berjumpa dengan Allah yang dialami oleh penulis.
Kisah Yesus dalam Kitab Perjanjian Baru selalu dihubungkan dengan Kitab Perjanjian Lama (Rm 15:4)
Menghayati Sabda Tuhan Dalam Kitab Suci
Dengan membaca Kitab Suci orang semakin mengenal dan dekat dengan Allah yang berfirman sehingga hidupnya terarah dan sesuai dengan kehendakNya.
Allah selalu hadir dalam setiap peristiwa hidup yang kita alami. Orang yang terbuka hatinya dalam mendengar sabda, akan mengalami perjumpaan dengan Allah sendiri, dan menemukan apa yang menjadi kehendak Allah
Alkitab merupakan kitab kepercayaan dan pengalaman umat Allah dalam segala macam keadaan dan situasi, yang menjadi pedoman dan pegangan bagi umat. Umat tanpa hentinya menghidupkan kembali dan menjabarkan apa yang tersirat dalam Kitab Suci
Melalui Kitab Suci, jemaat dapat tahu tentang kepercayaan sejati, bagaimana menanggapi karya penyelamatan Allah. Penghayatan jemaat atau Gereja Perdana memberi kesaksian bagaimana orang menghayati iman kepercayaan dalam hidup
Kesulitan yang ditemui selama membaca Kitab Suci dapat diatasi dengan saling tukar penghayatan/ pengalaman atas sabda yang didengar dalam acara – acara pendalaman Iman. Tersedia pula penjelasan – penjelasan yang disusun oleh para ahli dan diterbitkan oleh para penerbit Kristen Katolik
GEREJA
Pelayanan Kemasyarakatan Murid – murid Yesus Kristus
Gereja Yang Melayani
Gereja melibatkan diri dalam pelayanan terhadap kepentingan masyarakat untuk kesejahteraan semua orang terutama yang tersingkir dan menderita
Sikap Yesus yang menyamakan diri dengan yang paling hina (Mat 25:31 – 46), menjadi arah dari Gereja saat ini, yaitu terbuka terhadap keprihatinan semua umat manusia di dunia (Tujuan diadakannya Konsili Vatikan II)
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, sebagai tempat pendidikan yang paking baik.
Tugas perutusan Gereja yaitu membangun dunia ini sesuai dengan kehendak Allah
Iman dan kehidupan sehari – hari tidak boleh dipisahkan, karena setiap orang Katolik adalah warga kota surgawi dan sekaligus duniawi, maka harus melaksanakan kewajiban  terhadap dua kota tersebut dalam semangat Injil. Setiap orang Katolik terpanggil untuk mengambil bagian secara aktif, baik dalam kehidupan Gereja maupun kehidupan masyarakat
Gereja Dan Masalah – Masalah Sosial
Gereja melihat masalah – masalah social secara mendalam dalam terang Injil untuk menumbuhkan kepekaan sosialnya dan menawarkan dialog serta kerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik untuk mengatasi masalah – masalah sosial tersebut demi kehidupan bersama yang lebih adil dan manusiawi
Masalah sosial timbul karena adanya 2 pihak yang berbeda/ perbedaan derajat (kuat dan lemah). Selama masih ada orang yang menganggap dirinya berkuasa dan memandang orang lain lebih rendah dan dapat dijadikan sarana untuk mencari keuntungan, maka masalah sosial akan selalu timbul
Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:14 – 18)
Ajaran sosial Gereja adalah ajaran resmi (mengikat), yang pokok – pokoknya dikemukakan oleh Gereja sebagai tanggapan terhadap masalah sosial dan bagian dari pokok ajaran iman Kristiani.
Menurut Sidang Agung Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) – Umat, yang diselenggarakan pada 22 Oktober – 2 November 1995, ada 2 hal penting yang menjadi tugas perutusan kita yaitu mendukung kehidupan, memperjuangkan kebebasan umat manusia, dan keutuhan alam ciptaan.
Gereja Ambil Bagian Dalam Membangun Masyarakat Pancasila
Ambil bagian memperjuangkan terwujudnya nilai – nilai Pncasila merupakan medan penghayatan dan perwujudan iman Kristiani.
Bagi umat Katolik, pengamalan dan perjuangan Pancasila merupakan medan penghayatan iman. Gereja Katolik yakin bahwa Pancasila yang telah teruji dan terbukti keampuhannya dalam sejarah Republik kita ini, merupakan wadah kesatuan dan persatuan nasional, maka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, umat Katolik menerima Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
Paham Gereja tentang agama lain, Konsili Vatikan II, dalam dokumen tentang Hubungan Gereja dengan Agama – agama Bukan Kristen, artikel 2, menyatakan:
“Gereja Katolik tidak menolak apapun, yang dalam agama – agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara bertindak dan cara hidup, kaidah – kaidah serta ajaran – ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang.” (NA 2)
Usaha yang dapat kita lakukan untuk membangun masyarakat Pancasila yaitu dengan menerapkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak – hak orang lain, menghindari bentuk kekerasan, pemerasan, pemborosan, gaya hidup mewah, serta sikap yang bertentangan dengan kepentingan umum.
Dasa Firman Allah
Dasa Firman Allah disampaikan kepada kita sebagai pedoman hidup. Berdasarkan pedoman itu, kita sebagai orang merdeka diingatkan agar dapat melaksanakan tugas setiap hari di tengah masyarakat secara bertanggung jawab, sehingga berkenan kepada Allah.
Pedoman bagi hidup bersama memegang peranan yang penting. Dengan adanya pedoman, orang masih mempunyai kemerdekaan untuk bertindak. Pedoman berperanan sebagai peringatan agar segala sesuatu yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kesepakatan bersama.
Agar hidup manusia dapat bahagia, Allah juga memberikan pedoman yang disampaikan lewat Musa. Pedoman itu disebut Sepuluh Firman Allah (Keluaran 20:1 – 17).
Rumusan Sepuluh Perintah Allah (PS No.6) berasal dari Santo Agustinus:
Akulah Tuhan Allahmu,
Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu, dengan tidak hormat.
Kuduskanlah hari Tuhan
Hormatilah ibu-bapamu
Jangan membunuh
Jangan berzinah
Jangan mencuri
Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu manusia
Jangan mengingini istri sesamamu
Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.
Perintah pertama, kedua, dan ketiga menyangkut hubungan manusia dengan Allah dan sisanya menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya.
Suara Hati
Suara hati merupakan kemampuan seseorang yang diberikan oleh Allah, untuk membedakan yang salah dan yang benar, yang baik dan yang jahat, serta membimbing orang untuk mengambil keputusan secara bertanggung jawab. (Tertulis dalam Konstitusi Pastoral tentang Gereja di dunia dewasa ini artikel 16)
Baca Lukas 14:28 – 32.
Tuhan Yesus menyarankan kepada kita agar mempertimbangkan dahulu sebelum mengambil suatu keputusan, baik dan buruk, benar dan salah, secara bebas dan tidak dipengaruhi orang lain, agar kita tidak salah pilih dan salah melangkah.
Kemampuan untuk membedakan yang salah dan yang benar dapat menjadi tumpul dan buta, jika kita terbiasa melakukan dosa. Bisa terjadi juga bahwa suara hati dapat sesat dan keliru, disebabkan karena ketidaktahuan yang tidak teratasi, kemungkinan karena pengaruh dari keadaan setempat. Maka suara hati perlu selalu dibina.
Iman dan suara hati berhubungan, bagi orang beriman keputusan suara hati berarti perwujudan iman. Tanggung jawab suara hati merupakan jawaban terhadap Allah.



Maria dan Hidup Kekal
Maria Teladan Orang Beriman
Kesediaan Maria dipilih menjadi Ibu Yesus menjadi teladan hidup orang beriman. Sebagai ibu Yesus, Maria diikutsertakan dalam karya penyelamatan Allah. Maria mempunyai peranan istimewa dalam kehidupan beriman Gereja, sehingga layaklah bila berkembang kebaktian kepadanya.
Maria adalah seorang perawan yang tinggal di Nazaret, daerah Galilea. Ayahnya bernama Yoakim dan ibunya bernama Anna. Kabar gembira disampaikan kepada Maria lewat Malaikat Gabriel (Lukas 1:26 – 38)
Orang yang berani menyerahkan hidupnya kepada kehendak Tuhan disebut orang beriman. Biarpun lemah dan tak berdaya, namun percaya bahwa Tuhan selalu mendampingi dan memberi kekuatan kepada kita.
Ibu Maria dan juga Elisabeth menjadi contoh orang beriman, karena mereka berani untuk pasrah akan kehendak Allah dan menjalani semuanya dengan percaya.
Kelahiran Yesus menjadi karya Allah, sebab Roh Kudus turun atas Maria. Roh Kudus sama dengan kuasa Allah. Karena Yesus adalah anak Allah, maka Maria mendapat kedudukan yang istimewa.
4 dogma tentang Maria:
Maria Bunda Allah (Mater Dei)
Maria adalah Perawan
Maria dikandung tanpa noda
Maria diangkat ke surga
Gelar Maria, Bunda Allah, diresmikan dan didogmakan oleh Konsili Efesus tahun 431, dan dirayakan setiap tanggal 1 Januari.
Kebaktian (devosi) kepada Bunda Maria yang paling pokok adalah doa Salam Maria. Dalam doa Rosario, Salam Maria didoakan sampai 150 kali. Jumlah 150 berasal dari jumlah Mazmur.
Gereja menganjurkan dengan sangat supaya kita melakukan kebaktian/ doa/ devosi dengan hati yang tulus dan bersumber pada iman sejati.
Hidup Kekal
Kita percaya akan kehidupan kekal sesudah kematian yang merupakan hidup baru penuh kebahagiaan dalam kesatuan dengan Allah. Kehidupan abadi bersama Allah adalah semata – mata anugerah Allah, bukan lebih – lebih karena jasa manusia.
Hidup kita sebagai manusia di dunia ini pasti akan berakhir pada kematian, yang menunjukkan ketidakberdayaan kita. Maka, kita perlu menyadari bahwa segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini bersifat terbatas dan fana, yang menjadi alasan bagi kita manusia untuk selalu berusaha hidup di hadapan Tuhan.
 Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6). Surga tidak lain adalah ikut dibangkitkan bersama Kristus, sehingga masuk surga berarti mengambil bagian dalam kemuliaan kebangkitan Kristus.
Neraka bukanlah tempat, melainkan suatu keadaan celaka dan terpisah dari Allah. Sebenarnya Allah tidak ingin manusia celaka atau terpisah dariNya, namun karena kebebalan hati manusia, ia memisahkan diri dari Allah, menolak cinta Allah, dan lebih memilih kejahatan, kedosaan.
Api pencucian adalah tahapan terakhir dalam proses pemurnian pada perjalanan kepada Allah. Pengadilan dialami sebagai siksaan dan juga pemurnian.
Doa untuk jiwa – jiwa yang berada dalam api pencucian adalah doa untuk orang yang pada saat kematiannya sebenarnya belum siap menghadap Tuhan.
Orang yang meninggal dalam persekutuan iman masih termasuk dalam persekutuan Gereja, maka sudah sewajarnya “persekutuan para kudus” juga dihayati dalam doa untuk saudara – saudara yang telah meninggal, yang masih dalam perjalanan menuju Tuhan.







Nama        :
Kelas        :

TES PENGETAHUAN
Allah Tritunggal
Suara Hati
Devosi kepada Bunda Maria yang paling pokok
Jangan Mencuri
Roh Kudus turun atas para Rasul
Peringatan Yesus wafat di Kayu Salib
Keseluruhan atau “umum”
Pokok – pokok iman Gereja
Sakramen Inisiasi
Pedoman hidup
Doa yang diajarkan Yesus kepada murid – muridNya
Maria adalah Bunda Allah, Perawan, dikandung tanpa dosa, dan diangkat ke surga
Salah satu perlengkapan Ekaristi
Meninggalkan cara hidup lama dan hidup dengan cara yang lebih baik
Rusak hubungan dengan Allah
Tempat perjanjian Allah dengan Musa yang ditandai dengan 2 Loh Batu
Yesus lahir
Yesus bangkit
Keadaan celaka dan terpisah dari Allah
Masa 4 minggu sebelum Natal

Pasangkan dengan pilihan di bawah ini!


A.    BERTOBAT
B.    SIBORI
C.    BAPTIS, KOMUNI, KRISMA
D.    NATAL
E.    ALLAH BAPA, ALLAH PUTRA, ALLAH ROH KUDUS
F.    HARI RAYA JUM’AT AGUNG
G.    NERAKA
H.    KATOLIK
I.    BERDOSA
J.    MEMBEDAKAN YANG BAIK DAN BURUK


Siapakah Yesus bagimu?
K.    PASKAH
L.    DOA ROSARIO
M.    MASA ADVEN
N.    HARI RAYA PENTAKOSTA
O.    GUNUNG SINAI
P.    DASA FIRMAN ALLAH
Q.    PERINTAH ALLAH KE – 7
R.    DOA BAPA KAMI
S.    SYAHADAT PARA RASUL
T.    4 DOGMA MARIA

Selasa, 03 April 2012

Panduan Tuguran Kamis Putih 2012


Mengenali dan menghadirkan wajah Yesus melalui Kisah


Salam dan tanda Salib:
P:    Saudara-saudari marilah kita awali tuguran malam ini dengan membuat tanda kemenangan Yesus Kristus Tuhan kita. Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U:    Amin.
P:    Semoga damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita
U:    Sekarang dan selama-lamanya
Pengantar:
P:    Saudara-saudara yang terkasih,
    Malam ini kita bersama-sama hendak berjaga bersama Tuhan kita Yesus Kristus. Malam ini akan terasa panjang, sebab pada malam ini  Tuhan Yesus bersama para murid berdoa di taman Getsemani. Yesus berduka bukan karena Ia harus menderita, tetapi karena para murid tak kunjung memahami kehendak Yesus. Lewat bacaan Injil St Yohanes kita akan menghadirkan kembali kenangan  akan Yesus ini. Marilah  pada kesempatan ini kita rasakan secara lebih istimewa kekuatan cinta Yesus pada para muridnya dan ketaatan Nya pada Bapa Nya.Marilah kita siapkan hati kita.

( H e n i n g   s e j e n a k  )

Doa Pembuka:
P:    Allah Bapa yang maha kasih,
    Puji Syukur kami haturkan kehadiratMu Bapa, malam ini kami Engkau perkenankan untuk hadir di hadapan PutraMu Yesus Kristus yang kami kenangkan. Kami ingin belajar kembali untuk setia dan rendah hati sebagaimana PutraMu Yesus Kristus. Ijinkanlah kami untuk memperbaharui kembali janji kesetiaan kami yang sering kali sengaja atau tidak sengaja kami abaikan. Maafkanlah kami Ya Bapa atas segala kelemahan dan kekurangan kami. Sebab Engkaulah Bapa kami kini dan sepanjang segala masa .
U:    Amin.

(  H  e  n  i  n  g  )

Bacaan I : Yoh.16:16-33 (dibacakan secara hikmat / perlahan )

16.”Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula kamu akan melihat Aku”.
17.Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain : “Apakah artinya Ia berkata kepada kita :Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan : Aku pergi kepada Bapa?”
18.Maka kata mereka: “Apakah artinya Ia berkata : Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa
maksudNya”.
19.Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepadaNya, lalu Ia berkata kepada mereka : “ Adakah kamu membicarakan seseorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi , yaitu : Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?”
20.Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berduka cita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
21.Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
22.Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraan dai padamu”.
23.Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepadaKu. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamudalam namaKu”.
24.Sampai sekarang kamu belum maminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
25.Semuanya ini Kukatakana kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
26.Pada hari itu kamu akan berdoa dalam namaKu. Dan tidak Aku katakana kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
27.sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
28.Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kapada Bapa.
29.Kata murid-muridNya : “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.
30.Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepadaMu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”
31.Jawab Yesus kepada mereka : “Percayakah kamu sekarang?
32.Lihat saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu dicerai-beraikan masing-masing ketempat sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
33.Semua itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai-sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.

(  H   E   N   I   N   G   P A N J A N G )

Doa Tanggapan:
P:    Marilah berdoa.
Ya Yesus Tuhan kami, sama seperti para murid, SabdaMu tidak mudah kami pahami. Tidak jarang kami kurang membuka hati kami dan hanya mengandalkan akal budi kami yang sempit ini. Juga dalam kesulitan-kesulitan yang lain, sering kali kami melupakan Engkau. Tidak jarang kami lari kepada hal hal yang lain. Maafkanlah kami Tuhan atas segala kelemahan kami ini.

(  H  e  n  i  n  g  )

Bacaan II : Yoh.17:1-26. (dibacakan secara hikmat / perlahan )
1.    Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata:” Bapa telah tiba saatnya; permuliakanlah AnakMu, supaya AnakMu mempermuliakan Engkau.
2.    Sama seperti Engkau telah memberikan kepadaNya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepadaNya.
3.Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
4.Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesikan pekerjaan yang Engkau
berikan kepadaKu untuk melakukannya.
5.Dan sekarang, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratMu sebelum dunia ada.
6.Aku telah menyatakan namaMu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepadaKu dari dunia. Mereka itu milikMu dan Engkau telah memberikan mereka kapadaKU dan mereka telah menuruti firmanMu.
7.Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kapadaKu itu berasal dari padaMu.
8.Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pdaMu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
9.Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu
10.dan segala milikKu adalah milikMu dan milikMuadalah milikKu, dan Aku telah dipermuliakan didalam mereka.
11.Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku dating kepadaMu. Ya bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
12.Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara merekadalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
13.Tetapi sekarang, Aku dating kepadaMu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacitaKu di dalam diri mereka.
14.Aku telah memberikan firmanMu kepada dunia dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia
15.Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil
mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melin-
dungi mereka dari pada yang jahat.
16.Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
17.Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran.
18.Sama seperti engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia , demikian pula aku telah mengutus mereka ke dalam dunia .
19.Dan aku menguduskan diriku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran
20.Dan bukan untuk mereka ini saja aku berdoa , tetapi juga untuk orang – orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka .
21.Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan akudi dalam Enkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku .
22.Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu , sama seperti kita adalah satu .
23.Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu , bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku .
24.Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
25.Ya Bapa, yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau dan mereka kini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
26.dan Aku telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.

(  H   E   N   I   N   G   )

Doa Tanggapan:
P:    Marilah berdoa.
    Terima kasih ya Yesus atas doa yang Kau peruntukkan bagi kami para muridMu. Semoga kami semakin sadar bahwa Engkau sangat mengasihi kami. Banyak rahmat yang Engkau curahkan  bagi kami dalam rupa-rupa karunia, sering kurang kami syukuri. Menjelang wafatMu Engkau masih berkenan mengampuni para pembunuhMu. Tuhan Maafkanlah kami bila kami kurang berani mengambil resiko menjadi saksiMu dalam kehidupan kami sehari hari.

Doa Penutup:
P:    Syukur ya Yesus, Engkau telah memperkenan kan kami untuk belajar berjaga-jaga dan siap sedia. Semoga kami semakin berani berjaga dan siap sedia bagi sesama kami, terlebih mereka yang kecil dan lemah. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang segala masa.
U:    Amin.
Berkat  ( bukan untuk kelompok yang terakhir )
P:    Tuhan beserta kita
U:    Sekarang dan selama-lamanya
P:    Semoga segala usaha kita untuk mengenali dan menghadirkan wajah Yesus dalam kehidupan sehari senantiasa dibimbing oleh berkat Allah yang mahakuasa.
    Demi Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin
Berkat Sakramen Mahakudus:
( Untuk kelompok tuguran yang terakhir. )
Imam / Diakon memberi berkat dengan mengguna kan Sakramen Mahakudus dalam Monstran . Sementara itu para misdinar mendupai. Semua dalam keheningan )
Lagu Tantum Ergo ( PS.501 bait 5&6)
    Tantum ergo Sacramentum
    Veneremur cernui :
    Et antiquum documentum
    Novo cedat ritui;
    Praestet fides supplementum
    Sensuum defectui
    Genitori, Genitoque
    Laus et iubilatio,
    Salus honor, vertus quoque
    Sit et benediction,
    Procedenti ab untroque
    Camper sit laudatio.  Amen

Rabu, 07 Maret 2012

BAHAN PERTEMUAN LINGKUNGAN APP2012

Pertemuan lingkungan I

MENYADARI IDENTITAS DIRIKU
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya”.
(Yoh.15:5a)

GAGASAN DASAR:
Ciri mencolok dunia modern kita adalah kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan hidup yang enak. Yang menjadi permasalahan adalah kemudahan-kemudahan itu tidak secara merata dapat dinikmati semua orang. Baik orang katolik maupun bukan katolik dapat dipastikan mengalami kondisi ini.
    
    Tidak ada seorangpun dalam  jaman ini yang tidak percaya pada Tuhan. Tuhan diterima dan diakui sebagai pencipta. Tuhan sebagai yang mahakuasa sangat diterima. Kalau kita bertanya :” Apakah Tuhan terlibat dalam hidup anda?” Akan muncul banyak jawaban atas pertanyaan itu. Pada orang-orang yang tergolong mapan, sering muncul jawaban: Semua yang kumiliki adalah hasil kerjakerasku. Tuhan, sekedar memberi ijin saja, selebihnya adalah kerja keras. Dilain pihak, mereka yang kurang beruntung akan mengatakan: Mengapa Tuhan tidak membantu aku, padahal aku rajin berdoa. Jadi masihkah Tuhan peduli padaku ?

    Sadar atau tidak sadar, aneka jawaban atas pertanyaan Apakah Tuhan terlibat dalam hidup anda, menunjukkan bahwa kita kurang melibatkan Tuhan dalam hidup. Jawaban tersebut menunjukkan adanya keterpisahan antara hidup rohani dengan kehidupan jasmani. Kita mengaku orang beragama, tetapi dalam praktek, kita ateis. Kita menjadi penganut ateisme praktis.

    Sikap “ateis praktis” ini menjadi gejala umum dalam masyarakat modern, termasuk juga orang beriman katolik. Sikap ini terungkap dalam penghayatan agama yang terpisah dari kehidupan keseharian. Tentu saja hal ini berdampak dalam praktek kehidupan yang semakin jauh dari nilai-nilai agama. Sebagai gantinya nilai-nilai pragmatis; ekonomis dan hedonis diterima sebagai nilai umum masyarakat yang berlaku. Nilai cintakasih yang ditawarkan oleh Kristus digeser dengan nilai lama “Gigi ganti gigi, mata ganti mata.”

    Lewat pembaptisan, kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah; dihapuskan dari dosa (asal); menjadi anggota gereja. Pembaptisan tidak hanya berdampak pada pemulihan martabat kemanusiaan yang telah dihancurkan oleh dosa, tetapi juga termuat perutusan kepada orang lain. Dengan kata lain Pembabtisan (penyelamatan ) kita berdampak pada perutusan untuk membawa keselamatan itu bagi pihak lain. “Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yoh.15:4b).

LANGKAH-LANGKAH
1.LAGU PEMBUKA
2.TANDA SALIB &SALAM
P:    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U:    Sekarang dan selama-lamanya.

3.PENGANTAR:
P:    Saudara yang terkasih, mengawali pertemuan APP kita yang pertama, kita diajak untuk merenungkan tema besar “Mewujudkan Hidup Sejahtera: Panggilan Hidup dan Tanggung Jawab”. Hidup sejahtera adalah dambaan setiap orang . Sebagai langkah pertama, kita akan coba belajar dari pengalaman jemaat perdana dalam memahami arti sejahtera. Cabang yang tidak menyatu-erat dengan pokok anggur tidak akan membuahkan hasil. Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita. ( H e n i n g   s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama

4.TOBAT.
P:    Saya mengaku,
P+U:     Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P:      Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita  dan  menghantar kita ke  hidup  yang  kekal.
U:     Amin.

5.KIRIYE:
P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami.
P:    Kristus kasihanilah kami.
U:    Kristus kasihanilah kami.
P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami

6.DOA PEMBUKAAN:
P:    Marilah berdoa. ( Hening )
    Allah Bapa kami yang mahakudus, Engkau senantiasa mengundang kami untuk terus menerus memperbaiki diri. Dalam masa pertobatan ini perkenankanlah kami untuk Engkau bimbing lewat Roh KudusMu, agar kami sungguh Engkau mampukan untuk memahami panggilan kami sebagai orang beriman dalam gerejamu. Tumbuhkanlah rasa tanggungjawab dalam diri kami untuk terlibat dalam membangun kesejahteraan umum. Demi Kristus Tuhan kami.
U:    Amin.

7.BACAAN: (Yoh.15:1-8)

Ay.1    "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

Ay.2    Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Ay.3    Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Ay.4    Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Ay.5    Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Ay.6    Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Ay.7    Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Ay.8    Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

8. PERTANYAAN PEMBANTU:
1.    Siapakah yang dimaksud dengan pokok anggur ?
2.    Siapakah yang dimaksudkan dengan cabang-cabang ?
3.    Apakah anda juga termasuk cabang-cabang itu ?
4.    Apakah anda termasuk cabang yang menghasilkan buah ?
5.    Apa yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan buah-buah dalam kehidupan ?

9.RENUNGAN:
•    Menurut teks injil Yohanes pokok anggur yang benar adalah Yesus.
•    Menurut injil Yohanes, cabang-cabang anggur adalah “kamu”. Siapakah kamu ? Bisa saja para rasul/murid Yesus; bisa juga semua orang yang mendengar/membaca firman ini.
•    Apakah anda juga termasuk cabang itu ? Hanya anda yang bisa menjawab. Ada beberpa kriteria yang sangat kentara untuk menjawab pertanyaan itu:i)    Cabang / ranting selalu menyatu dengan batang pokok.
ii)    Cabang dan batang pokok adalah tanaman yang sejenis. Berbeda dengan benalu, meski menempel pada pokok tetapi jenis tanaman yang berbeda.
iii)    Cabang itu tumbuh sebagaimana pokoknya.
•    Sering kali orang berpikir yang penting hasilnya. Yesus tidak mengajari kita untuk melihat hasil sebagai tolok ukur, melainkan proses menghasilkan . Ingat saat Yesus memberi perumpamaan tentang talenta. Yesus mengecam penerima satu talenta karena sikapnya yang salah, bukan karena tidak menghasilkan. Yesus tidak memuji pemerima 5 telenta lebih dibandingkan dengan penerima 2 talenta yang hanya menghasilkan 2 talenta. Yesus memuji karena sikap kedua penerima talenta itu. Apa yang telah kita hasilkan selama menjadi murid Tuhan .
•    Yesus (ay.4) telah memilih kamu sebagai ranting-rantingNya. Sebagai ranting, Yesus menginginkan agar  ranting itu tidak terpisah dari pokokNya. Perutusan kita sebagai ranting mengarahkan kita untuk menjadi orang-orang yang mampu menghasilkan perbuatanNya yang berguna bagi sesama.
•    Kesejahteraan hidup adalah persoalan nyata, menyangkut soal perut; bebas dari rasa takut; dan kepatutan dalam hidup normal.

10.DOA UMAT:
P:    Saudara-saudara terkasih, panggilan untuk ikut serta dalam karya keselamatan tidaklah mungkin mengandalkan diri sendiri. Olek karena itu marilah kita panjatkan doa permohonan kita :

L:    Bagi Sri Paus, para Uskup dan para imam.
    Ya Bapa dampingilah  dan doronglah  para pejabat Gereja  agar mempelopori kami dalam menghayati perintah-perintah Allah serta membuktikan bahwa cinta kasih kepada Allah dan sesama  adalah perintah yang tertinggi.
    Marilah kita mohon....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L:    Bagi negara-negara yang sedang berkembang.
    Ya Bapa, bimbinglah negara-negara yang sedang berkembang agar menemukan jalan menuju keadilan dan kedamaian serta merasa didukung oleh persaudaraan  antar bangsa.
Marilah kita mohon....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L:    Bagi para bapak dan ibu.
    Ya Bapa dampingilah para bapak dan ibu dalam mendidik anak-anak mereka, agar dengan penuh kesabaran; tekun dan penuh perhatian mendekatkan anak-anak pada Kristus.
    Marilah kita mohon....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L:    Bagi diri kami sendiri.
    Ya Bapa, berkatilah kami agar selalu menghayati kehadiran-MU di dalam diri kami masing-masing dan di tengah umat-Mu.
    Marilah kita mohon....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

P:    Allah Bapa kami , Engkau telah mengutus Yesus Putra-Mu untuk menunjukkan jalan hidup sejati. Ajarilah kami mengikuti teladanNya, bukan sebagai beban, melainkan sebagai  suatu kebaikan yang menggembirakan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U:     Amin.

11.DOA BAPA KAMI
P:    Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......

12.DOA PENUTUP
P:    Marilah kita berdoa ( hening)
    Allah Bapa kami yang pengasih, semoga sabda-Mu memberi kami pengharapan akan dunia baru, tempat orang bertindak jujur dan adil; tempat para bangsa menemukan ruang hidup yang menyenangkan di mana kejahatan dikalahkan oleh kebaikan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami sepanjang segala masa.
U:    Amin
   
13.BERKAT & PENGUTUSAN
P:    Semoga Tuhan beserta kita
U:    Sekarang dan selama-lamanya
P:    Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U:    Amin.

14.LAGU PENUTUP

15. PENGUMUMAN.

Pertemuan lingkungan II


MENELADANI JEMAAT PERDANA
“Mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah, tidak ada seorangpun yang berkekurangan.”
( Kis.4: 33b-34a)


GAGASAN DASAR:
Panggilan hidup untuk ikut serta terlibat dalam mewujudkan kesejahteraan bersama bukanlah tantangan yang mudah untuk dijawab. Kesejahteraan mencakup banyak demensi, tidak hanya demensi sosial ekonomi, sosial budaya, tetapi juga demensi psikologis, religi dll. Tantangan tesebut mustahil akan dapat kita jawab seorang diri. Kita butuh kerjasama dari banyak pribadi dan kelompok.

Belajar dari jemaat pertama, kita akan sungguh diperkaya. Mungkin kita akan mengatakan bahwa jaman para rasul dan jaman kini sangat berbeda. Tentu hal itu tidak salah. Saat para rasul merintis menjadi kelompok  (gereja perdana), mereka tidak serta merta langsung diterima. Secara sosial ekonomis mereka disingkiri, juga sebagai warga Yahudi yang berbeda pandangan dan keyakinan, mereka mulai disingkiri bahkan dimusuhi. Tantangan dari luar inilah yang membangun solidaritas di antara mereka.

Bentuk solidaritas inilah yang pada jamannya menarik perhatian banyak orang lain . Gereja perdana itu mempunyai daya pikat yang akhirnya semakin membesarkan kelompok-kelompok kecil itu. Kita boleh bertanya : Masih adakah pesona Gereja perdana itu di Gereja jaman kita ini ?

LANGKAH-LANGKAH
1.LAGU PEMBUKA
2.TANDA SALIB &SALAM
P:    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U:    Sekarang dan selama-lamanya.

3.PENGANTAR:
P:    Saudara yang terkasih, dalam pertemuan APP ini, kita diajak untuk merenungkan tema :”Panggilan Hidup dan Tanggung Jawab”. Hidup sejahtera adalah dambaan setiap orang . Sebagai langkah pertama, kita akan coba belajar dari pengalaman jemaat perdana dalam memahami arti membangun hidup sejahtera. Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita. ( H e n i n g   s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama

4.TOBAT.
P:    Saya mengaku,
P+U:     Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian       bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P:      Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita  dan  menghantar kita ke  hidup  yang  kekal.
U:     Amin.

5.KIRIYE:
P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami.
P:    Kristus kasihanilah kami.
U:    Kristus kasihanilah kami.
P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami

6.DOA PEMBUKAAN:
P:    Marilah berdoa. ( Hening )
    Allah Bapa kami yang mahakudus, Engkau senantiasa mengundang kami untuk terus menerus memperbaiki diri. Dalam masa pertobatan ini perkenankanlah kami untuk Engkau bimbing lewat Roh KudusMu, agar kami sungguh Engkau mampukan untuk memahami panggilan kami sebagai orang beriman dalam gerejamu. Tumbuhkanlah rasa tanggungjawab dalam diri kami untuk terlibat dalam membangun kesejahteraan umum. Demi Kristus Tuhan kami.
U:    Amin.

7.BACAAN ( Kis.4:32-37)

Ay.32:    Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Ay.33:    Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Ay.34:    Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
Ay.35:    dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Ay.36:    Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ay.37:    Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

8.PERTANYAAN PEMBANTU:
1.    Apa yang mendorong jemaat perdana hidup dalam kelimpahan  ?
2.    Mengapa mereka rela berbagi ?
3.    Apa yang mereka lakukan dalam hidup bersama mereka ?
4.    Semangat apa yang ada dalam jemaat perdana ini ?
5.    Apa yang dapat kita petik dari contoh hidup jemaat perdana ini ?

9.RENUNGAN:
•    Jemaat perdana hidup dalam komunitas yang sehati dan sejiwa. Kebersamaan telah menghantarkan mereka pada keberanian menghadapi tantangan. Masing-masing pribadi tidak merasa seorang diri menanggung beban kehidupan.
•    Mereka sungguh rela berbagi karena mereka merasa satu dengan yang lain sebagai bagian yang tak terpisah. Satu dengan yang lain bukan lagi sebagai orang lain tetapi sebagai bagian dari keluarga sendiri.
•    Mereka saling peduli dan saling menopang satu dengan yang lain. Mereka merasa sebagai orang yang disingkiri secara bersama.Solidaritas yang tumbuh dari situasi terdesak membuat mereka sungguh solid dan kuat. Mereka tak mungkin mengharapkan bantuan dari masyarakat umum, karena masyarakat umum memusuhi mereka. Satu satunya jalan adalah, mereka bersatu melawan tantangan yang ada.
•    Semangat kebersamaan, solidaritas yang tumbuh dari keprihatinan yang sama menumbuhkan kepedulian antar anggotanya.
•    Di dalam era modern yang diwarnai sikap induvidualis yang begitu kental, kita sebagai orang beriman diminta untuk merumuskan kembali arti beriman. Apakah iman hanya persoalanku dengan Tuhan saja; ataukah tanggung jawabku sebagai ciptaan Tuhan yang dituntut untuk ikut serta dalan karya penciptaan Allah.

10.DOA UMAT:
P:    Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus.
    Marilah kita panjatka doa-doa kita kepada Bapa disurga yang telah memanggil kita untuk beriman dan bertobat.
L:    Bagi umat Allah.
    Ya Bapa perkenankanlah umatMu terus berkembang dalam persatuan dan cintakasih.
    Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L:    Bagi semua orang yang telah menjatuhkan pilihan pada Kritus.
    Ya Bapa, dampingilah mereka yang telah memilih PutraMu agar tetap setia pada pilihan mereka dan tidak hanya terpengaruh oleh kemegahan dan kebudayaan lahiriah belaka.
Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L:    Bagi para penderita.
    Ya Bapa, suarakanlah kiranya sabda penghiburan MU kepada para penderita agar tetap mantap kepercayaan mereka kepadMu
Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L:    Bagi kita semua di sini
    Ya Bapa, dampingilikah kami agar berkat doa dan ekaristi dalam minggu ini kami lebih menghayati hidup kami sebagai pengikut Kristus.
Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P:    Allah Bapa kami di surga, berkat kasih sayang-Mu, Engkau telah menunjukkan jalan kepada kaum pendosa dan mengajarkan apa yang harus dilakukan oleh kaum sederhana. Berilah kami kerendahan hati dan kesadaran, bahwa kamipun perlu bertobat. Kami mohon itu demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U:    Amin.

11.DOA BAPA KAMI
P:    Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......

12.DOA PENUTUP
P:    Marilah kita berdoa ( hening)
    Bapa kami yang kekal dan kuasa, jadikanlah kami kiranya orang-orang yang menyerupai Yesus PutraMu, agar dunia berubah dari padang gurun menjadi taman firdaus, tempat damai di mana manusia dan para bangsa hidup rukun bersatu dan di mana Engkau Pencipta dan Bapa kami bersama, hadir. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U:    Amin

13.BERKAT & PENGUTUSAN

P:    Semoga Tuhan beserta kita
U:    Sekarang dan selama-lamanya
P:    Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U:    Amin.

14.LAGU PENUTUP

15. PENGUMUMAN.

Pertemuan lingkungan III


MEMBANGUN SOLIDARITAS
“Kamu semua adalah tubuh Kristus
dan kamu masing-masing adalah anggotanya”
( I Kor.12: 27)

GAGASAN DASAR
    Jaman modern ditandai dengan semangat induvidualis; hedonis dan konsumeristis yang demikian kental. Kesejahteraan hidup menjadi perjalanan panjang tanpa ujung bagi kelompok yang kurang beruntung. Kesenjangan sosial; ekonomi; budaya semakin lebar. Yang kaya semakin kaya sebaliknya yang miskin semakin terpuruk. Yang berkuasalah yang tampil sebagai pemenang. Dalam situasi dan kondisi seperti inilah Gereja hadir dan hidup.
Atas kondisi di atas sebuah pertanyaan besar muncul : ”Siapa harus bertanggung jawab atas kondisi tersebut ?” Mungkin kita akan dengan mudah mengatakan, negara harus bertanggung jawab. Pertanyaan berikutnya adalah “Siapakah negara itu ?”. Dalam menyikapi tantangan ini kita tidak ingin terjebak dalam perdebatan kosong, soal definisi negara atapun yang lain. Sebagai warga negara yang sekaligus warga Gereja kita dipanggil untuk ikut serta melakukan perubahan.
Sebagaimana Yesus memberikan teladan bagi kita dalam membangun  masyarakat. Yesus tidak bekerja seorang diri. Ia mengajak para muridnya untuk terlibat.(bdk .Luk 9:1-6; 13,50) Rasul Yabokus menegaskan kepada jemaatnya :” Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Yak.2:17). Apa yang bisa kita lakukan baik secara pribadi maupun sebagai kelompok (gereja) ? Mungkin  kita dapat belajar dari jemaat gereja perdana di Korintus. Pada jemaat di Korintus Paulus menulis surat pastoral yang sangat membantu jemaat keluar dari kemelut kota besar seperi Korintus.

LANGKAH-LANGKAH
1.LAGU PEMBUKA
2.TANDA SALIB &SALAM
P:    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U:    Sekarang dan selama-lamanya.

3.PENGANTAR:
P:    Saudara yang terkasih, pada pertemuan yang kedua ini kita akan diajak untuk semakin menyedari posisi kita sebagai warga negara yang sekaligus adalah warga gereja. Lewat bacaan Surat Paulus kepada jemaat di Korintus ( 12: 12-30) kita diajak untuk berani mengambil peran dalam masyarkat. Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita.
 ( H e n i n g   s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama

4.TOBAT.
P:    Saya mengaku,
P+U:    Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P:      Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita  dan  menghantar kita ke  hidup  yang  kekal.
U:     Amin.

5.KIRIYE:

P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami.
P:    Kristus kasihanilah kami.
U:    Kristus kasihanilah kami.
P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami

6.DOA PEMBUKAAN:

P:    Marilah berdoa
    Allah Bapa yang mahakuasa banyak teladan telah Engkau berikan pada kami lewat Putra-Mu Tuhan Kami Yesus Kristus. Bukalah mata dan telinga kami agar kami melihat yang telah Engkau lakukan dan mendengar yang telah engkau firmankan bagi kami. Mampukanlah kami hadir ditengah masyarakat kami sebagai alatmu yang efektif. Demi Kristus Yesus, Tuhan dan penyelamat kami.
U:    Amin.

7.BACAAN: ( I Kor. 12:12-30)

 Ay.12    Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
Ay.13    Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Ay.14    Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
Ay.15    Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.16    Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.17    Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Ay.18    Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
Ay.19    Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Ay.20    Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
Ay.21    Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
Ay.22    Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Ay.23    Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
Ay.24    Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
Ay.25    supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Ay.26    Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Ay.27    Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
Ay.28    Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Ay.29    Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
Ay.30    atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?

8.PERTANYAAN PEMBANTU:

1.    Bagaimana Paulus menggambarkan jemaat Korintus semestinya ?
2.    Keprihatinan macam apakah dirasakan oleh Paulus atas jemaat di Korintus ?
3.    Adakah hubungan antara keprihatinan Paulus pada jamannya dengan keprihatinan kita saat ini ?
4.    Solusi seperti apakah ditawarkan oleh Paulus atas situasi jemaat di Korintus ?
5.    Apa yang dapat kita pelajaran dari perikopa ini ?
9. RENUNGAN
•    Jemaat Korintus seharusnya hidup rukun supaya memberi kesaksian yang positif sebagaimana jemaat Perdana di Yerusalem. Nyatanya Jemaat Korintus terpecah belah.
•    Korintus adalah kota pelabuhan yang ramai pada jamannya. Sebagai kota yang sibuk, banyak hal terjadi. Suasana hedonis dan induvidualis tentu menjadi salah satu warna dalam kehidupan masyarakatnya. Mereka sebagai gereja muda tentu mengalami banyak tantangan.
•    Situasi Indonesia saat ini mukin boleh dikatakan menyerupai kondisi Korintus pada jamannya bahkan mungkin lebih rumit. Apakah kita prihatin dengan situasi seperti ini ?
•    Paulus menawarkan cara pandang yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Ia menawarkan kepedulian satu dengan yang lain. Saling menjaga satu dengan yang lain. Paulus mengajak jemaatnya untuk mengubah capa pandang. Kepedulian adalah sikap yang diajarkan Yesus pada para muridnya.Cinta kasih bagi Yesus bukanlah sebuah teori yang muluk tentang hidup baik, tetapi perbuatan nyata yang membangun kehidupan.
•    Untuk memulainya butuh sebuah komitmen. Komitmen adalah langkah awal untuk mewujudkan cita-cita dan harapan. Langkah ini harus diikuti dengan langkah-langkah yang lain. Setiap kali kita jatuh, komitmen awal akan mengingatkan kita pada tujuan semula.

10.DOA UMAT

P:    Bila kita bertekun dalam iman dan rela berbagi dengan sesama, Tuhan tentu akan mendengarkan permohonan kita.
L:    Bagi Gereja yang teraniaya.
    Ya Bapa, utuslah Roh Kristus kepada mereka yang teraniaya dan tertindas, agar mereka Kaukuatkan dalam iman dan tetap menyalakan api pengharapan mereka.
    Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L:    Bagi masyarakat kita.
    Ya Bapa, berkatilah usaha masyarakat kami, agar dengan tekun dan ulet memajukan kesejahteraan  umum.
    Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L:    Bagi mereka yang kurang mampu menghadapi kesulitan hidup dan hilang kepercayaan.
    Ya Bapa, jamahlah kiranya mereka yang hampir putus asa dalam menghadapi kesulitan hidup. Semoga mereka menemukan kembali ketabahan hati dan semangat untuk berjuang.
    Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L:    Bagi kami di sini.
    Ya Bapa, ajarilah kami selama empat puluh hari ini untuk rela berbagi dan bergembira atas kebahagiaan sesama.
Marilah kita mohon......
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

P:    Allah Bapa kami yang maharahim, bila kami mengikuti Engkau sepenuhnya, maka Engkau  akan membangkitkan kami dan memampunkan kami untuk menjawab persoalan-persoalan yang kami hadapi. Maka kasihanilah kami dan kabulkanlah doa-doa kami demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami
U:    Amin.

11.DOA BAPA KAMI
P:    Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......

12.DOA PENUTUP
P:    Marilah kita berdoa ( hening)
    Allah Bapa di surga, dengarkanlah keluh kesah kami dan lindungilah hidup kami sebagaimana engkau melidungi hamba-hambaMu. Perkenankanlah kami melalui penderitaan memasuki kehidupan sejati. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U:    Amin

13.BERKAT & PENGUTUSAN
P:    Semoga Tuhan beserta kita
U:    Sekarang dan selama-lamanya
P:    Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U:    Amin.

14.LAGU PENUTUP

15. PENGUMUMAN.


Pertemuan lingkungan IV


PERTOBATAN : MEMBANGUN KEBERSAMAAN
“Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan”
( Luk.3:8a)
GAGASAN DASAR
   
Dalam pertemuan-pertemuan telah kita renungkan identitas diri sebagai orang katolik; kemudian kita bahas panggilan hidup orang katolik dalam dunia; dan pertemuan ke tiga kita bahas tentang semangat kebersamaan dalam Tuhan. Dalam pertemuan ke empat kita akan coba melihat langkah-langkah nyata pertobatan.

    Mewujudkan kesejahteraan bersama, mengandaikan adanya kerelaan dari masing-masing pihak untuk berperan. Si kaya rela berbagi dengan si miskin. Si miskin rela berbagi kemampuan yang dimilikinya dengan si kaya. Dengan demikian Si kaya tidak sewenang-wenang dengan kekayaannya dan sebaliknya simiskin tidak membiarkan diri menjadi obyek.

    Pertobatan adalah sebuah proses untuk berubah dari satu kondisi yang berorientasi pada diri sendiri kepada kondisi lain yang membangun kebersamaan. Pertobatan tidak hanya menyangkut perubahan pribadi tetapi sekaligus melibatkan kelompok. Maka gerakan pertobatan berarti gerak perubahan dalam kebersamaan.

    “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Luk.3:9). Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."(Luk.3:17)

LANGKAH-LANGKAH

1.LAGU PEMBUKA

2.TANDA SALIB &SALAM

P:    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U:    Sekarang dan selama-lamanya.

3.PENGANTAR:

P:    Saudara yang terkasih,
Gereja mengajak kita untuk menggunakan masa pertobatan ini untuk bertumbuh dalam iman. Pertobatan yang dikehendaki oleh Allah bukan hanya berhenti mengakui kesalahan, tetapi terlebih mewujudkan dalam tindakan nyata. ” Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api." (Luk.3:9). Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita. ( H e n i n g   s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama

4.TOBAT.
P:    Saya mengaku,
P+U:     Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P:      Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita  dan  menghantar kita ke  hidup  yang  kekal.
U:     Amin.

5.KIRIYE:

P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami.
P:    Kristus kasihanilah kami.
U:    Kristus kasihanilah kami.
P:    Tuhan kasihanilah kami.
U:    Tuhan kasihanilah kami

6.DOA PEMBUKAAN:

P:    Marilah berdoa. ( Hening )
    Allah Bapa kami yang mahakudus, Engkau senantiasa mengundang kami untuk terus menerus memperbaiki diri. Dalam masa pertobatan ini perkenankanlah kami Engkau bimbing lewat Roh KudusMu, agar kami sungguh Engkau mampukan untuk memahami panggilan kami sebagai orang beriman dalam gerejamu. Tumbuhkanlah rasa tanggungjawab dalam diri kami untuk terlibat dalam membangun kesejahteraan umum. Demi Kristus Tuhan kami.
U:    Amin.

7.BACAAN: (Luk 3:7-17)

Ay.7    Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang?

Ay.8    Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!

Ay.9    Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

Ay.10    Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"

Ay.11    Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."

Ay.12    Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"

Ay.13    Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."

Ay.14    Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Ay.15    Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,

Ay.16    Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Ay.17    Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

8.PERTANYAAN PEMBANTU:

1.    Siapakah yang dimaksudkan oleh Yohanes dengan sebutan “ular beludak” ?
2.    Siapa saja yang datang kepada Yohanes untuk dibaptis ?
3.    Bentuk pertobatan kongkret apa yang diminta Yohanes pada mereka yang telah dibaptis ?
4.    Saat ini Gereja menyediakan kemurahan dalam sakramen tobat (rekonsiliasi), cukupkah pertobatan kita sampai pada sakramen tobat ?
5.    Langkah kongkret apa yang akan anda lakukan sebagai bentuk pertobatan ?

9. RENUNGAN
•    Kegeraman Yohanes atas sikap bangsa Yahudi yang seringkali memamerkan ritual keagamaan sebagai kebanggaan, membuat Yohanes memberi julukan Ular beludak ( ular yang paling mematikan pada jamannya)
•    Banyak orang dan golongan datang pada Yohanes dan minta dibaptis. Mereka tertarik oleh karima Yohanes yang  gaya hidupnya sangat berbeda dengan orang pada umumnya.
•    Yohanes tidak hanya mengajak mereka untuk dibaptis tetapi mereka diminta untuk mewujudnyatakan pertobatan mereka. Mereka diajak untuk berbagi dengan orang lain dan terlebih mengubah orientasi hidup tidak lagi berfokus pada aku . Jujur dan patuh pada aturan yang baik adalah langkah kongkret menegakkan keadilan.
•    Langkah awal dari pertobatan adalah pengakuan dosa. Sebagai pintu gerbang , Sakramen pertobatan terbuka pada langkah kongkret. Pertobatan tidak hanya menyambung hubungan Allah-Manusia yang terputus akibat dosa, tetapi juga hubungan Manusia-Manusia; Manusia-Alam yang juga rusak akibat perbuatan dosa. Dengan kata lain pertobatan menjadi penuh manakala relasi-relasi dengan berbagai pihak dipulihkan,
•    Langkah kongkret tidak hanya berhenti pada masa paskah tetapi harus berkesinambungan dengan masa-masa selanjutnya

10.DOA UMAT
P:    Marilah kita berdoa dengan pengantaraan Kristus, yang telah membawa kebahagiaan bagi kita karena taat kepada Bapa:
L:    Bagi para pemimpin Gereja dan negara
    Ya Bapa dampingilah mereka agar setia melayani umat-Mu dan rakyat dengan penuh rsa tanggung jawab.
    Marilah kita mohon.....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L:    Bagi mereka yang diserahi tugas membimbing kaum muda
    Ya Bapa, bantulah para pembimbing kaum muda dengan sinar terang rahmat-Mu, agar jangan mengurangi  pewartaan mengenai penderitaan, wafat dan kebangkitan Kristus.
    Marilah kita mohon.....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L:    Bagi para penderita
    Ya Bapa dampingilah para penderita dengan rahmat-Mu agar dengan rela mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama.
    Marilah kita mohon.....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L:    Bagi kami yang hadir di sini.
    Ya Bapa berkatilah kami agar perayaan Ekaristi yang kami rayakan, menghasilan sesuatu bagi hidup kami sehari-hari.
    Marilah kita mohon.....
U:    Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P:    Allah Bapa surgawi, kami sering kali merasa asing dengan penderitaan dan kematian. Ajarilah kami menerimanya bukan sebagai sesuatu yang tak terelakkan, melaikan sebagai jalan yang harus kami lalui agar hidup kami semakin menyerupai hidup Yesus Putra-Mu. Sebab Dialah pengantara kami kini dan sepanjang segala masa.
U:    Amin
11.DOA BAPA KAMI
P:    Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......

12.DOA PENUTUP
P:    Marilah kita berdoa ( hening)
    Allah Bapa kami, sumber kehidupan sejati, anugerahilah kami daya hidup Putra-Mu, yang bagaikan biji gandum jatuh di tanah dan mati untuk menjadikan bumi kami tempat kedamaian, di mana kesepian berbalik menjadi keramaian; di mana orang berani mempertaruhkan hidup demi kebahagian  sesama; di mana salib menjadi pedoman hidup, Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami sepanjang segala masa.
U:    Amin

13.BERKAT & PENGUTUSAN
P:    Semoga Tuhan beserta kita
U:    Sekarang dan selama-lamanya
P:    Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U:    Amin.
P:    Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U:    Amin.

14.LAGU PENUTUP

15. PENGUMUMAN.