Pertemuan lingkungan I
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya”.
(Yoh.15:5a)
GAGASAN DASAR:
Ciri mencolok dunia modern kita adalah kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan hidup yang enak. Yang menjadi permasalahan adalah kemudahan-kemudahan itu tidak secara merata dapat dinikmati semua orang. Baik orang katolik maupun bukan katolik dapat dipastikan mengalami kondisi ini.
Tidak ada seorangpun dalam jaman ini yang tidak percaya pada Tuhan. Tuhan diterima dan diakui sebagai pencipta. Tuhan sebagai yang mahakuasa sangat diterima. Kalau kita bertanya :” Apakah Tuhan terlibat dalam hidup anda?” Akan muncul banyak jawaban atas pertanyaan itu. Pada orang-orang yang tergolong mapan, sering muncul jawaban: Semua yang kumiliki adalah hasil kerjakerasku. Tuhan, sekedar memberi ijin saja, selebihnya adalah kerja keras. Dilain pihak, mereka yang kurang beruntung akan mengatakan: Mengapa Tuhan tidak membantu aku, padahal aku rajin berdoa. Jadi masihkah Tuhan peduli padaku ?
Sadar atau tidak sadar, aneka jawaban atas pertanyaan Apakah Tuhan terlibat dalam hidup anda, menunjukkan bahwa kita kurang melibatkan Tuhan dalam hidup. Jawaban tersebut menunjukkan adanya keterpisahan antara hidup rohani dengan kehidupan jasmani. Kita mengaku orang beragama, tetapi dalam praktek, kita ateis. Kita menjadi penganut ateisme praktis.
Sikap “ateis praktis” ini menjadi gejala umum dalam masyarakat modern, termasuk juga orang beriman katolik. Sikap ini terungkap dalam penghayatan agama yang terpisah dari kehidupan keseharian. Tentu saja hal ini berdampak dalam praktek kehidupan yang semakin jauh dari nilai-nilai agama. Sebagai gantinya nilai-nilai pragmatis; ekonomis dan hedonis diterima sebagai nilai umum masyarakat yang berlaku. Nilai cintakasih yang ditawarkan oleh Kristus digeser dengan nilai lama “Gigi ganti gigi, mata ganti mata.”
Lewat pembaptisan, kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah; dihapuskan dari dosa (asal); menjadi anggota gereja. Pembaptisan tidak hanya berdampak pada pemulihan martabat kemanusiaan yang telah dihancurkan oleh dosa, tetapi juga termuat perutusan kepada orang lain. Dengan kata lain Pembabtisan (penyelamatan ) kita berdampak pada perutusan untuk membawa keselamatan itu bagi pihak lain. “Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yoh.15:4b).
LANGKAH-LANGKAH
1.LAGU PEMBUKA
2.TANDA SALIB &SALAM
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
3.PENGANTAR:
P: Saudara yang terkasih, mengawali pertemuan APP kita yang pertama, kita diajak untuk merenungkan tema besar “Mewujudkan Hidup Sejahtera: Panggilan Hidup dan Tanggung Jawab”. Hidup sejahtera adalah dambaan setiap orang . Sebagai langkah pertama, kita akan coba belajar dari pengalaman jemaat perdana dalam memahami arti sejahtera. Cabang yang tidak menyatu-erat dengan pokok anggur tidak akan membuahkan hasil. Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita. ( H e n i n g s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama
4.TOBAT.
P: Saya mengaku,
P+U: Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P: Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
5.KIRIYE:
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami.
P: Kristus kasihanilah kami.
U: Kristus kasihanilah kami.
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
6.DOA PEMBUKAAN:
P: Marilah berdoa. ( Hening )
Allah Bapa kami yang mahakudus, Engkau senantiasa mengundang kami untuk terus menerus memperbaiki diri. Dalam masa pertobatan ini perkenankanlah kami untuk Engkau bimbing lewat Roh KudusMu, agar kami sungguh Engkau mampukan untuk memahami panggilan kami sebagai orang beriman dalam gerejamu. Tumbuhkanlah rasa tanggungjawab dalam diri kami untuk terlibat dalam membangun kesejahteraan umum. Demi Kristus Tuhan kami.
U: Amin.
7.BACAAN: (Yoh.15:1-8)
Ay.1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Ay.2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Ay.3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Ay.4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Ay.5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Ay.6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Ay.7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Ay.8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
8. PERTANYAAN PEMBANTU:
1. Siapakah yang dimaksud dengan pokok anggur ?
2. Siapakah yang dimaksudkan dengan cabang-cabang ?
3. Apakah anda juga termasuk cabang-cabang itu ?
4. Apakah anda termasuk cabang yang menghasilkan buah ?
5. Apa yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan buah-buah dalam kehidupan ?
9.RENUNGAN:
• Menurut teks injil Yohanes pokok anggur yang benar adalah Yesus.
• Menurut injil Yohanes, cabang-cabang anggur adalah “kamu”. Siapakah kamu ? Bisa saja para rasul/murid Yesus; bisa juga semua orang yang mendengar/membaca firman ini.
• Apakah anda juga termasuk cabang itu ? Hanya anda yang bisa menjawab. Ada beberpa kriteria yang sangat kentara untuk menjawab pertanyaan itu:i) Cabang / ranting selalu menyatu dengan batang pokok.
ii) Cabang dan batang pokok adalah tanaman yang sejenis. Berbeda dengan benalu, meski menempel pada pokok tetapi jenis tanaman yang berbeda.
iii) Cabang itu tumbuh sebagaimana pokoknya.
• Sering kali orang berpikir yang penting hasilnya. Yesus tidak mengajari kita untuk melihat hasil sebagai tolok ukur, melainkan proses menghasilkan . Ingat saat Yesus memberi perumpamaan tentang talenta. Yesus mengecam penerima satu talenta karena sikapnya yang salah, bukan karena tidak menghasilkan. Yesus tidak memuji pemerima 5 telenta lebih dibandingkan dengan penerima 2 talenta yang hanya menghasilkan 2 talenta. Yesus memuji karena sikap kedua penerima talenta itu. Apa yang telah kita hasilkan selama menjadi murid Tuhan .
• Yesus (ay.4) telah memilih kamu sebagai ranting-rantingNya. Sebagai ranting, Yesus menginginkan agar ranting itu tidak terpisah dari pokokNya. Perutusan kita sebagai ranting mengarahkan kita untuk menjadi orang-orang yang mampu menghasilkan perbuatanNya yang berguna bagi sesama.
• Kesejahteraan hidup adalah persoalan nyata, menyangkut soal perut; bebas dari rasa takut; dan kepatutan dalam hidup normal.
10.DOA UMAT:
P: Saudara-saudara terkasih, panggilan untuk ikut serta dalam karya keselamatan tidaklah mungkin mengandalkan diri sendiri. Olek karena itu marilah kita panjatkan doa permohonan kita :
L: Bagi Sri Paus, para Uskup dan para imam.
Ya Bapa dampingilah dan doronglah para pejabat Gereja agar mempelopori kami dalam menghayati perintah-perintah Allah serta membuktikan bahwa cinta kasih kepada Allah dan sesama adalah perintah yang tertinggi.
Marilah kita mohon....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi negara-negara yang sedang berkembang.
Ya Bapa, bimbinglah negara-negara yang sedang berkembang agar menemukan jalan menuju keadilan dan kedamaian serta merasa didukung oleh persaudaraan antar bangsa.
Marilah kita mohon....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi para bapak dan ibu.
Ya Bapa dampingilah para bapak dan ibu dalam mendidik anak-anak mereka, agar dengan penuh kesabaran; tekun dan penuh perhatian mendekatkan anak-anak pada Kristus.
Marilah kita mohon....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi diri kami sendiri.
Ya Bapa, berkatilah kami agar selalu menghayati kehadiran-MU di dalam diri kami masing-masing dan di tengah umat-Mu.
Marilah kita mohon....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Allah Bapa kami , Engkau telah mengutus Yesus Putra-Mu untuk menunjukkan jalan hidup sejati. Ajarilah kami mengikuti teladanNya, bukan sebagai beban, melainkan sebagai suatu kebaikan yang menggembirakan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin.
11.DOA BAPA KAMI
P: Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......
12.DOA PENUTUP
P: Marilah kita berdoa ( hening)
Allah Bapa kami yang pengasih, semoga sabda-Mu memberi kami pengharapan akan dunia baru, tempat orang bertindak jujur dan adil; tempat para bangsa menemukan ruang hidup yang menyenangkan di mana kejahatan dikalahkan oleh kebaikan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami sepanjang segala masa.
U: Amin
13.BERKAT & PENGUTUSAN
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U: Amin.
14.LAGU PENUTUP
15. PENGUMUMAN.
Pertemuan lingkungan II
“Mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah, tidak ada seorangpun yang berkekurangan.”
( Kis.4: 33b-34a)
GAGASAN DASAR:
Panggilan hidup untuk ikut serta terlibat dalam mewujudkan kesejahteraan bersama bukanlah tantangan yang mudah untuk dijawab. Kesejahteraan mencakup banyak demensi, tidak hanya demensi sosial ekonomi, sosial budaya, tetapi juga demensi psikologis, religi dll. Tantangan tesebut mustahil akan dapat kita jawab seorang diri. Kita butuh kerjasama dari banyak pribadi dan kelompok.
Belajar dari jemaat pertama, kita akan sungguh diperkaya. Mungkin kita akan mengatakan bahwa jaman para rasul dan jaman kini sangat berbeda. Tentu hal itu tidak salah. Saat para rasul merintis menjadi kelompok (gereja perdana), mereka tidak serta merta langsung diterima. Secara sosial ekonomis mereka disingkiri, juga sebagai warga Yahudi yang berbeda pandangan dan keyakinan, mereka mulai disingkiri bahkan dimusuhi. Tantangan dari luar inilah yang membangun solidaritas di antara mereka.
Bentuk solidaritas inilah yang pada jamannya menarik perhatian banyak orang lain . Gereja perdana itu mempunyai daya pikat yang akhirnya semakin membesarkan kelompok-kelompok kecil itu. Kita boleh bertanya : Masih adakah pesona Gereja perdana itu di Gereja jaman kita ini ?
LANGKAH-LANGKAH
1.LAGU PEMBUKA
2.TANDA SALIB &SALAM
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
3.PENGANTAR:
P: Saudara yang terkasih, dalam pertemuan APP ini, kita diajak untuk merenungkan tema :”Panggilan Hidup dan Tanggung Jawab”. Hidup sejahtera adalah dambaan setiap orang . Sebagai langkah pertama, kita akan coba belajar dari pengalaman jemaat perdana dalam memahami arti membangun hidup sejahtera. Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita. ( H e n i n g s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama
4.TOBAT.
P: Saya mengaku,
P+U: Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P: Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
5.KIRIYE:
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami.
P: Kristus kasihanilah kami.
U: Kristus kasihanilah kami.
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
6.DOA PEMBUKAAN:
P: Marilah berdoa. ( Hening )
Allah Bapa kami yang mahakudus, Engkau senantiasa mengundang kami untuk terus menerus memperbaiki diri. Dalam masa pertobatan ini perkenankanlah kami untuk Engkau bimbing lewat Roh KudusMu, agar kami sungguh Engkau mampukan untuk memahami panggilan kami sebagai orang beriman dalam gerejamu. Tumbuhkanlah rasa tanggungjawab dalam diri kami untuk terlibat dalam membangun kesejahteraan umum. Demi Kristus Tuhan kami.
U: Amin.
7.BACAAN ( Kis.4:32-37)
Ay.32: Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Ay.33: Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Ay.34: Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
Ay.35: dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Ay.36: Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ay.37: Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
8.PERTANYAAN PEMBANTU:
1. Apa yang mendorong jemaat perdana hidup dalam kelimpahan ?
2. Mengapa mereka rela berbagi ?
3. Apa yang mereka lakukan dalam hidup bersama mereka ?
4. Semangat apa yang ada dalam jemaat perdana ini ?
5. Apa yang dapat kita petik dari contoh hidup jemaat perdana ini ?
9.RENUNGAN:
• Jemaat perdana hidup dalam komunitas yang sehati dan sejiwa. Kebersamaan telah menghantarkan mereka pada keberanian menghadapi tantangan. Masing-masing pribadi tidak merasa seorang diri menanggung beban kehidupan.
• Mereka sungguh rela berbagi karena mereka merasa satu dengan yang lain sebagai bagian yang tak terpisah. Satu dengan yang lain bukan lagi sebagai orang lain tetapi sebagai bagian dari keluarga sendiri.
• Mereka saling peduli dan saling menopang satu dengan yang lain. Mereka merasa sebagai orang yang disingkiri secara bersama.Solidaritas yang tumbuh dari situasi terdesak membuat mereka sungguh solid dan kuat. Mereka tak mungkin mengharapkan bantuan dari masyarakat umum, karena masyarakat umum memusuhi mereka. Satu satunya jalan adalah, mereka bersatu melawan tantangan yang ada.
• Semangat kebersamaan, solidaritas yang tumbuh dari keprihatinan yang sama menumbuhkan kepedulian antar anggotanya.
• Di dalam era modern yang diwarnai sikap induvidualis yang begitu kental, kita sebagai orang beriman diminta untuk merumuskan kembali arti beriman. Apakah iman hanya persoalanku dengan Tuhan saja; ataukah tanggung jawabku sebagai ciptaan Tuhan yang dituntut untuk ikut serta dalan karya penciptaan Allah.
10.DOA UMAT:
P: Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus.
Marilah kita panjatka doa-doa kita kepada Bapa disurga yang telah memanggil kita untuk beriman dan bertobat.
L: Bagi umat Allah.
Ya Bapa perkenankanlah umatMu terus berkembang dalam persatuan dan cintakasih.
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
L: Bagi semua orang yang telah menjatuhkan pilihan pada Kritus.
Ya Bapa, dampingilah mereka yang telah memilih PutraMu agar tetap setia pada pilihan mereka dan tidak hanya terpengaruh oleh kemegahan dan kebudayaan lahiriah belaka.
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
L: Bagi para penderita.
Ya Bapa, suarakanlah kiranya sabda penghiburan MU kepada para penderita agar tetap mantap kepercayaan mereka kepadMu
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
L: Bagi kita semua di sini
Ya Bapa, dampingilikah kami agar berkat doa dan ekaristi dalam minggu ini kami lebih menghayati hidup kami sebagai pengikut Kristus.
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Allah Bapa kami di surga, berkat kasih sayang-Mu, Engkau telah menunjukkan jalan kepada kaum pendosa dan mengajarkan apa yang harus dilakukan oleh kaum sederhana. Berilah kami kerendahan hati dan kesadaran, bahwa kamipun perlu bertobat. Kami mohon itu demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin.
11.DOA BAPA KAMI
P: Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......
12.DOA PENUTUP
P: Marilah kita berdoa ( hening)
Bapa kami yang kekal dan kuasa, jadikanlah kami kiranya orang-orang yang menyerupai Yesus PutraMu, agar dunia berubah dari padang gurun menjadi taman firdaus, tempat damai di mana manusia dan para bangsa hidup rukun bersatu dan di mana Engkau Pencipta dan Bapa kami bersama, hadir. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin
13.BERKAT & PENGUTUSAN
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U: Amin.
14.LAGU PENUTUP
15. PENGUMUMAN.
Pertemuan lingkungan III
“Kamu semua adalah tubuh Kristus
dan kamu masing-masing adalah anggotanya”
( I Kor.12: 27)
GAGASAN DASAR
Jaman modern ditandai dengan semangat induvidualis; hedonis dan konsumeristis yang demikian kental. Kesejahteraan hidup menjadi perjalanan panjang tanpa ujung bagi kelompok yang kurang beruntung. Kesenjangan sosial; ekonomi; budaya semakin lebar. Yang kaya semakin kaya sebaliknya yang miskin semakin terpuruk. Yang berkuasalah yang tampil sebagai pemenang. Dalam situasi dan kondisi seperti inilah Gereja hadir dan hidup.
Atas kondisi di atas sebuah pertanyaan besar muncul : ”Siapa harus bertanggung jawab atas kondisi tersebut ?” Mungkin kita akan dengan mudah mengatakan, negara harus bertanggung jawab. Pertanyaan berikutnya adalah “Siapakah negara itu ?”. Dalam menyikapi tantangan ini kita tidak ingin terjebak dalam perdebatan kosong, soal definisi negara atapun yang lain. Sebagai warga negara yang sekaligus warga Gereja kita dipanggil untuk ikut serta melakukan perubahan.
Sebagaimana Yesus memberikan teladan bagi kita dalam membangun masyarakat. Yesus tidak bekerja seorang diri. Ia mengajak para muridnya untuk terlibat.(bdk .Luk 9:1-6; 13,50) Rasul Yabokus menegaskan kepada jemaatnya :” Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Yak.2:17). Apa yang bisa kita lakukan baik secara pribadi maupun sebagai kelompok (gereja) ? Mungkin kita dapat belajar dari jemaat gereja perdana di Korintus. Pada jemaat di Korintus Paulus menulis surat pastoral yang sangat membantu jemaat keluar dari kemelut kota besar seperi Korintus.
LANGKAH-LANGKAH
1.LAGU PEMBUKA
2.TANDA SALIB &SALAM
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
3.PENGANTAR:
P: Saudara yang terkasih, pada pertemuan yang kedua ini kita akan diajak untuk semakin menyedari posisi kita sebagai warga negara yang sekaligus adalah warga gereja. Lewat bacaan Surat Paulus kepada jemaat di Korintus ( 12: 12-30) kita diajak untuk berani mengambil peran dalam masyarkat. Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita.
( H e n i n g s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama
4.TOBAT.
P: Saya mengaku,
P+U: Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P: Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
5.KIRIYE:
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami.
P: Kristus kasihanilah kami.
U: Kristus kasihanilah kami.
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
6.DOA PEMBUKAAN:
P: Marilah berdoa
Allah Bapa yang mahakuasa banyak teladan telah Engkau berikan pada kami lewat Putra-Mu Tuhan Kami Yesus Kristus. Bukalah mata dan telinga kami agar kami melihat yang telah Engkau lakukan dan mendengar yang telah engkau firmankan bagi kami. Mampukanlah kami hadir ditengah masyarakat kami sebagai alatmu yang efektif. Demi Kristus Yesus, Tuhan dan penyelamat kami.
U: Amin.
7.BACAAN: ( I Kor. 12:12-30)
Ay.12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
Ay.13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Ay.14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
Ay.15 Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.16 Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Ay.18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
Ay.19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Ay.20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
Ay.21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
Ay.22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Ay.23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
Ay.24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
Ay.25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Ay.26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Ay.27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
Ay.28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Ay.29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
Ay.30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
8.PERTANYAAN PEMBANTU:
1. Bagaimana Paulus menggambarkan jemaat Korintus semestinya ?
2. Keprihatinan macam apakah dirasakan oleh Paulus atas jemaat di Korintus ?
3. Adakah hubungan antara keprihatinan Paulus pada jamannya dengan keprihatinan kita saat ini ?
4. Solusi seperti apakah ditawarkan oleh Paulus atas situasi jemaat di Korintus ?
5. Apa yang dapat kita pelajaran dari perikopa ini ?
9. RENUNGAN
• Jemaat Korintus seharusnya hidup rukun supaya memberi kesaksian yang positif sebagaimana jemaat Perdana di Yerusalem. Nyatanya Jemaat Korintus terpecah belah.
• Korintus adalah kota pelabuhan yang ramai pada jamannya. Sebagai kota yang sibuk, banyak hal terjadi. Suasana hedonis dan induvidualis tentu menjadi salah satu warna dalam kehidupan masyarakatnya. Mereka sebagai gereja muda tentu mengalami banyak tantangan.
• Situasi Indonesia saat ini mukin boleh dikatakan menyerupai kondisi Korintus pada jamannya bahkan mungkin lebih rumit. Apakah kita prihatin dengan situasi seperti ini ?
• Paulus menawarkan cara pandang yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Ia menawarkan kepedulian satu dengan yang lain. Saling menjaga satu dengan yang lain. Paulus mengajak jemaatnya untuk mengubah capa pandang. Kepedulian adalah sikap yang diajarkan Yesus pada para muridnya.Cinta kasih bagi Yesus bukanlah sebuah teori yang muluk tentang hidup baik, tetapi perbuatan nyata yang membangun kehidupan.
• Untuk memulainya butuh sebuah komitmen. Komitmen adalah langkah awal untuk mewujudkan cita-cita dan harapan. Langkah ini harus diikuti dengan langkah-langkah yang lain. Setiap kali kita jatuh, komitmen awal akan mengingatkan kita pada tujuan semula.
10.DOA UMAT
P: Bila kita bertekun dalam iman dan rela berbagi dengan sesama, Tuhan tentu akan mendengarkan permohonan kita.
L: Bagi Gereja yang teraniaya.
Ya Bapa, utuslah Roh Kristus kepada mereka yang teraniaya dan tertindas, agar mereka Kaukuatkan dalam iman dan tetap menyalakan api pengharapan mereka.
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi masyarakat kita.
Ya Bapa, berkatilah usaha masyarakat kami, agar dengan tekun dan ulet memajukan kesejahteraan umum.
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi mereka yang kurang mampu menghadapi kesulitan hidup dan hilang kepercayaan.
Ya Bapa, jamahlah kiranya mereka yang hampir putus asa dalam menghadapi kesulitan hidup. Semoga mereka menemukan kembali ketabahan hati dan semangat untuk berjuang.
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi kami di sini.
Ya Bapa, ajarilah kami selama empat puluh hari ini untuk rela berbagi dan bergembira atas kebahagiaan sesama.
Marilah kita mohon......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Allah Bapa kami yang maharahim, bila kami mengikuti Engkau sepenuhnya, maka Engkau akan membangkitkan kami dan memampunkan kami untuk menjawab persoalan-persoalan yang kami hadapi. Maka kasihanilah kami dan kabulkanlah doa-doa kami demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami
U: Amin.
11.DOA BAPA KAMI
P: Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......
12.DOA PENUTUP
P: Marilah kita berdoa ( hening)
Allah Bapa di surga, dengarkanlah keluh kesah kami dan lindungilah hidup kami sebagaimana engkau melidungi hamba-hambaMu. Perkenankanlah kami melalui penderitaan memasuki kehidupan sejati. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin
13.BERKAT & PENGUTUSAN
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U: Amin.
14.LAGU PENUTUP
15. PENGUMUMAN.
Pertemuan lingkungan IV
“Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan”
( Luk.3:8a)
GAGASAN DASAR
Dalam pertemuan-pertemuan telah kita renungkan identitas diri sebagai orang katolik; kemudian kita bahas panggilan hidup orang katolik dalam dunia; dan pertemuan ke tiga kita bahas tentang semangat kebersamaan dalam Tuhan. Dalam pertemuan ke empat kita akan coba melihat langkah-langkah nyata pertobatan.
Mewujudkan kesejahteraan bersama, mengandaikan adanya kerelaan dari masing-masing pihak untuk berperan. Si kaya rela berbagi dengan si miskin. Si miskin rela berbagi kemampuan yang dimilikinya dengan si kaya. Dengan demikian Si kaya tidak sewenang-wenang dengan kekayaannya dan sebaliknya simiskin tidak membiarkan diri menjadi obyek.
Pertobatan adalah sebuah proses untuk berubah dari satu kondisi yang berorientasi pada diri sendiri kepada kondisi lain yang membangun kebersamaan. Pertobatan tidak hanya menyangkut perubahan pribadi tetapi sekaligus melibatkan kelompok. Maka gerakan pertobatan berarti gerak perubahan dalam kebersamaan.
“Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Luk.3:9). Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."(Luk.3:17)
LANGKAH-LANGKAH
1.LAGU PEMBUKA
2.TANDA SALIB &SALAM
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Semoga damai dan sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
3.PENGANTAR:
P: Saudara yang terkasih,
Gereja mengajak kita untuk menggunakan masa pertobatan ini untuk bertumbuh dalam iman. Pertobatan yang dikehendaki oleh Allah bukan hanya berhenti mengakui kesalahan, tetapi terlebih mewujudkan dalam tindakan nyata. ” Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api." (Luk.3:9). Marilah sebelum kita buka ibadat APP kita malam ini, kita awali dengan mohon pengampunan Tuhan atas segala kelemahan dan kelalian kita. ( H e n i n g s e j e n a k )
Sadar akan segala kelemahan dan kelemahan itu maka marilah kita mengakui di hadapan Allah dan sesama
4.TOBAT.
P: Saya mengaku,
P+U: Kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan; dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa; saya berdosa; saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P: Semoga Allah Bapa yang mahakuasa mengasihi kita; mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
5.KIRIYE:
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami.
P: Kristus kasihanilah kami.
U: Kristus kasihanilah kami.
P: Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
6.DOA PEMBUKAAN:
P: Marilah berdoa. ( Hening )
Allah Bapa kami yang mahakudus, Engkau senantiasa mengundang kami untuk terus menerus memperbaiki diri. Dalam masa pertobatan ini perkenankanlah kami Engkau bimbing lewat Roh KudusMu, agar kami sungguh Engkau mampukan untuk memahami panggilan kami sebagai orang beriman dalam gerejamu. Tumbuhkanlah rasa tanggungjawab dalam diri kami untuk terlibat dalam membangun kesejahteraan umum. Demi Kristus Tuhan kami.
U: Amin.
7.BACAAN: (Luk 3:7-17)
Ay.7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang?
Ay.8 Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
Ay.9 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."
Ay.10 Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"
Ay.11 Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."
Ay.12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
Ay.13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
Ay.14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
Ay.15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,
Ay.16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Ay.17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
8.PERTANYAAN PEMBANTU:
1. Siapakah yang dimaksudkan oleh Yohanes dengan sebutan “ular beludak” ?
2. Siapa saja yang datang kepada Yohanes untuk dibaptis ?
3. Bentuk pertobatan kongkret apa yang diminta Yohanes pada mereka yang telah dibaptis ?
4. Saat ini Gereja menyediakan kemurahan dalam sakramen tobat (rekonsiliasi), cukupkah pertobatan kita sampai pada sakramen tobat ?
5. Langkah kongkret apa yang akan anda lakukan sebagai bentuk pertobatan ?
9. RENUNGAN
• Kegeraman Yohanes atas sikap bangsa Yahudi yang seringkali memamerkan ritual keagamaan sebagai kebanggaan, membuat Yohanes memberi julukan Ular beludak ( ular yang paling mematikan pada jamannya)
• Banyak orang dan golongan datang pada Yohanes dan minta dibaptis. Mereka tertarik oleh karima Yohanes yang gaya hidupnya sangat berbeda dengan orang pada umumnya.
• Yohanes tidak hanya mengajak mereka untuk dibaptis tetapi mereka diminta untuk mewujudnyatakan pertobatan mereka. Mereka diajak untuk berbagi dengan orang lain dan terlebih mengubah orientasi hidup tidak lagi berfokus pada aku . Jujur dan patuh pada aturan yang baik adalah langkah kongkret menegakkan keadilan.
• Langkah awal dari pertobatan adalah pengakuan dosa. Sebagai pintu gerbang , Sakramen pertobatan terbuka pada langkah kongkret. Pertobatan tidak hanya menyambung hubungan Allah-Manusia yang terputus akibat dosa, tetapi juga hubungan Manusia-Manusia; Manusia-Alam yang juga rusak akibat perbuatan dosa. Dengan kata lain pertobatan menjadi penuh manakala relasi-relasi dengan berbagai pihak dipulihkan,
• Langkah kongkret tidak hanya berhenti pada masa paskah tetapi harus berkesinambungan dengan masa-masa selanjutnya
10.DOA UMAT
P: Marilah kita berdoa dengan pengantaraan Kristus, yang telah membawa kebahagiaan bagi kita karena taat kepada Bapa:
L: Bagi para pemimpin Gereja dan negara
Ya Bapa dampingilah mereka agar setia melayani umat-Mu dan rakyat dengan penuh rsa tanggung jawab.
Marilah kita mohon.....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi mereka yang diserahi tugas membimbing kaum muda
Ya Bapa, bantulah para pembimbing kaum muda dengan sinar terang rahmat-Mu, agar jangan mengurangi pewartaan mengenai penderitaan, wafat dan kebangkitan Kristus.
Marilah kita mohon.....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi para penderita
Ya Bapa dampingilah para penderita dengan rahmat-Mu agar dengan rela mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama.
Marilah kita mohon.....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L: Bagi kami yang hadir di sini.
Ya Bapa berkatilah kami agar perayaan Ekaristi yang kami rayakan, menghasilan sesuatu bagi hidup kami sehari-hari.
Marilah kita mohon.....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Allah Bapa surgawi, kami sering kali merasa asing dengan penderitaan dan kematian. Ajarilah kami menerimanya bukan sebagai sesuatu yang tak terelakkan, melaikan sebagai jalan yang harus kami lalui agar hidup kami semakin menyerupai hidup Yesus Putra-Mu. Sebab Dialah pengantara kami kini dan sepanjang segala masa.
U: Amin
11.DOA BAPA KAMI
P: Marilah kita satukan seluruh doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bapa kami......
12.DOA PENUTUP
P: Marilah kita berdoa ( hening)
Allah Bapa kami, sumber kehidupan sejati, anugerahilah kami daya hidup Putra-Mu, yang bagaikan biji gandum jatuh di tanah dan mati untuk menjadikan bumi kami tempat kedamaian, di mana kesepian berbalik menjadi keramaian; di mana orang berani mempertaruhkan hidup demi kebahagian sesama; di mana salib menjadi pedoman hidup, Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami sepanjang segala masa.
U: Amin
13.BERKAT & PENGUTUSAN
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian senantiasa dilindungan dan dilimpahi oleh berkat Allah yang mahakuasa: Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Ibadat APP ini telah selesai. Marilah kita pergi dan membawa damai bagi semua orang.
U: Amin.
14.LAGU PENUTUP
15. PENGUMUMAN.
Harrah's Cherokee Casino Resort - MapyRO
BalasHapusSearch for Harrah's Cherokee 거제 출장샵 Casino Resort in 포천 출장안마 Cherokee, NC. Get directions, 천안 출장샵 reviews and information 사천 출장마사지 for Harrah's Cherokee Casino 서귀포 출장마사지 Resort in Cherokee,