Minggu, 10 Agustus 2014

renungan mingguan


Mgg Biasa  XVIII th A
3 Agustus 2014

Bahan bacaan;
Bacaan  I   : Yes.55:1-3
Bacaan II   : Rom.8:35.37-39
Bac. Injil   : Mat.14:13-21
Rangkuman Bacaan:
Nubuat Yesaya ini menjadi titik balik dari keadaan riil masyarkat pada masa itu. Segala kekurangan yang mereka alami, dipahami sebagai kondisi jauh dari Allah. Keadaan ini mengajak Yesaya untuk berefleksi. Selama ini segala potensi yang mereka miliki tidak/kurang digunakan untuk mencari kehendak Allah. Buah dari refleksi ini adalah keinginan manusia untuk kembali mendekat pada Allah.
Jemaat di kota Roma, bukanlah jemaat yang dari awal dibangun oleh Paulus. Oleh karena itu Paulus tidak mengkhususkan pada menjawab persoalan umat, melainkan memberika pengajaran. Inti dari pengajaran itu adalah bahwa dekat dengan Allah pasti terjamin. Tak ada sesuatupun yang mengancam bila kita dekat dengan Allah.
Mateus menggambarkan peristiwa perpindahan murid-murid Yohanes pembaptis kepada Yesus, setelah mereka mendengar kabar bahwa Yohanes telah dipancung oleh raja Herodes Antipas. Tugas baru tiba-tiba dialami oleh para murid. Yesus mengajak para muridNya untuk bergerak terlibat dalam karya Yesus.
Yesus bisa saja untuk tampil sendiri tanpa melibatkan para murid untuk mengatasi persoalan orang banyak itu.Tetapi justru Yesus mengaja para murid untuk memikirkan bagaimana memberi makan ribuan orang itu. Jawaban para murid menunjukan betapa mereka tidak siap untuk masuk dalam perutusan yang real.Yang diharapkan dari Yesus dalah para murid mempunyai kepercayaan yang penuh kepada Yesus. Potensi yang dimiliki para murid adalah lima roti jelai dak dua potong ikan goreng. Lewat potensi inilah yesus mengajak para murid untuk mempercayakan diri pada kehendak Allah. Mukjijat menjadi nyata pada saat para murid tidak berdaya dan menyerahkan pada kehendak Tuhan saja. Bagaiman dengan diri kita ? masihkah kita berani menyombongkan diri dihadapan Allah ?

renungan mingguan


Mgg Biasa  XVII th A
27 Juli 2014

Bahan bacaan;
Bacaan  I   : I Raj.3:5.7-12
Bacaan II   : Rom.8:28-30
Bac. Injil   : Mat.13:44-52
Rangkuman Bacaan:
Salomo menyadari diri sebagai orang yang belum berpengalaman. Sebagai raja menggantikan Daud bapaknya, bukanlah pekerjaan mudah. Oleh karena itu ia meminta kepada Tuhan hati yang penuh kebijaksanaan dalam memimpin umat Allah. Allah tidak hanya memberinya kebijaksanaan dan kekayaan.
Paulus memberikan kesadaran kepada jemaat di Roma bahwa mereka adalah orang-orang yang sejak semula direncanakan untuk bersatu dengan Tuhan. Dalam arti lebih luas, Allah merencanakan sejak semula bagi manusia untuk selamat. Ketika manusia jatuh dalam dosa, berarti manusia memilih jalannya. Kedosaan manusia tidak mengubah keputusan Allah untuk mengajak manusia masuk dalam keselamatan. Oleh karena itu melalui pembaptisan manusia ditawari masuk dalam keselamatan dan kita menjawab ya atas tawaran itu.
Mateus dalam bagian pengajaran memberi uraian perihal kerajaan Allah. Banyak perumpamaan digunakan unbtuk melukiskan makna Kerajaan Allah. Mateus mau menggambarkan bahwa kerajaan Allah adalah hal yang sangat berharga. Demi kerajaan Allah yang berharga itu orang berani meninggalkan hal-hal yang sebelumnya dianggap bernilai.
Dalam masyarakat, nilai-nilai duniawi ditawarkan dalam aneka rupa vasilitas dan memudahan. Tidak jarang nilai-nilai duniawi ini bersifat dangkal dan hanya sementara yang dengan segera bisa berubah. Sifat kesementaraan itulah yang menutup mata kita untuk melihat hal-hal lain yang lebih baik. Misalnya kesuksesan bagi banyak orang saat ini berarti mempunyai banyak uang, jabatan /penghargaan dan hal-hal material lain. Bila orang tidak memiliki apa-apa yang dianggap symbol kesuksesan maka akan digolongkan sebagai manusia gagal.
Nilai-nilai yang ditampilkan dalam ide Kerajaan Allah tidak jarang berseberangan dengan nilai-nilai duniawi. Masihkah kita berani memperjuangkan nilai-nilai kristiani dalam hidup kita ?

renungan mingguan


Mgg Biasa  XVI th A
20 Juli 2014

Bahan bacaan;
Bacaan  I : Keb.12:13.16-19
Bacaan II : Rom.8:26-27
Bac. Injil  : Mat.13:24-43
Rangkuman Bacaan:
Kitab kebijaksanaan menggambarkan bagaimana Allah sebagai Pribadi yang kuat kuasa dan berdaulat atas segala sesuatu, berlaku adil dalam penghakiman. Adil dalam pengertian Allah adalah menjaga kehidupan. Hanya kepada orang yang tidak percaya dan melawanNya Allah menggunakan kekuasaanNya. Kekuasaan Allah tidak dipergunakan secara sewenang-wenang. Hal ini mengajarkan kepada manusia untuk berlaku penuh kasih terhadap sesamanya. Kalau Allah senantiasa memberi kesempatan untuk bertobat, maka semestinya manusia saling memaafkan dan memberi sesempatan bagi sesamanya untuk berkembang dalam kasih.
Paulus mengingatkan kembali bahwa kendati kita ada dalam kondisi berdosa Allah tidak membiarkan kita terus hidup dalam dosa. Allah mengutus Roh Kudus untuk berdoa bagi kita agar hari kita tergerak untuk berbalik kepadaNya. Roh Allah menjaga kita dengan seruan-seruannya yang tak terdengar, namun Allah mendengarNya.
Mateus kembali memberikan pengajaran perihal Kerajaan Allah dalam perumpamaan.Ada tiga perumpamaan yang pertama Kerajaan Allah seumpama biji gandum baik yang ditabur diladang, kemudian musuh-musuhNya menabur biji ilalang. Gandung dan ilalang tumbuh bersama pasti hasilnya berbeda. Perumpamaan kedua biji sesawi. Biji yang bertumbuh dan berproses menjadi pohon. Dan yang ketiga adalah proses ragi yang mengembangkan adonan.
Ketiga perumpamaan itu mau mengungkapkan apa itu Kerajaan Allah. Sabda yang disampaikan itu pada mulanya tak diperhitungkan. Bila sabda jatuh ditempat subur dan dijauhkan dari hambatan maka akan bertumbuh menjadi pohon yang besar. Atau seperti ragi yang membuat adonan gandum mengembang sehingga siap dipanggang menjadi roti.
Kerajaan Allah  bertumbuh tidak dengan cara instan, tetapi melalui proses. Melalui hal-hal yang kecil dan tak berarti dalam keseharian kita diajak untuk selalu membuka hati pada Tuhan. Kuasa Allah sungguh dapat dirasakan manakala kita lemah dan tak berdaya. Pada saat kita merasa berkuasa, hati kita tertutup karena pusatnya adalah aku. Bagaimana kita bersikap atas sabda Allah pada kita ?

renungan mingguan


Mgg Biasa  XV th A
13 Juli 2014

Bahan bacaan;
Bacaan  I : Yes.55:10-11
Bacaan II : Rom.8:18-23
Bac. Injil  : Mat.13:1-23
Rangkuman Bacaan:
Dalam masa pembuangan Israel merasa sebagai bangsa yang gagal, sebab Allah telah gagal menyelamatkan mereka. Benarkah ?  Yesaya menguatkan pengharapan iman bangsa Israel dengan menghembuskan pengharapan bahwa Allah tidak pernah gagal.
Paulus melihat penderitaan secara positif sebagai bagian dari penebusan Allah. Karena manusia jatuh dalam dosa maka,ia (dan segala mahkluk di muka bumi) membutuhkan pertolongan Tuhan. Pertolongan Tuhan telah diberikan berkali-kali. Karena kedegilan hati manusia lebih menyukai dosa. Kembali Allah memberi pertolongan besar dengan mengutus PutraNya sendiri. Sang Putra karena taat dan cintaNya pada Bapa makatak segan-segan memberikan hidupNya sendiri sebagai tebusan bagi kehidupan manusia (dan segala mahkluk di muka bumi).
Mateus menguraikan ajaran Yesus yang disampaikan kepada orang banyak dengan perumpamaan. Secara rinci kepada para murid Yesus menguraikan secara terbuka tanpa ditutupi. Melalui perumpamaan Yesus mengajar banyak orang, hal ini berarti menggenapi mubuat nabi Yesaya. Dalam perumpanaan itu Yesus menyampaikan pengajaran tentang kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah perkembangan dari proses penerimaan Sabda, menanggapi Sabda, mengolah Sabda dalam Hidup dan ahkirnya Sabda itu menghasilkan buah-buah dalam kehidupan.
Melalui pembaptisan kita menyatakan diri menerima Sabda Allah dalam hidup kita. Sabda itu akan bertumbuh atau mati terrambung dari pengolahan hidup kita. Sabda itu adalah benih yang berproses sehingga menjadi pohon iman yang kokoh. Banyak hal yang harus kita buat supaya pohok iman itu menjadi kokoh kuat. Bagaiman anda menanggapi sabda Allah dalam hidup anda ?

renungan mingguan


Mgg Biasa  XIV th A
6 Juli 2014

Bahan bacaan;
Bacaan  I : Zak.9:9-10
Bacaan II : Rom.8:9.11-13
Bac. Injil  : Mat.11:25-30
Rangkuman Bacaan:
Zakaria adalah nabi PL rekan seangkatan nabi Hagai. Mereka hidup pada jaman raja Zerubabel yang telah kembali dari pembuangan untuk membangun kembali Bait Allah. Karena seruanya orang-orang Yahudi dipulihkan kepercayaan dirinya untuk mewujudnyatakan janji Allah. Pembangunan Bait Allah menjadi symbol dari Damai sejahtera Allah.
Paulus mengingatkan lagi jemaat Roma akan jati diri mereka. Mereka adalah orang-orang yang telah ditebus oleh darah Kristus. Oleh karena itu mereka harus mencerminkan diri sebagai orang-orang yang telah ditebus dengan perilaku hidup yang dituntun oleh Roh Kristus sendiri.
Dalam pengajarannya Mateus menguraikan ajakan Yesus untuk ikut ambil bagian dalam karya keselamatan. Ajakan itu merupakan tawaran yang penuh kebebasan. Yesus tidak menjanjikan kemewahan maupun terlepas dari penderitaan. Yesus mengajak orang untuk mempunyai cara pandang yang baru atas hidup dan tujuan hidup.
Tawaran yang sama pernah kita terima lewat pembaptisan. Tawaran tersebut semestinya sudah kita hidupi sejak awal, tetapi terkadang kita lupa. Maka pada kesempatan ini dikumandangkan kembali oleh Gereja. Apakah gema ajakan dan tawaran keselamatan itu masih ada dalam hati kita ? Bagaimana saya menghidupi sikap menerima Yesus yang pernah kita nyatakan dalam pembaptisan kita ?



PERSIAPAN
SAKRAMEN KRISMA



BUKU PENDAMPING



I. Pengantar / Catatan untuk para pendamping

A. Pentingnya Sakramen Krisma:
·         Roh Kudus pegang peran sentral dalam penghayatan iman. Roh Kuduslah yang mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan semua yang telah dikatakan Kristus (Yoh,14:26)
·         Sakramen Krisma merupakan kepenuhan Inisiasi Kristen dalam kesatuan yang selalu harus dipertahankan dengan Sakramen Baptis dan Sakramen Ekaristi (KGK 1285)
·         Sakramen Krisma membuahkan pertumbuhan dan pendalaman rahmat Pembaptisan dan Ekaristi antara lain (KGK 1303)
a.      Menyatukan lebih teguh dengan Kristus
b.      Memperkaya dengan karunia-karunia dan kekuatan / kuasa Roh kudus;
c.      Mengikat lebih sempurna dengan Gereja
d.      Menjadikan lebih berani bersaksi.
·       Dengan Sakramen Krisma ini Gereja sungguh menjadi alat dan sarana Allah mencurahkan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya kepada Jemaat.

B. Persiapan Krisma harus diupayakan sedemikian rupa sehingga memadai untuk ( KGK 1309):
1)  Menghantar para calon Krisma kepada:
a)   Kesatuan yang lebih erat dengan Kristus
b)  Kemesraan yang lebih hidup dengan Roh Kudus
2)  Membimbing para calon Krisma untuk lebih mampu
a)   Merasakan kehadiran dan dorongan Roh kudus
b)  Menikmati karunia-karunia Roh Kudus
3)  Memperkaya para calon krisma dengan pengetahuan yang lebih jelas bagaiman seharusnya hidup sebagai anggota Gereja yang sesuai dengan kehendak Allah.
4)  Memproses hati para calon Krisma untuk merindukan kehadiran Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.

C. Peran Pendamping:
1)  Para Pendampin berkewajiban mengemas dan menyelenggarakan pertemuan yang memungkinkan terjadinya proses pengembangan iman / kerohanian para calon Krisma. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ( ketiganya merupakan satu kesatuan), yang dapat membantu proses pengembangan iman yakni:
a)       Situasi pertemuan yang mendukung (kondusif), misalnya pengaturan tempat duduk, sikap dan perilaku selam pertemuan.
b)       Puji-pujian dan doa yang menyentuh hati para calon Krisma
c)       Pemahaman/pengetahuan yang tepat tentang kebenaran iman.
2)  Pada akhir pertemuan kelompok kecil di lingkungan, bersama dengan ketua team pendamping lingkungan melaporkan hasil pendampingan mereka dan menyerahkan jumlah peserta yang bisa dipertanggung jawabkan untuk menerima Sakramen Krisma.

D. Kewajiban para calon Krisma:
1)    Sanggup menjalani persiapan sepenuhnya. Bagi yang tidak sanggup sebaiknya ditunda untuk kesempatan berikutnya.
2)    Bersedia membaharui janji baptis, bukan hanya dengan kata tetapi dengan perbuatan nyata.
3)    Mau melibatkan diri dalam kegiatan jemaat di lingkungan / Stasi / Paroki, karena hanya dengan iklim kehidupan inilah para calon krisma memperoleh dukungan, dorongan dan bimbingan untuk menjadi warga jemaat Kristiani sejati.
4)    Menumbuhkembangkan komitmen kuat dan ikhlas untuk melibatkan diri secara aktif dalam setiap perayaan Ekaristi.
5)    Menumbuhkan kwerinduan batin untuk menerima Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.

E. Arah / tujuan yang mau dicapai dalam kehidupan adalah agar para calon Krisma lebih menyadari :
1.   Kehadiran dan dorongan Roh Kudus dalam diriNya
2.   Karunia-karunia Roh Kudus, khususnya Sapta Karunia.
3.   Tanggung jawab sebagai warga dewasa Gereja.
4.   Kewajiban merasul / menjadi saksi Kristus di manapun berada.
5.   Perlunya mengikuti pembinaan berkelanjutan dalam penghayatan iman mereka, selama hayat dikandung badan.

F. Kiranya perlu juga diupayakan tersediannya puji-pujian dan doa-doa yang menyentuh hati serta alat peraga yang memadai.
G. Pola pendekatan:
Tidak harus terpaku pada satu pola pendekatan untuk seluruh pertemuan pendampingan. Pola disesuaikan dengan situasi konkrit para calon Krisma dan ketrampilan pemandu sendiri. Yang harus dipedomani adalah bahwa : pola pendekatan yang diterapkan, memungkinkan terjadinya proses penyadaran dan pengembangan iman  dalam suasana sukacita ( bukan berarti hura-hura ).

II.Pertemuan dan Materi pendampingan

A.        Pertemuan Awal: dilaksanakan bersama-sama di Gereja
Penyadaran pentingnya persiapan dan kewajiban peserta.

B.        Pertemuan kelompok kecil: di lingkungan  (7 kali pertemuan)
1.          Sakramen Baptis
2.          Sakramen Ekaristi
3.          Sakramen Krisma ( Insiasi III, lengkap)
4.          Gereja adalah kita         Hidup jemaat
5.          Gereja Diutus               Hidup memasyarakat
6.          Roh Kudus Jiwa Gereja
7.          Menerima karunia dan menghasilkan buah Roh


C.        Pertemuan Akhir ( Triduum): bersama-sama di Gereja
1. Hari pertama : Kristalisasi 7 Pertemuan di Lingkungan
2. Hari ke dua : Sakramen Tobat/Penyembuhan/Pengakuan dosa
3. Hari ke tiga : Menghayati upacara Krisma dan lambang-lambang, di puncaki dengan latihan upacara Krisma.

Daftar buku referensi:
1.   Alkitab Deuterokanonika
2.   Katekismus Gereja Katolik
3.   Kitab Hukum Kanonik
4.   Persiapan Sakramen Krisma
5.   Katekese untuk Calon Krisma




Pertemuan Awal
(Bersama di Gereja)

Persiapan : Absensi
                 Chek akhir kelengkapan administrasi

Pembukaan:
1        Puji-pujian:
Pertemuan dibuka dengan puji-pujian penyegaran iman untuk mengarahkan peserta memasuki suasana pertemuan.
Santo Paulus memotivasi kita dengan berkata: Hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus, dan berkatalah seorang kepada yang lain dengan mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati   ( Ef. 5: 18b-19 ).
Marilah kita sampaikan puji-pujian bagi Tuhan,

Kurasa bahagia

Hari ini kurasa bahagia berkumpul bersama saudara seiman.
Tuhan Yesus t’lah satukan kita tk membedakan diantara kita
Bergandengan tangan dalam kasih, dalam satu hati
Berjalan dalam terang kasih Tuhan.
Kau saudaraku, kau sahabatku,
Tiada yang dapat memisahkan kita....oooho
Kau saudaraku, kau sahabatku,
Tiada yang dapat memisahkan kita.

Tempat ini, gereja, adalah tempat kudus.
Di tempat kudus ini mari kita mohon agar Tuhan menguduskan hati kita, karena kita berkumpul untuk mrnyiapkan dan berbenah diri supaya layak menerima Roh  Kudus dalam sakramen Krisma.
Kita lambungkan pujian :

Kuduskan tempat dan hati ini

Kuduskan tempat ini, untuk kita berdoa
Kuduskan hati ini, untuk kita menyembah
Biar segala perkara kuserahkan padaMu Yesus
Biar Roh Kudus bekerja, membimbing kita semua
2. Tanda salib dan salam:
P : Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Ssemoga Allah Bapa berkenan mencurahkan Roh KudusNya ke dalam hati kita sekalian,
U: Sekarang dan selama-lamanya

3.     Kata pembukaan:
P: Para calon Krima terkasih,
     Puji dan syukurlayak kita panjatkan kehadirat Allah yang dalam kebaikan dan kemurahanNya berkenan memanggil ( Bapak ibu saudara ) untuk menerima karunia utama, yaitu Roh Kudus dan karunia-karunia Nya dalam sakramen Krisma.
     Oleh karena itu, marilah kita tanggapi kebaikan dan kemurahan Allah ini dengan keikhlasan yang mendalam dan hati yang penuh syukur. Mulai saat ini sampai terlaksananya penerimaan Sakramen Krisma nanti, kita memasuki masa yang penuh rahmat dan berkat.
     Baiklah kalau masa ini kita jalani dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan dan membuka hati, agar benar-benar layak menerima karunia yang paling utama yaitu Roh Kudus dengan Sapta karuniaNya.

4.     Doa Pembuka :
Marilah berdoa :
Syukur kepadaMu Ya Bapa, Engkau berkenan memanggil kami untuk menerima karuniaMu yang utama yaitu Roh Kudus, yang akan mengajari kami segala sesuatu yang layak kami lakukan sebagai sebagai orang beriman, dan membantu kami untuk dapat memahami firman yang Kau samapikan melalui dan dalam Yesus Kristus Tuhan kami.
Bantulah kami, agar selama persiapan krisma ini kami semakin mampu lebih mendekatkan diri kepadaMu. Bukalah hati kami dan tumbuhkanlah kerinduan suci di dalamnya. Kami percaya akan sabda PutraMu : “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum. Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan Kitab Suci : dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”,
Kami haus meminum air kehidupan yang dicurahkan Bapa dalam Roh Kudus. Biarlah KuasaNya mengalir ke dalam hati kami, dan karunia-Nya menghidupkan iman kami, sehingga kasihMu semakin menyala dan berkobar menerangi jalan hidup kami, kini dan sepanjang masa. (Amin)

5.     Firman :
        a. Pujian Penghantar bacaan : Bersabdalah  Tuhan .PS 373
        b. Bacaan Injil Yohanes 7 : 37 – 39. Air Sumber Hidup

37. Pada hari terakhir , yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru : “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum.
38. Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan Kitab Suci : dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”
39. Yang dimaksudkan ialah Roh Kudus yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya, sebab Roh itu belum datang karena Yesus belum dipermulaikan.

6.     Pengarahan :
Sabda Yesus adalah pedoman pokok yang senantiasa harus pegangdan kita jadikan landasan tiap langkah sepanjang hidup kita.
·       Mulai sat ini kalian memasuki masa persiapan untuk menerima sakramen krisma, sakramen yang menjadi tanda nyata bahwa Roh Kudus dan karunia-karuniaNya secara istimewa dicurahkan ke dalam hati kalian.
·       Dengan tegas dan jelas Yesus berkata : Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan Kitab Suci : dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup, yaitu Roh Kudus yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya.
·       Apa yang dikatakan Yesus pasti menjadi kenyataan bagi kalian ketika kalian menerima sakramen krisma. Tentu saja kalau kalian benar-benar haus, merasa butuh dan dengan ikhlas datang serta membuka hati  untuk menerimaNya.
·       Oleh karena itu persiapan ini harus kita jalani dengan sungguh-sungguh. : (→ Pemandu mejelaskan hal-hal pokok yang ada dalam Pengantar, terutama makna krisma dan kewajiban para calon krisma)

7.     Penutup :
Pertemuan ditutup dengan doa spontan, mohon berkat dan pujian penutup.
Marilah berdoa :
Bapa yang maha baik, kembali kami panjatkan puji dan syukur kepadaMu. Engkau berkenan mengumpulkan, membimbing, mengarahkan dan menyadarkan kami begitu besar peran Roh Kudus dalam penghayatan iman kami.
Kau sadarkan pula kami untuk mempersiapkan hati, pikiran dan kerinduan akan kehadiran RohMu yang akan mengajarkan kami segala hal yang semestinya kami laksanakan sebagai orang beriman. Roh KudusMu pula yang akan membantu kami untuk mengerti kebenaran-kebenaran ajaran PuteraMu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus. Dengarlah doa-doa ungkapan hati kami ini :

Ya Bapa pencipta alam semesta, pada awal mula RohMu melayang-layang di atas permukaan air, dan dengan kuasa firmanMu Kau ciptakan alam raya dan segala isinya (Kej 1:1-2). Ciptakanlah dalam diri kami hati yang baru, hati yang penuh kelembutan dan ketaatan kepadaMu. Marilah kita mohon ...

Ya Yesus Juru Selamat kami, Engkau bersabda : “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung Bumi (Kis 1:8). Kami rindu menerima Roh yang penuh kuasa dan karunia itu. Bantulah kami untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya agar layak menerima curahan Roh yang penuh kuasa itu. Marilah kitamohon ...

Ya Roh yang maha kudus, Engkau Roh Bapa dan Putera, Roh Kasih, Roh pemersatu abadi : datanglah ke dalam hati kami, sucikanlah hati ini, sehingga seluruh hidup kami layak menjadi bait kudus-Mu.

Marilah kita mohon ... (dilanjutkan dengan doa spontan)
Marilah kitasatukan semua doa kita dengan doa yang diajarkan Yesus :
Bapa kami ... Salam Maria ... (3x) ... Kemulian ...

8.     Mohon berkat :

9.     Pujian Penutup : Kudapatkan di hatiku ... PS 697








Pertemuan kelompok kecil di masing-masing lingkungan

Pertemuan Pertama :
SAKRAMEN BAPTIS

Tujuan : menyadari kemurahan Allah yang dalam kasih-Nya telah berkenan melantik umatnya menjadi anak Allah, menjadi anggota persekutuan para kudus dan menjadi ahli waris kerajaan sorga.

Gagasan dasar :

A. KGK 1213
Pembaptisan suci adalah dasar seluruh kehidupan kristen, pintu masuk menuju kehidupan dalam Roh dan menerima sakramen-sakramen yang lain. Oleh pembaptisan kita dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali sebagai putera-puteri Allah, menjadi anggota Tubuh Kristus, dimasukkan dalam gereja dan ikut serta dalam tugas perutusan Kristus.

B. Sakramen baptis dalam kesatuan dengan Ekaristi dan Krisma merupakan sakramen inisiasi kristen, yaitu upacara pelantikan resmi menjadi pengikut Kristus, warga gereja dan ahli waris kerajaan sorga.

C. Kata kunci / hal mendasar dalam pembaptisan adalah : “Memberi diri untuk ditenggelamkan dalam kehidupan Allah Tritunggal”, sehingga mengalirlah kedalam dirinya kehidupan adi kodrati, rahmat pengudus dan menjadi anak Allah serta ahli waris sorga. Memberi diri adalah keputusan pribadi dengan tanggung jawab pribadi pula.
Dalam baptisan bayi, keputusan dan tanggung jawab itu ada di tangan kedua orang tua, tetapi dengan menerima sakramen krisma orang beriman dilantik secara penuh, diterima dan di akui sebagai warga gereja dewasa dan bertanggung jawab dan konsekuen terhadap janji baptisnya.

Pola pendampingan :
Bertitik tolak dari pendalam peristiwa / pengalaman hidup calon krisma dibimbing mencari terang firman Allah guna membentuk perilaku yang benar sebagai pengikut kristus yang telah menerima pembaptisan.

Langkah-langkah / jalannya pertemuan :

1. Pujian-pujian awal :
Didahului beberapa pujian penyegaran iman , kemudian dengan khidmat bersama melantunkan pujian :
Masuklah Rumah Allah ; PS 585.

2. Tanda salib dan salam

3. Pengantar :
Para calon krisma terkasih :
Kita telah menerima sakramen baptis dan mengucapkan janji baptis. Kalian yang dibaptis masih bayi ungkapan janji baptis diwakili kedua orangtuamu. Tetapi dengan menerima sakramen krisma nanti kalian harus menyadari bahwa dengan pembaptisan itu kalian telah dilantik menjadi anggota Gereja dan diangkat  menjadi anak Allah serta dijadikan ahli waris sorga. Karena apa? Di dalam penerimaan sakramen krisma nanti kalian dilantik dan diakui menjadi anggota gereja yang dewasa dan penuh tanggung jawab, sehingga janji baptis yang dulunya menjadi taggung jawab kedua orangtuamu, harus beralih menjadi tanggung jawab pribadi kalian masing-masing.
Maka pada awal pertemuan ini marilah bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah.

4. Doa pembuka
Doa dengan Mazmur 77 : 13-16.21.
Aku hendak menyebut-nyebut pekerjaanMu ya Allah, dan merenungkan perbuatan-perbuatanMu.
Engkaulah Allah Mahakudus, jalanMu adalah kudus. Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yangmelakukan keajaiban ; Engkau telah menyatakan kuasaMu diantara bangsa-bangsa.Dengan lenganMu Engkau telah menuntun umatMu seperti kawanan domba. Terpujilah namaMu sepanjang segala masa (Amin)

5. Kisah kehidupan :

A. Kisah : WARGA BARU
(sebaiknya kisah jangan dibacakan dari teks yang tersedia, tetapi pemandu mengemas dan menyampaikan sedemikian rupa, sehingga nampak jelas hal-hal yang akan dibahas dalam pendalaman kisah)
Pak Ismoyo beserta keluarga telah lama tinggal di desa Warurejo. Ia seorang pegawai kantor pos dikota kecamatan. karena prestasinya ia naik pangkat dan dipindahkan kekantor pos di kota provinsi. Oleh karena itu ia beserta keluarga harus pindah ke kota tempat kantornya yang baru. Untuk itu dia sibuk mengurus surat-surat dan segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan kepindahannya itu.
Setelah pindah ke kota, pak Ismoyo datang kepada bapak ketua RT dan memohon kepadanya : “pak RT, nama saya Ismoyo, saya baru pindah ke kota ini sehubungan dengan tugas saya pada kantor pos di kota ini. Maka saya mohon kiranya bapak berkenan menerima keluarga kami di RT ini.
Kami sekeluarga berniat untuk menjadi warga disini dan akan melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan warga RT yang bapak pimpin. Kami serahkan surat-surat ini untuk melengkapi administrasinya.”
Jawab pak RT : “Saya senang menerima pak Ismoyo sekeluarga menjadi warga RT disini. Agar warga mengenal bapak, saya harap bapak sekeluarga hadir dalam pertemuan RT minggu depan. Saya akan memperkenalkan keluarga bapak dengan warga RT disini. Semoga niat bapak untuk aktif dalam kegiatan warga, dapat diwujudkan, karena memang begitulah kewajiban warga RT yang baik.”
Setelah resmi menjadi warga RT disitu, pak Ismoyo merasa sangat gembira. Iapun ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan serta pembangunan RT-nya yang baru itu.
Ia disukai banyak orang.

B. pendalaman kisah
Pertanyaan {dikerjakan pada kolom yang disediakan dalam buku peserta}
1. Apa saja yang dilakukan pak Ismoyo sebagai persiapan menjadi warga baru?
2. Niat apa yang diungkapkan pak Ismoyo kepada pak RT sewaktu mengajukan permohonan masuk menjadi warga Rtnya?
3. Apa yang dilakukan pak Ismoyo setelah resmi menjadi warga RT?
Pemandu menyimpulkan laporan hasil pendalaman bersama 3 hal pokok ini :
Ø Persiapan lahir : mengusahakan kelengkapan surat pindah
Ø Persiapan batin : menyatakan niat/janji untuk ambil bagian dalam kegiatan dalam RT-nya.
Ø Cara hidupnya : setelah resmi menjadi warga, menepati niat atau janjinya : aktif melibatkan diri dalam kegiatan dan pembangunan RT-nya.

6. Pengembangan
Pemandu mengembangkan proses pertemuan berdasarkan 3 hal pokok dari kisah kehidupan dengan peneriman sakramen baptis.
·       Dalam pembaptisan kita semua diterima sebagai anak Allah dan warga Gereja, dan juga dilantik untuk ambil bagian dalam menunaikan tugas perutusan Gereja dengan aktif melibatkan diri dalam kegiatan menggereja.
·       Sakramen baptis merupakan tahap pertama Inisiasi kristiani. Tahap ini akan disempurnakan lagi dalam sakramen Ekaristi dan mencapai kepenuhannya dalam sakramen Krisma.
·       Sakramen baptis tidak diterimakan begitu saja.
Sebelumnya harus menjalani persiapan dalam masa katekumenat. Bagi yang dibaptis sewaktu masih bayi masa katekumenat ini diganti dengan pertemuan penyadaran kedua orang tuanya, akan tugas dan tanggung jawab mereka terkait dengan pembaptisan anak mereka.
·    Dalam upacara pembaptisan, calon baptis mengucapkan janji baptis yang berisi 5 hal yaitu ;

1.                        Mempercayai seluruh syahadat rasul
2.                        Bersedia menolak setan dengan segala tipu dayanya
3.                        Bersedia melawan kejahatan dalam diri sendiri dan dalam masyarakat.
4.                        Bersedia melawan godaan dalam bentuk tahyul, perjudian, dan hiburan yang tidak sehat.
5.                        Bersedia melawan segala tindakan yang melawan cinta kasih dan hak azasi manusia.
Orang yang telah menerima sakramen baptis harus konsekuen menaati janji baptisnya itu. Kalian yang baptis bayi, konsekuensi baptisan masih terletak dalam tanggung jawab kedua orang tua. Namun setelah dewasa tanggung jawab itu beralih ke tangan kalian sendiri. Bagi yang baptis dewasa konsekuensi janji baptis langsung menjadi tanggung jawab pribadi.

7. Terang Firman
A. Pujian pengantar bacaan :
Contoh : Hidup dibawah kasih karuia 1=G 4/4
           (makna baptis)
B. Bacaan : Roma 6 : 2b-4. 12-14.

Mati dan Bangkit bersama Kristus.

2b Bukankah kita telah mati bagi dosa? Bagaimanakah kita masih bisa hidup di dalamnya?
3   Atau tidak tahukah kamu,bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus telah dibaptis dalam kematianNya?
4   Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan kematian , supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
12 Sebab itu hendaklah dosa jangan lagi berkuasa dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan menuruti keinginannya.
13dan janganlah kamu meyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk mejadi senjata-senjata kebenaran.
14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, sebab kamu tidak berada dibawah hukum Taurat, tetapi dibawah kasih karunia.

C. Butir-butir mutiara firman :
(pemandu mengajak peserta untuk mendalami firman dibantu dengan pertanyaan yang harus dikerjakan pada kolom yang tersedia dalam buku peserta)

Pertanyaan panduan : menurut Paulus
1) apa makna dibaptis
2) apa konsekuensi bagi orang yang telah dibaptis?
Kemudian pendamping menyimpulkan jawaban peserta sebagai berikut :
·         Kata baptis mengandung makna ditenggelamkan
(bahasa Belanda ; Indompelen)
·         Paulus mengatakan bahwa dengan pembaptisan kita ditenggelamkan dalam kematian Kristus /  dikuburkan bersama Kristus, dan seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, kita dimasukan dalam  kehidupan yang baru yaitu kehidupan yang terlepas dari kuasa dosa.
·         Sebagai konsekwensi pembaptisan seharusnya kita menyerahkan seluruh kehidupan termasuk anggota tubuh kepada Allah, dan kita jadikan sebagai senjata untuk melaksanakan kebenaran.
·         Dengan demikian kita hidup dalam karunia Allah.

8. Penegasan Ajaran Gereja:
·    Inisiasi Kristen terlaksana dalam tiga sakramen:
   Pembaptisan, Ekaristi dan Krisma (KGK 1275)
·    Pembaptisan adalah kelahiran menuju hidup baru di dalam Kristus dan diselamatkan oleh Kristus ( KGK1277)
·    Buah pembaptisan atau Rahmat Pembaptisan ada bermacam-macam:
1. Pengampunan dosa asal dan dosa pribadi
2. Kelahiran untuk hidup baru sebagai anak Allah
3. Menjadi anggota Tubuh Kristus dan Kenisah Roh Kudus
4. Digabungkan dengan Gereja, Persekutuan para kudus
5. Diberi bagian dalam imamat dan tugas perutusan Kristus yaitu mewartakan kabar suka cita (injil) dengan melayani Gereja dan masyarakat (KGK 1279)
·    Dengan Pembaptisan, orang mendapatkan meterai kekal, tanda yang tak terhapus selamanya dalam hati, tanda bahwa dia menjembah dan menghormati Allah secara Kristen. Maka Pembaptisan hanya diterimakan satu kali ( KGK 1280)

9.Refleksi;
 (Pemandu mengajak para calom Krisma masuk dalam suasana hening untuk merefleksikan diri. Kalau mugkin diupayakan iringn lgu instrumental yang lembut)
·         Semua orang yang menerima Pembaptisan :”kita semua” menjadi orang yang sangat beruntung.
·         Kita dipilih dan dipanggilan untuk diselamatkan Allah dalam Kristus, bukan karena kebaikan kita, melainkan sepenuhnya karena kebaikan dan kasih karunia Allah semata.
·         Maka sungguh layak dan memang sepantasnya kita mensyukuri sedalam-sedalamnya dengan senantiasa menepati janji baptisan dan menjaga kemurnian iman, mengupayakan hidup suci, hidupdalam kebenaran dan membawa sukacita bagi semua orang.

(Refleksi diakhiri dengan pujian / senandung janji babtis

3  .  2   12 / 3 ... /  4   . 3      2   1  /  2 ..../5  . 4 3 4 3 2 / 1 7 1 .
Ku berse-di-a         melawan  se-tan   dan  segala tipu dayanya
Ku berse-di-a        kan me nerima   slu-ruh syahadat para rasul
Ku’kan  melawan s’mua   kejahatan dalam diri dan masyarakat
Ku buang tahyul dan perjudian serta hiburan yang tak sehat
Ku’kan melawan semua tindakan yang bertentangan dgn kasih

10.Doa spontan:
Untuk pertemuan pertam ini doa spontan disiapkan oleh pemadu. Pertemuan selanjutnya calon Krisma ditugasi menyiapkannya. Doa spontan ditutup dengan : Bapa kami- 3x Salam Maria- Kemulian....
11.Mohon Berkat:

P : Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dn selama-lamanya
P : Semoga Allah Bapa melindungi selama menjalani persiapan ini,
     Semoga Allah Putra menerami hati kita dengan sabdaNya dalam menjalami persiapan ini persiapan ini
     Dan semoga kota sekalian diberkati Allah yang mahakuasa: Bapa, Putra dan Roh Kudus.
U :Amin

12. Pujian Penutup: Syukur kepada Mu Tuhan (PS 592)

13.Tugas:
Pelajarilah di rumah materi pertemuan minggu depan, dan susunlah doa yang sesuai untuk menanggapi firman.



Pertemuan kedua
SAKRAMEN EKARISTI

Tujuan:  Menyadari sikap yang kurang tepat dalam turut serta ambil bagian dalam perayaa Ekaristi. Selanjutnya bertekat memperbaiki dirinya agar dapat mengerti bahwa Ekaristi adalah puncak dan sumber dari kehidupan beriman.

Gagasan Dasar:

a)     Ekaristi merupakan puncak dan sumber kehidupan beriman. Tujuan akhir setiap orang beriman adalah bertemu dengan Kristus, mengikuti cara hidupNya dengan harapan ikut menikmati kebahagiaan kekal bersama dengan Kristus.  Di dalam Perayaan Ekaristi , dengan menerima firman dan menyambut Tubuh Kristus kita dipersatukan sepenuhnya dengan Kristus.
b)     Perayaan Ekaristi merangkum seluruh kehidupan. Seluruh kehidupan kita bawa kepada Kristus untuk dipersatukan dengan kurban persembahan Kristus di kayu salib. Ini kita nyatakan dalam kolekte yang kita persembahan bersama dengan roti dan anggur.
c)     Tata Perayaan Ekaristi (TPE) dikemas sedemikian rupa oleh KWI sejak tahun 1979 dan ditetapkan secara definitif oleh Tahta Suci pada tahun 2005. Yang kita kenal dengan TPE 2005, yang terdiri dari 4 bagian pokok yaitu : Ritus pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan Ritus Penutup. Keempat bagian tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari awal hingga akhir.
d)     TPE itu dikemas untuk memungkinkan seluruh jemaat ambil bagian secara aktif dalam perayaan Ekaristi dari awal hingga akhir, secara sungguh-sungguh, baik, benar dan jujur, dengan harapan jemaat menikmati buah Sakramen Ekaristi itu dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Pola pendampingan :
Bertitik tolak dari kisah dari Injil Lukas 24: 13-25 peserta diajak mendalami cara ikut serta ambil bagian secara aktif dalam perayaan Ekaristi, dan menumbuhkan tekad untuk ambil bagian secara aktif, sungguh-sungguh, benar dan jujur dalam setiap Perayaan Ekaristi.

Langkah-langkah / jalannya pertemuan
1.     Puji-pujian awal
2.     Tanda salib dan salam
3.     Pengantar :
Pada pertemuan minggu lalu kita telah disadarkan bahwa dengan pembaptisan telah dilantik menjadi anak Allah dan anggota Gereja, ini adalah inisiasi kristen yang pertama.
Dalam pertemuan ini kita akan melanjutkan untuk menyadari inisiasi kristen yang kedua yaitu sakramen Ekaristi,yang seharusnya menjadi puncak dan tujuan hidup beriman, dan karena dalam sakramen Ekaristi ini dengan menyambut Tubuh (dan darah Kristus)kita dipersatukan secara penuh dengan Kristus dan juga sesama. Kenyataan menunjukan bahwa masih banyak orang tidak menyadari akan hal itu, mereka merayakan Ekaristi sekedar memenuhi kewajiban rutin saja, sehingga buah-buahnya kurang nampak dalam kehidupan nyata. Maka marilah dalam pertemuan ini kita mendalami sungguh-sungguh bagaimana merayakan Ekaristi kita menikmati dalam kehidupan nyata sehari-hari.
4. Doa Pembuka : Mazmur 130: 5-7
   Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firmanNya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pengawal mengharapkan pagi. Berharaphlah kepada Tuhan, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan berulangkali Ia mengadakan pembebasan. Terpujilah Allah di surga, sekarang dan untuk selama-lamanya. (Amin)
5.Kisah Dua orang murid dari Emaus mencari Yesus
   (berdasarkan Injil Lukas 24: 13-35)
   Kleopas dan temannya adalah dua orang diantara murid-murid Yesus. Mengapa begitu?
   Mari kita ikuti perjalanan dan pembicaraan mereka.
   Hari Minggu, hari ketiga wafat Yesus, lewat tengah hari Kleopas bersama seorang temannya meninggalkan kota Yerusalem  kembali kampung asalnya itu Emaus yang jaraknya sekitar 10km arah barat laut dari kota Yerusalem. Hati mereka gundah gulana, kecewa dan putus asa. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya mereka membicarakan kejadian pagi harinya.
   Sementara itu Yesus menyertai perjalan mereka. Tetapi mereka tidak mengenali kehadiran Yesus yang telah bangkit. Yesus menyapa mereka : “Apa yang kalian perbincangkan sepanjang perjalanan ini?” mendengar pertanyaan itu mereka berhenti dengan wajah muram. Kleopas menjawab : “Maaf, apakah anda orang asing di Yerusalem, sehingga anda belum mendengar peristiwa yang menghebohkan tadi pagi?” Yesus bertanya lagi : “Peristiwa apakah itu?” Kini teman Kleopas yang menjawab : “Kami berdua adalah murid-murid Yesus. Kami semua yakin benar bahwa Dialah seorang Nabi utusan Allah bagi bangsa kami. Kami mengharapkan Dia datang untuk  membebaskan bangsa kami. Namun apa yang terjadi? Imam-Imam kepala dan para pemimpin kami menyerahkan Dia untuk dihukum mati, mereka menyiksa sepanjang perjalanan ke Golgota menyalibkan disana 3 hari yang lalu. Saudara kami Yusuf ArimateanmenguburkanNya dalam sebuah kubur yang sedianya untuk dia pakai sendiri. Tadi pagi-pagi benar beberapa perempuan dari kalangan kami membawa rempah-rempah ke kubur, tetapi jenazah Yesus tidak ada, hilang begitulah! Perempuan-perempuan itu menemui rasul-rasul mengatakan : mereka melihat malaikat yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Kemudian Petrus, Yohanes dan beberapa teman kami berlari menjenguk Kubur Yesus. Benar saja, jenazahNya tidak ada lagi. Jadi kami semua bingung, cemas, sedih dan pupuslah harapan kami memperoleh seorang pembebas.” Yesus berkata : “Saudara-saudara, mohon maaf, kalian lamban berpikir dan bodoh. Bukankah kalian telah mendengar dan membaca tulisan para nabi bahwa Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya?” Lalu dijelaskanNya seluruh ayat-ayat Kitab suci tentang Mesias. Hati kedua murid itu berbunga-bunga, tetapi mereka tidak berani bertanya lebih lanjut.
   Sore hari menjelang magrib mereka tiba di kampung yang mereka tuju. Yesus pura-pura mau melanjutkan perjalanan, tetapi kedua murid itu berkata : “Saudaraku matahari hampir terbenam, hari telah hampir malam. Singgahlah ke rumah kami dan istirahatbersama kami, perjalanan dilanjutkan besok saja.”
Yesus pun singgah ke rumah mereka.Saat dihidangkan santap malam, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecah roti itu dan memberikan kepada Kleopas dan temannya. Kedua murid itu kaget, tertegun, mereka teringat apa yang dilakukan Yesus pada malam terakhir. Serentak keduanya berseru : “Kami tahu sekarang : Engkau Yesus, terimakasih, Engkau bangkit dari antara orang mati!” namun sekejap mata Yesus lenyap dari pandangan mereka. Kedua murid itu sangat suka cita dan bergegas kembali ke Yerusalem, menceritakan penglaman perjumpaan mereka dengan Yesus yang telah bangkit kepada para Rasul.
6.Mendalami kisah :
   Untuk mendalami kisah dari injil tadi peserta diajak bermain ro-play. Seorang menjadi Yesus dan dua orang menjadi Kleopas dan temannya.
   Sehabis ro-play pendamping memberikan arahan berikut :

   Tiga hal pokok bisa kita petik dari kisah dua murid tadi.

   Pertama : sesungguhnya Yesus selalu menyertai sepanjang perjalan hidup kita setiap saat. Tetapi seperti dua murid tadi kita tidak menyadari hal itu.

   Kedua : Perjalanan kedua murid dari Yerusalem ke Emaus menggambarkan Perayaan Ekarisiti. Perayaan Ekaristi terdiri dari empat bagian pokok : Ritus pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, Ritus Penutup.
  
A. Pada bagian Ritus Pembuka : kita diajak untk menyadari hidup keseharian kita :
·       Sepanjang hidup kita, apapun yang kita lakukan harus kita jadikan sarana untuk kemuliaan Allah.
·       Kita tidak luput dari dosa terhadap Allah dan kesalahan kepada sesama, menyesalinya (bertobat) lalu bersama-sama berdoa mengawali ibadah.

B. Pada bagian Liturgi Sabda :
·    Diajak mendengarkan Sabda Yesus lewat bacaan I, bacaan II, pewartaan Injil dan khotbah/homili
·    Diajak menanggapi sabda dengan Mazmur Tanggapan, Alleluya/Bait Pengantar Injil, Pernyataan Iman/ Sjahadat dan doa umat.

C. Pada bagian Liturgi Ekaristi :
·    Kristus mengulangi Perjamuan Terakhir dan mempersem-bahkan kurban salib tak berdarah pada saat Konsekrasi.
·    Kita diajak mempersembahkan hidup yang dipersatukan dengan kurban Kristus pada saat kolekte-Persiapan Persembahan.
·    Kita dipersatukan dengan Kristus sepenuhnya pada saat menyambut Tubuh Kristus/Komuni.

D. Pada bagian Ritus Penutup : Seperti dua murid menceritrakan pengalaman perjumpaan dengan Kristus kepada rasul dan murid lain di Yerusalem.Kita diutus mewartakan/menyebarluaskan Sabda Yesus yang kita terima dalam Liturgi Sabda dan mewujudnyatakan Komunio ( kesatuan ) dalam hidup sehari-hari.

Ketiga: TPE dikemas untuk memungkinkan seluruh jemaat ambil bagian secara aktif dalam Perayaan Ekaristi dari awal sampai akhir, secara sungguh-sungguh, baik, benar dan jujur, dengan harapan jemaat menikmati buah Saklramen Ekaristi itu dalam kehidupan nyata sehari-hari.

7. Penegasan ajaran:
·    Ekaristi merupakan puncak dan sumber hidup beriman:
Tujuan akhir setiap orang beriman adalah bertemu dengan Kristus. Dengan mengikuti cara hidupNya , kita berharap dapat menikmati kebahagiaan kekal bersama Kristus. Di dalam Perayaan Ekaristi, dengan menerima firman dan menyambut Tubuh Kristus kita dipersatukan dan menerima rahmat Allah sebagai sumber kekuatan dalam hidup sehari-hari.
·    Perayaan Ekaristi merangkum seluruh kehidupan.Seluruh hidup kitabawa kepada Kristus untuk dipersatukan dalam kurban persembahan Kristusdi kayu salib. Hal ini kita nyatakan dalam kolekte yang kita persembahkan bersama roti dan anggur.
·    TPE dikemas sedemikian rupa oleh KWI (sejak 1979 dan ditetapkan definitif 2005) terdiri atas 4 bagian pokok yang tak terpisahkan satu dengan yang lain : Ritus Pembuka; Liturgi Sabda; Liturgi Ekaristi dan Ritus Penutup.
·       TPE dikemas untuk memungkinkan seluruh jemaat ambil bagian secara aktif dalam Perayaan Ekaristi dari awal sampai akhir, secara sungguh-sungguh, baik, benar dan jujur, dengan harapan jemaat menikmati buah Sakramen Ekaristi itu dalam kehidupan nyata sehari-hari.

8.     Sikap yang baik; benar dan jujur dalam perayaan Ekaristi.
a.      Dengan memperhatikan Pendalaman di atas, peserta diminta untuk merumuskan bagaimana cara mengikuti dan ambil bagian secara aktif, benar dan jujur dalam perayaan Ekaristi. Jawaban ditulis pada kolom jawab yang tersedia pada buku peserta.
b.      Selanjutnya masing-masing peserta mengungkapkan hasil rumusannya, pendamping memambahkan  bila perlu.

9.     Refleksi:
·    Masuk dalam suasana hening, lampu diredupkan.
·    Refleksi bisa dibuka dan ditutup juga dengan lagu.
·    Dipandu oleh pendamping, diiringi dengan instrumental
Ø Demikian besar kasih Yesus kepada jemaatNya. Kita adalah satu dari sekian banyak jemaat yang dikasihiNya. Dia menyerahkan Tubuh dan DarahNya menjadi santapan rohani kita. Sebagai buahnya kita menikmati hidup ilahi dalam Yesus.
Ø Perayaan Ekaristi menjadi wahana perwujudan pemberian Diri Yesus seutuhnya. SabdaNya diwartakan lewat bacaan-bacaan dan khotbah. Persembahan kurban salib diaktualisasi dalam Konsekrasi.
Ø Selayaknyalah dengan penuh syukur kita ikut mengambil bagian secara aktif, benar dan jujur dalam setiap perayaan Ekaristi. Buah-buah Sakramen Ekaristi itu harus nampak dalam kehidupan sehari-hari. Membangun kesatuan dalam jemaat, bertekun dalam firman dan setia mewartakan kabar baik adalah buah-buah nyata Sakramen.

10.    Doa Spontan menanggapi firman:
( Peserta mengungkapkan doa yang telah dirumuskan. Doa umat secara keseluruhan diakhiri dengan Doa Bapa kami )

11.    Pujian Penutup

12.    Tugas: Buatlah ringkasan / skema TATA PERAYAAN EKARISTI dan rumuskan bagaimana sikap yang tepat dalam tiap bagiannya.











Pertemuan ketiga
SAKRAMEN KRISMA

Tujuan: Menyadari bahwa sakramen krisma adalah tanda dan sarana yang mengungkapkan iman jemaat akan kebaikan dan kemurahan Allah yang berkenan mencurahkan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya, sehingga masing-masing anggota menjadi dewasa dan bertanggung jawab.

Gagasan dasar:
Pada jaman para rasul jemaat menerima Roh Kudus karena penumpangan tangan oleh para rasul. Gereja melanjutkan tradisi penumpangan tangan ini di dalam penerimaan Sakramen Krisma. Dengan penumpangan oleh bapak uskup itu gereja mengajarkan bahwa:

o       Allah berkenan menganugerahkan Roh Kudus beserta karunia-karunia.
o       Secara resmi uskup sebagai wakil Kristus melantik jemaatNya menjadi anggota yang dewasa dan bertanggung jawab, serta mengutus untuk melanjutkan tugas perutusan Kristus di dunia.

Langkah-langkah / proses pendampingan

1.     Pujian awal
2.     Tanda salib dan salam
3.     Pengantar.
Setiap orang tua mengungkapkan cintanya kepada anak-anaknya dengan kata dan terutama perbuatan sehingga cinta yang tidak tampak dapat dirasakan oleh si anak. Allah mencintai umatNya. Melalui gereja cinta itu diungkapkan dengan kata dan tindakan dalam sakramen-sakramen.
Roh Kudus yang berkarya dalam gereja dan juga dalam setiap orang, adalah Roh Allah yang tidak kelihatan. Oleh gereja Roh Kudus ini dicurahkan kepada warganya dalam sakramen krisma. Di dalam sakramen krisma itu, Roh Kudus yang tidak kelihatan ditampakkan dengan tanda dan sarana serta kata-kata untuk me”nyata”kan bahwa Roh Kudus hadir pada saat itu. Dengan menerima sakramen krisma kita menerima inisiasi penuh. Hal itu akan kita dalami pada pertemuan ini.

4.     Doa pembuka:
   Marilah berdoa: (Maz 51:12-15)
   Jadikanlah hatiku tahir, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh. Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku. Bangkitkanlah kembali padaku keinginan untuk menerima keselamatan dari padamu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela. Maka aku akan mengajarkan jalanmu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepadaMu. Terpujilah Allah yang kudus dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. (Amin)
5.     Pujian penghantar bacaan
6.     Pembacaan dari Kisah Rasul 8:14-17

Ay.14   Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
Ay.15   Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus.
Ay.16   Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Ay.17   Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

7.     Tugas Pribadi.
Ketika Rasul Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan atas jemaat, mereka menerima Roh Kudus.
Dalam penerimaan Sakramen Krisma, uskup akan menumpangkan tangan, mengolesi dahi dengan minyak krisma dan menepuk pipi si penerima krisma. Carilah maknanya dengan bantuan teks-teks KS berikut!

Penumpangan tangan:
Kej 48:14-15   : mengawali pemberian berkat
Bil 27:18-20    : tanda pelimpahan kewibawaan/kuasa
Ul 34:9            : pemberian kebijaksanaan
Mark 10:16     : Cara Yesus memberkati anak-anak
Luk 8:23          : Cara Yesus menyembuhkan
Kis 8:17          : Cara rasul-rasul memberikan Roh Kudus

Pengurapan dengan minyak:
Maz 45:8         : Tanda kesukaan Allah
1 Syam 16:13  : Pemberian kekuasaan
1 Taw 11:3      : Pelantikan menjadi raja
Yes 61:1-3   : Tanda pengutusan untuk mewartakan kabar sukacita

8.     Penegasan ajaran

I.            Makna penumpangan tangan dan pengurapan

Penumpangan tangan, bermakna:
·       Tanda berkat
·       Tanda pemberian kekuasaan dan kewibawaan
·       Mencurahkan Roh Kudus

Pengurapan dengan minyak zaitun, bermakna
·       Allah menyukai/memilih
·       Allah mengutus untuk mewartakan Kabar sukacita
·       Pelantikan untuk bertugas

II.        Upacara penerimaan Sakramen Krisma:
·       Pada umumnya penerimaan Sakramen Krisma dilaksanakan dalam Perayaan Ekaresti
·       Upacara pokok penerimaan Sakramen Krisma dilaksanakan sesudah Kotbah uskup.

III.    Para petugas dalam penerimaan Sakramen Krisma:
a.    Petugas utama adalah bapak uskup sebagai wakil Kristus, pengganti para rasul yang secara resmi:
·       Mencurahkan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
·       Melantik menjadi anggota gereja yang dewasa dan bertanggung jawab.
·       Mengutus untuk melaksanakan tugas perutusan, mewartakan Injil dan menjadi saksi Kristus. Apabila bapak uskup berhalangan sehingga tidak mungkin hadir, maka bapak uskup bisa menugasi seorang pastor untuk menggantikannya.
b.   Petugas lainnya:
1      Dua orang imam: yang satu bertugas menerima kartu dari peserta diserahkan bapak uskup, yang satunya bertugas membersihkan dahi penerima krisma setelah diurapi dengan minyak krisma.
2      Wali krisma: mendampingi penerima krisma, dan selanjutnya menjadi bapa rohaninya.
3      Petugas tambahan: pembagi lilin dan kartu kenangan (kalau ada).

IV.         Upacaranya:
A.     Pembaharuan janji Baptis : menegaskan bahwa sakramen Krisma merupakan satu kesatuan dengan sakramen baptis dan juga Ekaristi.

B.      Penumpangan tangan disertai dengan doa kepada Roh Kudus .  Misalnya:
Penumpangan tangan melambangkan Roh Kudus yang dicurahkan seperti pada waktu Roh Kudus dicurahkan ketika para rasul menumpangkan tangan kepada jemaatnya.

C.      Pengurapan minyak Krisma
Satu persatu peserta dipanggil menghadap bapak Uskup di dampingi wali krisma. Sampai dihadapan uskup peserta menyerahkan kartu krisma kepada pastor yang bertugas, lalu berlutut di hadapan bapak uskup.  Bapak Uskup berkata:”...(nama peserta), terimalah tanda Roh Kudus” / atau :”Semoga dimeterai oleh karunia Allah dan Roh Kudus”. Peserta menjawab :” Amin”. Kemudian bapak Uskup mengolesi dahi peserta dengan minyak krisma, lalu bapak Uskup menepuk pipi peserta sambil berkata :” Damai Kristus “. Dan dijawab peserta :”Terima kasih”. Kemudian berdiri, menuju pastor yang bertugas membersihkan dahinya, setelah itu kembali.
Upacara pengurapan dengan minyak krisma mengandung makna: Dengan menerima Roh Kudus dan karuniaNya, jiwa menjadi “wangi” dihadapan Allah, bersih berkat pengudusan Roh, kemudian dilantik untuk ambil bagian dalam karya penebusan Kristus, menjadi peserta dan saksi Kristus.

9.   R e f l e k s i  (hening, diiringi instrumental lembut)dilanjutkan doa penutup.
Dengan sakramen krisma kita akan dilantik secara resmi menjadi anggota gereja yang dewasa dan bertanggung jawab.
Pertama-tama bertanggung terhadap diri sendiri: menentukan sikap tegas untuk setia kepada Kristus, apapun resikonya dalam menghadapi segala macam tantangan. Siapkah anda?....
Kita juga ikut bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pembinaan dan pelayanan dalam lingkungan kita masing-masing. Beranikah sekarang juga anda mengambil sikap dan membangun tekad untuk selalu aktif melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan anda?......
Marilah berdoa:

Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepadaMu, karena Roh Kudus yang akan Kaucurahkan kedalam hati kami. Dialah penghibur dan penolong yang Kau utus dalam nama Yesus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Roh itu mengajarkan segala sesuatu kepada kami,dan meningkatkan kami akan semua yang telah diajarkan dan diperintahkan Kristus untuk kami jalani.

Semoga dengan bimbinganNya kami mampu menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupan sehari-hari. Melalui Roh KudusMu pula, sudilah Engkau membimbing umatmu untuk peka terhadap lingkungan dan sesama, serta selalu setia kepadaMu, tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Kristus, ikhalasmelayani jemaatdan menjadi terang dan garam dunia.Semoga Roh Kudus membentuk dalam diri kami menjadi lembut dan ramah, bijaksana dan penuh dengan hikmat,rendah hati dan murah hati , tahu bersyukur dan dapat menguasai diri.

Semoga dalam diri kami Rohmu menjadi dya ilahi dalam membangun dirisebagai orng beriman dan membina kehidupan bersama yang penuh cinta kasih , menjunjung tinggi martabat setia dan membangunpersaudaraan sejati dalam pergaulan. Demi Kristus Tuhan kami. (Amin)
Bapa kami.............Salam Maria...............Kemuliaan .

10.Mohon berkat

11.Pujian penutup










Pertemuan ke empat:
GEREJA adalah KITA
( Hidup Menjemaat)

Tujuan:   Menyadari bahwa Gereja adalah kita semua (hirarki dan awam) yang bersama mengembangkan amanat perutusan Kristus yaitu mewartakan keselamatan bagi seluruh umat manusia.

Gagasan Dasar:
Kristus menghimpun umatNya menjadi satu Gereja /Jemaat:
a. Pada awalnya Yesus menghimpun kedua belas rasul yang selalu mengikutiNya kemanapun Dia berada. Secara khusus mereka diberi kuasa mengusir roh jahat, melepaskan segala penyakit dan segala kelemahan (Mat.10:1). Dari 12 Rasul yang ada, Petrus diberi kedudukan khusus antara lain:
v Iman Petrus dijadikan dasar bagi Gereja Kristus (Mat.16:18).
v Petrus menerima tugas pembuka jalan keselamatan
“Kunci Kerajaan Surga” ( Mat.16: 19)
Selain ke 12 rasul, Yesus masih mempunyai pengikut yang disebut “murid” dan “orang banyak yang mengikuti Dia”
b. Gereja jaman sekarang:
Dari 12 rasul ; murid-murid dan orang banyak yang mengikuti Dia, berkembanglah menjadi Gereja yang sekarang ini.
1. Kedudukan dan fungsi himpunan 12 rasul,saat ini dilanjutkan oleh Paus; para Uskup dan para Imam.
2. Himpunan murid dan orang banyak, saat ini terwujud dalam kaum beriman awam. Baik hirarki maupun awam ada juga yang hidup membiara (Ordo/Konggregasi) dan ada yang berkeluarga. Dengan demikian Gereja sekarang ini adalah himpunan umat Allah yang percaya kepada Kristus yang terdiri dari Hirarki dan Awam dalam kesatuan. Itulah makna ungkapan Gereja adalah Kita.
3. Gereja (Hirarki dan Awam) bersama-sama menerima tugas perutusan untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus kepada seluruh umat manusia. Maka di dalam Perpasgelar I dan II, dirumuskan arah dan penghayatan hidup menggereja yang intinya bahwa: Gereja keuskupan Tanjungkarang adalah umat Allah (hirarki-awam) yang bersama-sama mengembara di dunia (Sang Bumi Ruwa Jurai) ini yang terus-menerus mencari untuk menemukan Rumah bapa di Surga.
4. Kristus menghendaki seluruh jemaatNya menjadi satu dan dijadikan satu tubuh: Kristus sebagai kepala; seluruh jemaat adalah tubuhNya dan masing-masing kita adal;ah anggotanya yang bersama-sama melayani demi perkembangan seluruh jemaat (I Kor.12:12-27)

Pola Pendampingan:
     Bertitik tolak dari kisah kehidupan, peserta diajak untuk menyadari dirinya sebagai anggota jemaat yang mau tidak mau harus melibatkan diri dalam kehidupan menjemaat.

Langkah-langkah / Jalannya pertemuan.
1.     Puji-pujian penyegaran iman.
2.     Tanda Salib dan salam
3.     Pangantar:
                 i.          Kita semua mengemban amanat pengutusan.
Setiap akhir perayaan ekaristi iman sebagai wakil Kristus menyampaikan amanat pengutusan :”Marilah pergi! Kita diutus”. Dan kita serempak menjawab:”Amin” artinya: Setuju.
            ii.            Diutus untuk apa ?
Kita semua diutus untuk membawa buah-buah yang kita terima dalam perayaan Ekaristi dan mewujudkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Ada tiga hal pokok dan mendasar yang merupakan buah-buah dari perayaan Ekaristi yaitu:
1.      Firman yang kita terima lewat bacaan-bacaan, terutama Injilyang dikupas dalam homili/kotbah.
2.      Kesatuan mesra dengan Kristus dalam penerimaan Komuni kudus,
3.      Kesatuan mesra dengan sesama dalam pengakuan diri sebagai orang berdosa dalam seruan tobat dan mengampuni kesalahan sesama dalam doa Bapa kami.
        iii.            Apakah kita setia melaksanakan amanat pengutusan itu ?
Inilah yang akan kita gumuli dalam pertemuan ini. Maka marilah kita masuk dalam suasana hening untuk memanjatkan doa kepada Allah.

4.     Doa Pembuka:
Marilah berdoa,
Ya Allah Bapa kami yang maha baik, alangkah indahnya bila kami dapat hidup rukun dan damai, Barilah kami rahmatMu dan arahkanlah kami agar dapat menyerahkan diri satu sama lain; saling memperhatikan dan saling membantu; saling mendukung dan saling menyemangati, sehingga persaudaraan sejati sungguh kami alami dalam Kristus Tuhan dan juru selamat kami (Amin).

5.     Kisah kehidupan:
a.    Kisah: Pengalaman hidup yang mempersatukan.
(Pendamping menyampaikan kisah di bawah ini dengan gaya dan bahasa yang sesuai dengan peserta)
Kampung Tri Ubaya Sakti (bukan nama sebenarnya) semula adalah sebuah kampung kecil di daerah Transmigrasi. Sekarang kampung itu telah menjadi ramai. Jalan-jalan yang dahulu hanyalah jalam kampung sekarang telah menjadi jalan besar.
Penduduk kampung terdiri dari bermacam-macam suku: ada jawa; Bali; Sunda; Batak bahkan keturunan Tionghoa. Kebanyakan dari mereka adalah petani. Beberapa dari mereka yang tinggal dipinggil jalan besar adalah membuka toko atau warung. Kehidupan mereka lumayan makmur, tetapi hubungan mereka satu dengan yang lain hampir tidak ada. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing.
Suatu kali, pemerintah setempat berencana membangun sebuah pusat pertokoan dan mall di areal kampung itu. Masyarakat diminta kerelaannya untuk melepaskan tanah mereka dengan ganti rugi yang kurang memadai. Tentu saja masyarakat sangat marah dan keberatan. Mereka telah bertahun-tahun merintis usaha mereka akan kehilangan dalam sekejap. Untuk memulai usaha dagang di tempat yang baru bukanlah hal yang mudah. Mereka yang bertani, tentu lebih kesulitan lagi dalam memulai bertani di tempat lain.
Keadaan ini mendorong penduduk bersatu dan bergabung secara spontan. Mereka berunding untuk menentukan sikap. Mereka memuntut pemerintah untuk membeli tanah mereka dengan harga pantas dan bukan ganti rugi. Berkat pendampingan para pengacara yang peduli rakyat, tuntutan mereka dikabulkan.
b.   Mendalami Kisah:
( Pendamping mengajak peserta untuk mendalami kisah dengan pertanyaan yang harus dikerjakan secara berkelompok pada kerta yang telah tersedia dalam buku peserta)
Pertanyaan:
1.      Bagaimana keseharian hidup penduduk kampung TUS? Mengapa demikian ?
2.      Bagaimana situasinya ketika pemerintah berencana membangun pertokoan dan Super market di areal kampung TUS ?
3.      Bagaimana kebersamaan di lingkungan kita ?

( Setelah memperhatian jawaban peserta, pendamping merangkum jawaban dengan mengemukakan hal-hal berikut )
·         Warga kampung TUS merasa sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka dari hasil usaha mereka sendiri. Mereka merasa tidak perlu menggangu dan tak mau diganggu oleh orang lain. Karena sibuk masing-masing, maka komunikasi antar warga kurang berjalan.
·         Ketika mereka merasa terancam oleh rencana pemerintah , barulah mereka menyadari pentingnya berkomunikasi dengan tetangga. Dalam kebersamaan mereka menjadi kuat.
·         Setiap orang katolik hidup dalam suatu wilayah tertentu, mereka terkumpul dalam Warga Lingkungan.  Tidak dapat dipungkiri ada sementara anggota warga Lingkungan yang hanya sibuk dengan urusannya sendiri. Mereka merasa tidak perlu mengganggu dan tak mau diganggu oleh yang lain. Mereka tidak merasa perlu untuk terikat pada suatu wilayah tertentu.
·         Bagaimana kehidupan bersama yang dikehendaki Allah, sebagai warga Lingkungan ? Kita akan mencari lewat terang Firman Tuhan.
6. Terang firman:

a.      Pujian penghantar Bacaan
b.     Pembacaan dari I Kor 12:12-17

Ay.12   Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
Ay.13   Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Ay.14   Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
Ay.15   Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.16   Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.17   Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Ay.18   Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
Ay.19   Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Ay.20   Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
Ay.21   Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
Ay.22   Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Ay.23   Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
Ay.24   Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
Ay.25   supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Ay.26   Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Ay.27   Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
Ay.28   Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.

c.           Butir-butir mutiara firman
(Untuk menemukan butir-butir mutiara firman peserta diarahkan dengan tida tahapan)
                 i.     Permainan:
Salah seorang peserta diminta untuk mengambil suatu benda dan diberikan kepada pendamping. Anak tersebut diminta untuk meceritrakan urutan tindakan yang dilakukannya.
            ii.       Pertanyaan ( Jawaban ditulis pada kolom buku peserta )
·    Apa maksud ayat 27 dan ayat 28
·    Bagaimana perwujudan ayat 27-28 tersebut pada jaman sekarang ( Lingkungan; Stasi; Paroki )
        iii.            Rangkuman.
Pendamping merangkum jawaban peserta dan mengembangkannya sebagai penegasan ajaran.

7. Penegasan ajaran:
Pada ay, 27 Paulus mengatakan dengan jelas :”Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggota” (Kamu) yang dimaksud Paulus bukan hanya terbatas pada jemaat Korintus saja, tetapi mencakup seluruh umat yang percaya kepada Kristus yang sekarang ini disebut “Gereja”
Bagaimana Gereja terbentuk ?
A.        Pada awalnya Yesus menghimpun 12 orang rasul yang selalu mengikuti Dia kemanapun Dia pergi. Secara khusus mereka dibekali dengan kuasa mengusir roh jahat; melenypkan penyakit dan segala kelemahan (Mat 10:1). Dari antara 12orang rasul itu, Petrus diberi kedudukankhusus:
Ø  Iman Petrus dijadikan untuk mendirikan jemaat Kristus (Mat.16:18)
Ø  Petrus diberi kuasa khusus menjadi pembuka jalan   keselamatan
“Kunci Kerajaan Surga” (Mat.16:19 ).
Selain 12 rasul Yesus mempunyai pengikut yang disebut murid dan orang banyak.
B.        Gereja jaman sekarang;
Dari himpunan 12 rasul, murid-murid dan orang banyak inilah selanjutnya berkembang menjadi Gereja yang sekarang ini. Bdk (KHK 204) Gereja adalah himpunan semua orang yang dibabtis, menjadi satu kawanan Umat Allah terdiri dari Hirarki dan Awam:
Hirarki, sebagai kelanjutan dari kedua belas rasul terdiri atas :
1.     Paus dan para Uskup
Paus: menggantikan kedudukan Petrus (KHK 331)
Paus sebagai pengganti Petrus, berkedudukan  sebagai Uskup Roma dan sekaligus koordinator dari para Uskup. Paus juga sebagai Gembala Utama yang pertama di antara para Uskup dan pemegang kekuasaan kegembalaan tertinggi dalam kesatuan dengan para uskup di seluruh dunia.
Para Uskup menggantikan peran dari 12 rasul.
2.     Para imam ( biarawan dan imam diosis )

Kaum beriman awam: sebagai kelanjutan dari murid dan orang banyak pada jaman Yesus. Kaum beriman awam ada juga yang hidup sebagai biarawan (bruder / suster ) dan awam yang hidup berkeluarga.
Maka Gereja sekarang ini adalah himpunan Umat Allah yang percaya pada Kristus, yang dibabtis terdiri dari kaum Hirarki dan kaum awam sebagai kesatuan. Itulah makna ungkapan GEREJA adalah KITA.
C.        Gereja ( Hirarki dan Awam) bersama-sama menerima tugas perutusan untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus kepada seluruh umat manusia ( KHK 209 ).
Gereja Keuskupan Tanjungkarang:
Penghayatan dan arah hidup menggereja di keuskupan ini dirumusklan dalam Perpasgelar I dan II sebagai berikut: Gereja Keduskupan Tanjungkarang adalah Umat Allah (Hirarki & Awam) yang bersama-sama mengembara di dunia ( Sang Bumi Ruwa Jurai) ini, yang terus menerus mencari untuk menemukan Rumah Bapa di Surga.
D.        Kristus menghendaki seluruh JemaatNya menjadi satu dan dijadikan satu Tubuh  dengan Kristus sebagai kepalanya demi melayani perkembangan seluruh jemaat ( Bdk I Kor 12:12-27)
E.         Himpunan Umat Allah:
Untuk memelihara; membina dan memperkembangkan seluruh Gereja dan agar pelayanan dalam Gereja bisa terpadu secara rapi dan efektif, maka jemaat dihimpun dalam kelompok-kelompok berdasarkan domisili di Indonesis kelompok-kelompok tsb :
E1. Gereja katolik Indonesia.
     Jemaat katolik di seluruh wilayah NKRI adalah Gereja Katolik Indonesia, digembalakan bersama-sama oleh himpunan para Uskup dalam wadah Konferensi Wali Gereja Indonesia  (KWI) bdk ( KHK 447).
E.2 Propinsi Gerejani:
     Gereja Katolik Indonesia dihimpun dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil yang disebut Provinsi Gerejawi. Provinsi Gerejawi terdiri dari beberapa Keuskupan yang dikoordinir oleh seorang Uskup Agung. Keuskupan yang ditinggali oleh Uskup Agung disebut Keuskupan Agung, sementara keuskupan lainnya disebut keuskupan Sufragan.
E.3Keuskupan ( Gereja Partikular)
     Menurut KHK 368: Keuskupan merupakan bagian dari Umat Allah, yang dipercayakan kepada Uskup untuk digembalakan dalam kerja sama dengan para imam, membentuk Gereja partikular yang secara mandiri menghdirkan Gereja secara penuh dan utuh.
E.4Paroki; Stasi dan Kring/Lingkungan.
     KHK 515: Paroki adalah jemaat tertentu kaum beriman Kristiani yang reksa pastoralnya oleh Uskup dipercayakan pada Pastor Paroki sebagai gembalanya sendiri.
     Untuk memudahkan pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan, jemaat separoki dihimpun dalam kelompok yang lebih kecil yakni Stasi dan Lingkungan/Kring
·         Stasi kegiatan reksa pastoral dikoordinir Dewan Stasi
·         Kring/Lingkungan kegiatan pastoral dikoordinir Pengurus Lingkungan/Kring.
    E.5 Komunitas Basis:
        Kring atau Lingkungan merupakan himpunan terkecil jemaat Katolik. Peran Kring / Lingkungan sangat pokok yakni menjadi garis depan dan ujung tombak perkembangan serta perjuangan Gereja.
·         Baik-buruknya Gereja tergantung dari baik/buruknya jemaat Kring/Lingkungan yan ada.
·         Kesatuan dan kekompakan Gereja tergantung  kekompakan dan kesatuan semua warga Kring/Lingkungan,
·         Maju mundurnya ditentukan oleh semua warga Kring/Lingkungan.Wajib disadari bahwa seluruh warga Kring/ Lingkungan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mewujudnyatakan komunio. Komuni kudus dalam Perayaan Ekaristi mempunyai makna iman bila terwujudnyata di dalam komunitas basis gerejawi. Oleh karena itu pertemuan-pertemuan rutin di lingkungan akan sangat penting artinya dalam membangun jemaat.

8.   Refleksi:
(dalam keheningan diiringi pujian instrumental lembut)
Kita masing-masing adalah anggota dari himpunan jemaat yang digembalakan pastor paroki dan kegiatan pelayanannya dikoordinir oleh ketua lingkungan bekerjasama dengan pengurus lingkungan. Sebagai anggota dari himpunan jemaat, marilah mengadakan introspeksi diri:
·       Sadarkah anda bahwa sebagai warga himpunan jemaat tidak pernah bisa berdiri sendiri secara penuh, bahwa anda membutuhkan anggota jemaat lainnya, dan anda sendiri dibutuhkan oleh mereka?.................
·       Apakah anda sudah peduli terhadap kehidupan teman dan tetangga, ataukah sebaliknya hanya sibuk memikirkan kepentingan sendiri tanpa memikirkan kepentingan orang lain?
·       Sejauh mana anda menanggapi positif himbauan, ajakan dan arahan dari ketua lingkungan dan pengurus lainnya?
·       Sejauh mana anda melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan : latihan koor? Pertemuan mingguan/bulanan? Pertemuan pembinaan? Pertemuan dan persekutuan doa? Kegiatan-kegiatan sosial?
·       Sejauh mana anda ambil bagian aktif , bukan sekedar hadir saja dalam pertemuan-pertemuan jemaat/kelompok kecil?

9.               Doa spontan diakhiri doa Bapa Kami.
10.         Pujian penutup dan mohon berkat Allah.
11.         Tugas: rumuskan dengan jujur niat anda untuk berbenah diri agar menjadi warga lingkungan yang dewasa dan bertanggung jawab.






Pertemuan Kelima :
GEREJA DIUTUS
Menghadirkan Kristus dalam masyarakat


Tujuan:  Menyadari bahwa seluruh Gereja diutus untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus kepada seluruhumat manusia. Maka setiap orang beriman mengemban amanatuntuk menghadirkan Kristus dalam masyarakat

Gagasan Dasar:
Dalam amanat terakhirNya sebelum naik ke surga Yesus menyampaikan amanat: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.”
Amanat tersebut mengandung tiga unsur di dalamnya:
·       Pergi berarti bergerak maju, dinamis, tidak berhenti ditempat/mandheg.
·       Menjadikan semua bangsa murid Kristus bukan hanya mengandung arti sempit menjadikan katolik saja, tetapi juga harus difahami dalam arti yang luas: mengenalkan prinsip ajaran Yesus (kebenaran, kejujuran, cinta kasih, optimisme dsb) ke dalam masyarakat.
·       Membaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus itu artinya menenggelamkan ke dalam kehidupan Allah Tritunggal.
Gereja baru bisa mengamalkan amanat Kristus sepenuhnya bila selain membina kehidupan menjemaat yang baik berhasil membawa prinsip-prinsip ajaran Kristus ke dalam praktek kehidupan bersama mulai dari lingkup yang kecil samai lingkup paling luas yaitu kehidupan berbangsa dan bernegara.

Langkah (proses pendampinhgan)

1.     Puji-pujian awal
2.     Tanda salib dan salam
3.     Pengantar
Tugas perutusan kita bukan hanya mengupayakan kehidupan menjemaat yang baik saja, tetapi kita juga diutus untuk membawa, mengenalkan dan mempraktekkan prinsip ajaran Kristus dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian maka Kristus dimuliakan oleh semua orang.
Bagaimana mengupayakannya? Ini yang akan kita dalami dalam pertemuan ini.

4.     Doa pembuka:
Allah, Bapa yang maha pengasih dan penyayang.
Kami bersyukur kepadaMu atas himpunan-himpunan masyarakat yang kini memenuhi bumi ciptaanMu. Kami syukuri kebhinekaan yang Kau taburkan dalam masyarakat kami. Walaupun berbeda kebudayaan, suku ras dan agama namun dapat hidup bersama, saling menghargai dan saling membantu dalam semangat kerjasama.
Sudilah Engkau memupuk semangat persaudaraan antar warga masyarakat. Hindarkan perpecahan diantara kami. Jadikanlah kami alatMu untuk menggarami masyarakat dengan cinta dan semangat persaudaraan sejati, demi kemuliaan Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

5.   Kisah kehidupan
a.Kisah: Demo “Ibu Peduli Susu” diadili.
   (diringkas dari kisah dalam buku Katekese calon krisma halaman 58-60)
   Syair “Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia” melantun mengiringi persiangan astronom Dr. Karlina Leksono di pengadilan negeri Jakarta Pusat, kemarin pukul 10.30, dinyatakan terbuka untuk umum (4/3/98).
   Para biarawati mengumandangkan lagu itu setengah suara membuat suasana persidangan menjadi haru. Ratusan pengunjung yang menyesaki ruangan sidang ikut tersentuh mengiringi para biarawatiSehingga terdengar seperti bidadari kecil mengagungkan ibunya.
   Karena pengunjung sangat padat, sejumlah wartawan meminta agar persidangan menggunakan pengeras suara.“Soalnya perkara ini walau kasusnya kecil, tapi menyangkut kepentingan orang banyak” kata wartawan. Hakim Endang menyetujui.
   Sebelum penuntut umum membacakan dakwaan, hakim buka suara: “Saudara terdakwa supaya mendengarkan baik-bai. Penyidik menuduh Saudara melakukan arak-arakan dan menggelar spanduk tanpa ijin. Perbuatan itu melanggar tindak pidana fasal 510 KUHP. Apakah terdakwa bertiga mengerti dakwaan ini?” Tanya Endang kepada Karlina, Wilarsih dan Gadis. Pertanyaan hakin Endang dijawab Karlina: “Mengerti Bu.”
Setelah itu Endang memberi kesempatan terdakwa dan pembela membacakan pleidoinya. Pada prinsipnya ketiga terdakwa dan penasehat hukumnya menolak tuduhan melakukan arak-arakan dan memasang spanduk di depan Bundaran Hotel Indonesia. “Yang kami lakukan adalah membaca puisi, menyanyi dan berdoa. Membagi-bagi bunga dan spanduk yang berisi hati murni tanpa dilatar belakangi politik,” ujar mereka.
   Mereka menganggap demo peduli susu bukan pelanggaran hukum karena yang diperjuangkan adalah kepentingan anak-anak yang kelak menjadi penerus bangsa.
        b.Mendalami kisah
           b.1. Pertanyaan:
·       Apa yang sebenarnya diperjuangkan Dr Karlina dan kawan-kawan dengan menggelar “demo peduli susu”?
·       Dr Karlina cs berdemo dengan membaca puisi, berdoa bernyanyi dan membagi-bagi bunga. Menurut anda apakah cara tsb lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan berpidato? Mengapa?
·       Perkara yang disidangkan kecil, tetapi pengunjung persidangan sangat banyak. Menurut anda apa penyebabnya?
b.2. Penegasan pemandu (rangkuman jawaban peserta)   
·       Dr Karlina dan kedua kawannya sangat menaruh minat atas kepentingan anak-anak yang kelak menjadi penerus bangsa. Mereka memperjuangkannya dengan menggelar demo dengan pembacaan puisi, berdoa, bernyanyi dan membagi bunga. Cara tersebut lebih menyentuh hati dan perasaan dibandingkan dengan pidato-pidato yang bagus.
·       Dr Karlina cs sangat peduli terhadap masalah yang menyangkut hari depan bangsa dan negara. Mereka tidak tinggal diam. Mereka bergerak menyadarkan orang banyak akan kepentingan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Cara yang dipilih adalah demo.
·       Ternyata kegiatan mereka disambut positif oleh banyak orang, ini tebukti dari suasana persidangan, yang meskipun perkaranya tergolong kecil (ringan) tetapi pengunjung sidang sangat banyak.
·       Apakah yang dilakukan Dr Karlina dan ketiga temannya melaksanakan tugas perutusan Kristus? Mari kita mencari terang Firman Tuhan.
6.   Mendengarkan Firman:
a.Pembacaan Injil Lukas 4: 18-23
18."Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
19.   untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
20.   Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
21.   Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
22.   Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"
23.   Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"

b.Mendalami butir-butir mutiara firman.
v Inti pokok perikop ini.
Yesus menghadapi masyarakat yang di dalamnya banyak orang miskin, tertindas, tertawan dan terbelenggu dosa. Dan Yesus dengan tegas mengatakan bahwa tugasNyalah untuk melepaskan atau membebaskan mereka itu dari belenggu penderitaan baik lahir maupun batin (dosa). Pada saat itu Yesus tampil sebagai Pembawa Kabar Gembira bagi mereka yang tertindas, yang miskin, yang sakit, dan yang tertawan. Yesus “Pembebas”. Dari mana kekuatan untuk dapat menyuarakan Kabar Gembira itu? Dia berkata : Roh Tuhan ada padaKu, Ia telah mengurapi Aku, Ia telah mengutus Aku!” Roh Kudus telah berperan dalam diri Yesus.
v Pengembangan
Pada saat-saat terakhir sebelum naik ke surga Yesus melimpahkan tugas perutusanNya kepada para rasul:”Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu” (Mat 28:19). Amanat ini singkat tapi mendasar. Yesus melimpahkan tugas perutusanNya kepada para rasul. Menjadikan murid Kristus berarti melanjutkan apa yang telah mulai dikerjakan oleh Kristus.
Amanat tersebut bukan hanya berlaku bagi para rasul tetapi juga bagi semua pengikut Kristus termasuk kita sekarang ini.
Kita semua,masing-masing pribadi dan bersama-sama diutus untuk membawa Kristus ke tengah masyarakat yang penuh dengan orang-orang miskin, orang-orang tertindas dan orang-orang yang terbelenggu dosa dan jauh dari cinta kasih, kebenaran dan kejujuran.

7.   Refleksi (situasi hening diiringi pujian instrumental lembut)
v Santo Paulus berkata: “Celakalah aku kalau aku tidak mewartakan Injil (1 Kor 9:16). Setiap orang kristiani diharapkan mampu untuk menciptakan budaya hidup dalam kasih, kebenaran dan keadilan, agar terciptakan suatu kehidupan baru yang dikehendaki Allah.
v Dr Karlina dkk berani berbuat sesuatu karena sadar bahwa situasi sekarang menuntut setiap orang memperjuangkan kebenaran dan keadilan, untuk berbicara dan bertindak, walaupun resikonya ditangkap dan diadili.
v Gereja dengan berbagai cara menyuarakan dengan kejujuran adanya kemerosotan moral yang mengakibatkan kesengsaraan dan penindasan terhadap rakyat kecil. Dengan nota-nota pastoralnya Gereja mengajak setiap orang kristiani menyuarakan kebenaran, keadilan, persaudaraan sejati dan menjunjungtinggi martabat pribadi manusia, siapapun orangnya dan apapun agamanya.
v Sampai saat ini apa yang telah aku perbuat menghadapi perlakuan yang tidak adil dan tindakan yang berlawanan dengan kebenaran dan cinta kasih: di rumah ....., di sekolah ..... dan dalam pergaulan di tengah masyarakat?

8.          Doa spontan diakhiri doa Bapa Kami.
9.          Pujian Penutup
10.    Tugas
v Rumuskan niat anda untuk peduli terhadap situasi lingkungan.
v Buatlah doa agar niatmu itu dapat terlaksana.





Pertemuan Ke enam:
ROH KUDUS JIWA GEREJA

Tujuan :
Menyadari bahwa Gereja hidup dan berkembang karena Roh Kudus berkarya di dalamnya. Anggota Gereja (kita semua) hanya bisa maju dan berkembang dalam iman bila Roh Kudus ada dalam hati kita dan menggerakkan dari dalam.

Gagasan Dasar:
a)   Gereja lahir karena Roh Kudus. Kehadiran Roh Kudus dalam peristiwa Pantekosta dan pencurahan Roh dalam hati para rasul sampai mereka penuh dengan Roh Kudus menimbulkan semangat untuk bersaksi, maka lahirlah Gereja Perdana (Kis 2:4, 14-42).
b)  Karena dijiwai oleh Roh Kudus maka Gereja Perdana tumbuh dan berkembang menjadi jemaat yang kompak bersatu, semangat solidaritasnya sangat tinggi dan tekun mengikuti pengajaran para rasul (Kis 2: 43-47).
c)   Roh Kudus yang dicurahkan kepada para rasul adalah Roh yang dijanjikan Kristus sendiri yang akan membantu semua pengikutNya memahami ajaran Kristus dan mentaati semua perintahNya (Yoh 14:26).
d)  Roh Kudus membantu jemaat untuk beriman dan dengan penuh kesetiaan, karena dalam Roh Kudus itu Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan kepada mereka yang percaya kepadaNya (Rom 8:26-29).

Pola pendampingan:

      Bertitik tolak dari pengalaman para rasul menerima pencurahan Roh Kudus pada peritiwa Pantekosta, peserta dibimbing menyadari bahwa Roh yang dicurahkan kepada para rasul juga dijanjikan untuk dicurahkan kepada kita semua.

Langkah-langkah (proses pendampingan)

1)  Puji-pujian awal

2)  Tanda salib dan salam

3)  Pengantar:
Roh Kudus memegang peranan sentral dalam penghayatan iman yang dinamis dalam kehidupan beriman kristiani. Sejak awal berdirinya Gereja, Roh Kuduslah yang menjiwai para rasul untuk bersaksi dan mendorong para jemaat untuk hidup dalam kesatuan jemaat yang tekun beribadah, tekun mengikuti pengajaran dan sifat sosialnya tinggi.
Dalam pertemuan ini akan kita renungkan bahwa Roh Kudus yang dulu dicurahkan kepada para rasul juga dijanjikanuntuk kita semua. Maka marilah berdoa agar janji itu terlaksana.

4)  Doa pembuka: Mazmur 111
Marilah berdoa:
Allah yang Mahabesar, aku bersyukur dengan segenap hati. Mahabesar Engkau, perbuatan-perbuatanMu layak diketahui dan diingat oleh semua orang yang menyukainya.
Tindakan-tindakanMu yang ajaib membuat kami semakin mengenal Engkau. Engkau adalah Allah yang mengasihi dan memperhatikan semua orang. Engkau memberi rejeki kepada orang-orang yang lapar. KaryaMu adalah kebenaran dan keadilan, segala sabdaMu teguh, kokoh untuk selamanya. Biarlah RohMu berkarya dalam diri kami, dan kami bersatu dalam pujian, kini dan sepanjang masa. Amin.

5)  Mendengarkan firman
a. Pujian penghantar bacaan.
b.Pembacaan dari Kisah Para Rasul 2:4-5, 14, 22-24, 37-41

Gereja lahir karena karya Roh Kudus
Ay.4:     Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai  oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Ay.5:     Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ay.14:    Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
Ay.22:   Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
Ay.23:    Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
Ay.24:    Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
Ay.37:    Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
Ay.38:    Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Ay.39:    Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
Ay.40:    Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
Ay.41:    Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

c.    Pemahaman firman

Pertanyaan:
1)  Sehabis Tuhan Yesus disalibkan para rasul ketakutan, mereka bersembunyi di Zenakel dengan pintu terkunci. Sembilan hari mereka berdoa menantikan kedatangan Roh Kudus.  Apa yang terjadi setelah para rasul dipenuhi Roh Kudus pada peristiwa Pentakosta ?
2)  Apa jawaban Petrus menanggapi pertanyaan orang-orang yang mendengar Khotbah Petrus ?
3)  Menurut Petrus : apa yang akan diperoleh jika orang memberi dirinya untuk dibaptis ?

6)    Rangkuman oleh pendamping:
·    Roh Kudus sangat berperan dan menjadi jiwa Gereja.
·    Gereja lahir karena Roh Kudus berkarya dalam diri para rasul
·    Mereka yang tadinya ketakutan, setelah kepenuhan Roh Kudus berubah menjadi berani bersaksi tentang siapa sebenarnya Kristus itu : Dialah utusan pilihan Allah untuk memenuhi janji-janji yang diwahyukan selama Perjanjian Lama, yang kedatanganNya di dunia justru ditolak dan bhkan dibunuh di kayu salib, namun karena kuasa Allah membangkitkan Dia dari alam maut pada hari ketiga setelah penyalibanNya. Dan Ia mengutus Roh Kudus pada peristiwa Pentakosta.
·    Mereka yang percaya, memberi diri dibaptis. Saat itu jumlahnya tiga ribu jiwa. Lahirlah Gereja perdana.
·    Berkat Roh Kudus dan karunia-karuniaNya, yang dicurahkn kepada mereka yang memberi diri dibaptis, mereka mampu menjadikan Gereja perdana menjadi himpunan yang kuat imannya, tekun mendengarkan pengajaran dan tekun beribadat serta memiliki solidaritas yang sangat tinggi.

7)              Pengembangan dan penegasan ajaran:
a. Roh Kudus adalah Roh Kristus, yang diutus Bapa dalam nama Yesus untuk melahirkan, menjiwai dan membimbing persekutuan murid-murid Yesus sepanjang masa yakni Gereja.
b. Roh Kudus yang aktif bekerja dalam Gereja mencurahkan karunia-karunia Roh bagi setiap warga Gereja (kita semua) agar masing-masing dapat berfungsi membangun GerejaNya.
c. Roh Kuduslah yang menjadikan seseorang menjadi manusia baru sebagai anak Allah, dan membimbing untuk hidup menurut Roh dengan kekuatan Roh Kudus.
d. Roh Kudus bekerja pada setiap warga bukan untuk kepentingan pribadi masing-masing, tetapi untuk seluruh warga Gereja menjadi satu tubuh yakni TUBUH KRISTUS.
e. Roh mendorong setiap warga Gereja untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembangunan Gereja dan masyarakat.
f.   Atas jiwa semangat dan dorongan Roh Kudus, Gereja mampu menjadi garam dan terang dunia, peduli terhadap nasib manusia, demi terciptannya dunia baru yang penuh dengan kebenaran, keadilan dan cinta kasih.
g. Roh Kudus,Roh Kristus yang tidak nampak, tidak mungkin ditangkap dengan panca indra biasa, Roh Kudus hanya dapat dipahami dan dilihat dengn kacamata iman. Namun manusia perlu sesuatu yang dapat dirasa, dilihat dan diraba untuk dapat memahami kehadiran Ruh Kudus. Oleh karena itu gereja menyelenggarakan upacara resmi yaitu penerimaan Sakramen Krisma. Diharapkan dengan tanda / lambang yang digunakan dalam sakramen Krisma itu, mereka yang menerimanya dapat merasakan kehadiran dan karya Roh Kudus itu dalam dirinya.
h. Sejak pertengan abad 20, Gereja sedunia di  bawah dorongan Roh Kudus, dalam konsili Vatikan ke II mengadakan pembaharuan hidup menggereja lewat:
1.     Pembaharuan Penghayatan Kitab Suci:
Ø Firman Allah/Kitab Suci dijadikan norma utama iman Kristiani.
Ø Setiap umat katolik dihimbau membaca Kitab Suci sebagai bacaan rohani
2.     Pembaharuan Liturgi: supaya umat beribadat secara sunguh-sungguh, sepenuhnya, benar dan jujur.
3.     Pembaharuan Katekese: supaya umat memiliki pegetahuan yang benar tentang Kristus, teguh imannya dan tidak mudah terpengaruh ajaran yang menyesatkan.
4.     Pembaharuan hidup bermasyarakat:agar umat peduli terhadap situasi yang terjadi dilingkungan sekitarnya, masyarakat umum, kehidupan brbangsa dan bernegara.

8)              REFLEKSI ( dalam keheningan, diiringi instrumental lembut )
·         Berkat dorongan Roh Kudus, para rasul menjadi berani mewartakan kebenaran tentang Kristus. Bagaimana anda sendiri ? Beranikah anda bersaksi dalam menghadapi situasi yang menantang/ menyulitkan ?
·         Berkat dorongan Roh Kudus pula jemaat Perdana membangun kehidupan bersama yang rukun bersatu, bertekun dalam pengajaran dan tekun dalam peribadatan. Sejauh manakah anda telah ambil bagian dalam upaya pembinaan Lingkungan / stasi / paroki agar kehidupan berasma sebagai jemaat sungguh bersatu dan tekun dalam pengajaran dan peribadatan ?
·         Apakah anda rajin menghadiri pertemuan-pertemuan ?
·         Apakah anda tekun mengikuti pembinaan Iman ?
·         Apakah anda setia melibatkan diri dalam kegiatan Kring / Stasi / Paroki ?
9)              Doa spontan diakhiri dengan Doa Bapa Kami.

10)        Mohon Berkat

11)        Pujian Penutup

12)        Penugasan:
a)   Kegiatan apa saja yang ada di Lingkungan / Stasi / Parokimu?
b)  Hambatan apa saja yang anda alami dalam mengikuti kegiatan  Lingkungan / Stasi / Paroki ?
c)   Apa usaha yang telah anda lakukan untuk mengatasinya ?



Pertemuan ke tujuh:
MENERIMA KARUNIA ROH KUDUS
Dan menghasilkan buah Roh

Tujuan :
1.   Memahami dan menyadari karunia-karunia Roh yang dicurahkan Roh kudus kepada setiap anggota Gereja.
2.   Menanggapi karunia Roh dalam sikap dengan berupaya untuk menghasilkan buah Roh demi pembangunan Gereja.

Gagasan Dasar:
o  Sejak sebelum lahirnya Gereja, Kristus telah menegaskan bahwa Roh Kudus memiliki peran yang sangat meentukan dalam kehidupan para pengikutnya. Yesus berkata:”Jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu (Yoh 16:7). Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu, tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:25-26)
o  Santo Paulus menambah wawasan kita tentang karya Roh Kudus. Kedatangan Roh Kudus akan membawa macam-macam karunia agar supaya anggota Gereja mampu melayani dan mengembangkan Gereja ( 1 Kor 12:7-11). Dan terlebih lagi Roh itu akan membantu dalam segala kelemahan kita, membantu kita untuk berdoa, untuk mengenal Bapa dan juga turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:26-29). Dan dengan demikian maka kita mampu untuk menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupan sehari-hari (Gal 5:22).
o  Gereja mengajarkan ada 7 anugerah Roh Kudus bagi setiap orang yang disebut Sapta Karunia (PS No 91).

Langkah-langkah (proses pendampingan)

1.     Puji-pujian awal
2.     Tanda salib dan salam
3.     Pengantar
Roh Kudus dikenali gerakanNya yang mempegaruhi hidup para rasul sebagai Roh Pembaharu dan pemersatu. Gereja perdana lahir berkat Roh yang berkarya dalam diri para rasul (pertemuan minggu lalu). Roh itu juga membawa karunia-karunia untuk membantu semua anggota Gereja untuk selalu membaharui diri dan memahami karunia-karunia itu dan memohon agar Roh berkenan menganugerahkan karuniaNya sehingga kita mampu menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupan kita.

4.     Doa pembuka:
Marilah berdoa: bapa di surga, kami telah Kau persatukan sebagai umat dalam persekutuan para kudus. Engkau telah mencurahkan kuasa Roh KudusMu dalam diri para rasul, sehingga mereka memiliki corak hidup baru yang penuh keyakinan dan keberanian bersaksi tentang Yesus Juru selamat kami. Kini kami mohon curahkanlah karunia-karuniaMu kepada kami, agar kamipun menjadi orang beriman dewasa dan bertanggungjawab, dan berani memberikan kesaksian bahwa Yesuslah Juru Selamat dunia, kini dan sepanjang masa. (Amin)

5.     Kisah kehidupan (katekese Calon Krisma hlm 21-22)

Pertanyaan Glenda Rose

Glenda Rose adalah seorang gadis muda kristiani berusia 17 tahun. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk melakukan doa pagi di Gereja Santo Stefanus, yang tidak jauh letaknya dari tempat tinggalnya. Setiap kali Glenda Rose memasuki gedung gereja itu, setiap kali pula ia merasa takjub dan kagum. Papan pengumuman di luar gedung Gereja selalu penuh dengan bermacam-macam pemberitahuan, misalnya: petugas liturgi hari minggu, rencana ziarah, program katekese, dan lain-lain.

Ada macam-macam peralatan seperti: lonceng besar yang pada jam-jam tertentu tidak bosan-bosan mengingatkan umat untuk berdoa, bangku-bangku panjang yang berderet-deret di dalam gereja, patung-patung, stasi-stasi jalan salib, altar, bejana permandian, lilin-lilin, dan kitab suci ukuran jumbo, juga ruang koor yang dilengkapi beberapa mikrophone.

Banyak sekali benda dan ruang khusus yang akan berfungsi penuh bila pada hari minggu dan hari raya gereja dipenuhi umat. Glenda sering bertanya dalam hati: apa yang mendorong mereka membangun gedung dan mengadakan segala perlengkapan itu? Mengapa banyak orang mau terlibat dalam kegiatan kegerejaan sebanyak itu?

Glenda Rose juga bingung terhadap bingung terhadap dirinya sendiri: apa yang mendorong dirinya setiap pagi setiap pagi berdoa di gereja ini, padahal bisa saja ia bangun agak siang dan langsung berangkat sekolah.

6.     Mendalami kisah:

Pertanyaan:
1.          Glenda Rose tahu banyak peralatan yang ada di dalam gereja, banyak kegiatan pelayanan dari papan pengumuman. Di lingkungan/stasi/paroki ada banyak kegiatan apakah anda tekun mengikutinya? (lihat tugas minggu kemarin!)
2.          Glenda Rose jaga bertanya: apa yang mendorong dirinya rajin setiap hari berdoa di gereja. Apakah anda tahu jawabannya? Katakan!

7.     Mencari terang firman Tuhan.
a)              Pembacaan dari 1 Kor 12:1-11
Ay.1       Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.
Ay.2       Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.
Ay.3       Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Ay.4       Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
Ay.5       Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
Ay.6       Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Ay.7       Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Ay.8       Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Ay.9       Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
Ay.10     Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ay11      Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

b)         Memahami butir-butir mutiara firman
Pertanyaan:
Tuliskan apa yang mau diajarkan Paulus dalam ayat-ayat berikut ini:
1 Kor 12:1-3
1 Kor 12:4-6 dan
1 Kor 12:7-11

8.     Rangkuman dan penegasan ajaran.
I.        Glenda Rose mengalami dorongan Roh Kudus dari dalam dirinya sendiri. Meskipun dia sendiri tidak mengetahui dorongan itu berasal dari mana, tetapi ia benar-benar mengalaminya. Itu karunia luar biasa yang tidak dialami setiap orang. Yang dirasakan adalah bahwa ia rajin tiap hari berdoa di gereja.
II.    Santo Paulus mengajarkan bahwa orang dapat memuliakan Allah itu karena digerakkan oleh Roh Kudus. Dan Paulus berpesan agar kita yakin akan hal itu, karena itulah kebenaran yang sesungguhnya ( I Kor 12 : 1-3 ). Dalam Suratnya kepada jemaat di Roma Paulus juga mengatakan : Roh itu menjadikan kita layak menyebut Allah sebagai Bapa ( Roma 8:15 ). Roh Kudus jga membantu kita dalam kelemahan kita, membantu kita untuk bisa berdoa ( Roma 8:26 ), dan dalam Roh Kudus itu Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan ( Roma 8:29 ). Itu semua adalah karunia-karuia Roh Kudus.
III.          Selanjutnya Paulus menegaskan bahwa setiap orang mem-peroleh karunia yang berbeda-beda, tetapi karunia itu diberikan untuk melayani kepentingan bersama demi pembangunan Gereja. Ada yang diberikan pengetahuan sehingga ia bisa mengajar agama dan sekolah minggu, ada yang diberi keterampilan untuk melatih misdinar dan koor, ada lagi yang diberi keterampilan untuk mengkoordinir kegiatan bersama, dan yang lain lagi diberi keterampilan melukis dan merangkai bunga. Tujuannya adalah supaya seluruh umat bisa beribadah, memuliakan Allah dengan baik dan semakin kuat imannya.
IV.         Gereja sendiri mengajarkan bahwa ada tujuh karunia Roh kudus, yaitu Sapta karunia seperti yang tercantum dalam PS No 91. Ada lagi karunia-karunia khusus: bahasa Hikmat, bahasa Pengetahuan, bahasa Nubuatan, bahasa Roh, penafsiran bahasa Roh, karunia Iman, penyembuhan dan mengadakan mukjijat. Bila karunia diberikan , maka orang akan merasakannya.
V.   Bagi kita sekarang ini yang utama adalah mengupayakan agar Roh Kudus yang akan dicurahkan secara khusus dalam penerimaan sakramen krisma nanti benar-benar berkarya, sehingga kita mampu menghasilkan buah-buah Roh yang disebut Paulus dalam Gal 5: 22.
9.     Refleksi ( hening-diiringi instrumental lembut )
Roh Kudus, yang adalah Roh Kristus menganugerahkan karunia-karunia kepada setiap anggota Gereja agar setiap anggota Gereja mampu melaksanakan fungsinya demi pembangunan Gereja.
·       Kemampuan apa saja yang Anda miliki yang bisa digunakan untuk memajukan Gereja ; Pengetahuan .....? Keterampilan tangan .....? Suara ......?
·       Sejauh mana anda telah  memanfaatkan kemampuan yang Anda miliki untuk melayani dan memajukan Gereja? Apa rencana Anda setelah menerima sakramen Krisma nanti ?
·       Marilah kita sampaikan permohonan dan niat kita kepada Allah.

10.    Doa spontan, diakhiri doa Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan

11.    Pujian penutup

12.    Tugas:
Tuliskan dengan rapih :
Sapta karunia
Karunia khusus yang disebut Paulus dalam I Kor 12: 1-11
Buah-buah Roh yang disebut Paulus dalam Gal 5 : 22.