PERSIAPAN
SAKRAMEN
KRISMA
BUKU PENDAMPING
I. Pengantar / Catatan untuk para
pendamping
A. Pentingnya Sakramen Krisma:
·
Roh Kudus pegang peran sentral dalam penghayatan iman.
Roh Kuduslah yang mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan semua yang telah
dikatakan Kristus (Yoh,14:26)
·
Sakramen Krisma merupakan kepenuhan Inisiasi Kristen dalam
kesatuan yang selalu harus dipertahankan dengan Sakramen Baptis dan Sakramen
Ekaristi (KGK 1285)
·
Sakramen Krisma membuahkan pertumbuhan dan pendalaman
rahmat Pembaptisan dan Ekaristi antara lain (KGK 1303)
a.
Menyatukan lebih teguh dengan Kristus
b.
Memperkaya dengan karunia-karunia dan kekuatan / kuasa
Roh kudus;
c.
Mengikat lebih sempurna dengan Gereja
d.
Menjadikan lebih berani bersaksi.
· Dengan Sakramen Krisma
ini Gereja sungguh menjadi alat dan sarana Allah mencurahkan Roh Kudus dan
karunia-karuniaNya kepada Jemaat.
B.
Persiapan Krisma harus diupayakan sedemikian rupa sehingga memadai untuk ( KGK
1309):
1) Menghantar para calon
Krisma kepada:
a) Kesatuan yang lebih erat
dengan Kristus
b) Kemesraan yang lebih
hidup dengan Roh Kudus
2) Membimbing para calon
Krisma untuk lebih mampu
a) Merasakan kehadiran dan
dorongan Roh kudus
b) Menikmati karunia-karunia
Roh Kudus
3) Memperkaya para calon
krisma dengan pengetahuan yang lebih jelas bagaiman seharusnya hidup sebagai
anggota Gereja yang sesuai dengan kehendak Allah.
4) Memproses hati para calon
Krisma untuk merindukan kehadiran Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
C. Peran
Pendamping:
1) Para Pendampin
berkewajiban mengemas dan menyelenggarakan pertemuan yang memungkinkan
terjadinya proses pengembangan iman / kerohanian para calon Krisma. Ada tiga
hal yang perlu diperhatikan ( ketiganya merupakan satu kesatuan), yang dapat
membantu proses pengembangan iman yakni:
a)
Situasi pertemuan yang mendukung (kondusif), misalnya
pengaturan tempat duduk, sikap dan perilaku selam pertemuan.
b)
Puji-pujian dan doa yang menyentuh hati para calon Krisma
c)
Pemahaman/pengetahuan yang tepat tentang kebenaran iman.
2) Pada akhir pertemuan
kelompok kecil di lingkungan, bersama dengan ketua team pendamping lingkungan
melaporkan hasil pendampingan mereka dan menyerahkan jumlah peserta yang bisa
dipertanggung jawabkan untuk menerima Sakramen Krisma.
D.
Kewajiban para calon Krisma:
1) Sanggup menjalani
persiapan sepenuhnya. Bagi yang tidak sanggup sebaiknya ditunda untuk kesempatan
berikutnya.
2) Bersedia membaharui janji
baptis, bukan hanya dengan kata tetapi dengan perbuatan nyata.
3) Mau melibatkan diri dalam
kegiatan jemaat di lingkungan / Stasi / Paroki, karena hanya dengan iklim
kehidupan inilah para calon krisma memperoleh dukungan, dorongan dan bimbingan
untuk menjadi warga jemaat Kristiani sejati.
4) Menumbuhkembangkan
komitmen kuat dan ikhlas untuk melibatkan diri secara aktif dalam setiap
perayaan Ekaristi.
5) Menumbuhkan kwerinduan
batin untuk menerima Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
E. Arah /
tujuan yang mau dicapai dalam kehidupan adalah agar para calon Krisma lebih
menyadari :
1. Kehadiran dan dorongan
Roh Kudus dalam diriNya
2. Karunia-karunia Roh
Kudus, khususnya Sapta Karunia.
3. Tanggung jawab sebagai
warga dewasa Gereja.
4. Kewajiban merasul /
menjadi saksi Kristus di manapun berada.
5. Perlunya mengikuti
pembinaan berkelanjutan dalam penghayatan iman mereka, selama hayat dikandung
badan.
F. Kiranya perlu juga diupayakan
tersediannya puji-pujian dan doa-doa yang menyentuh hati serta alat peraga yang
memadai.
G. Pola
pendekatan:
Tidak harus terpaku pada satu pola pendekatan
untuk seluruh pertemuan pendampingan. Pola disesuaikan dengan situasi konkrit
para calon Krisma dan ketrampilan pemandu sendiri. Yang harus dipedomani adalah
bahwa : pola pendekatan yang diterapkan, memungkinkan terjadinya proses
penyadaran dan pengembangan iman dalam
suasana sukacita ( bukan berarti hura-hura ).
II.Pertemuan
dan Materi pendampingan
A.
Pertemuan Awal: dilaksanakan bersama-sama
di Gereja
Penyadaran pentingnya persiapan dan kewajiban peserta.
B.
Pertemuan kelompok kecil: di lingkungan (7 kali pertemuan)
1.
Sakramen Baptis
2.
Sakramen Ekaristi
3.
Sakramen Krisma ( Insiasi III, lengkap)
4.
Gereja
adalah kita Hidup jemaat
5.
Gereja Diutus Hidup memasyarakat
6.
Roh Kudus Jiwa Gereja
7.
Menerima karunia dan menghasilkan buah Roh
C.
Pertemuan Akhir (
Triduum): bersama-sama di Gereja
1.
Hari pertama : Kristalisasi 7 Pertemuan di Lingkungan
2.
Hari ke dua : Sakramen Tobat/Penyembuhan/Pengakuan dosa
3.
Hari ke tiga : Menghayati upacara Krisma dan
lambang-lambang, di puncaki dengan latihan upacara Krisma.
Daftar
buku referensi:
1. Alkitab Deuterokanonika
2. Katekismus Gereja Katolik
3. Kitab Hukum Kanonik
4. Persiapan Sakramen Krisma
5. Katekese untuk Calon
Krisma
Pertemuan
Awal
(Bersama di Gereja)
Persiapan :
Absensi
Chek akhir kelengkapan administrasi
Pembukaan:
1
Puji-pujian:
Pertemuan dibuka dengan puji-pujian penyegaran iman untuk
mengarahkan peserta memasuki suasana pertemuan.
Santo Paulus memotivasi kita
dengan berkata: Hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus, dan berkatalah seorang
kepada yang lain dengan mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyilah dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati
( Ef. 5: 18b-19 ).
Marilah kita sampaikan
puji-pujian bagi Tuhan,
Kurasa bahagia
Hari ini kurasa bahagia berkumpul
bersama saudara seiman.
Tuhan Yesus t’lah satukan kita tk
membedakan diantara kita
Bergandengan tangan dalam kasih,
dalam satu hati
Berjalan dalam terang kasih
Tuhan.
Kau saudaraku, kau sahabatku,
Tiada yang dapat memisahkan
kita....oooho
Kau saudaraku, kau sahabatku,
Tiada yang dapat memisahkan kita.
Tempat ini, gereja, adalah tempat kudus.
Di tempat kudus ini mari kita mohon agar Tuhan
menguduskan hati kita, karena kita berkumpul untuk mrnyiapkan dan berbenah diri
supaya layak menerima Roh Kudus dalam
sakramen Krisma.
Kita lambungkan pujian :
Kuduskan tempat dan hati ini
Kuduskan tempat ini, untuk kita
berdoa
Kuduskan hati ini, untuk kita
menyembah
Biar segala perkara kuserahkan
padaMu Yesus
Biar Roh Kudus bekerja,
membimbing kita semua
2. Tanda
salib dan salam:
P : Dalam
Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Ssemoga Allah Bapa berkenan mencurahkan Roh
KudusNya ke dalam hati kita sekalian,
U: Sekarang dan selama-lamanya
3.
Kata pembukaan:
P: Para calon Krima
terkasih,
Puji dan syukurlayak kita
panjatkan kehadirat Allah yang dalam kebaikan dan kemurahanNya berkenan
memanggil ( Bapak ibu saudara ) untuk menerima karunia utama, yaitu Roh Kudus
dan karunia-karunia Nya dalam sakramen Krisma.
Oleh karena itu, marilah kita tanggapi
kebaikan dan kemurahan Allah ini dengan keikhlasan yang mendalam dan hati yang
penuh syukur. Mulai saat ini sampai terlaksananya penerimaan Sakramen Krisma
nanti, kita memasuki masa yang penuh rahmat dan berkat.
Baiklah kalau masa ini kita jalani dengan
semakin mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan dan membuka hati, agar
benar-benar layak menerima karunia yang paling utama yaitu Roh Kudus dengan
Sapta karuniaNya.
4.
Doa Pembuka :
Marilah berdoa :
Syukur kepadaMu Ya Bapa, Engkau berkenan memanggil kami untuk menerima
karuniaMu yang utama yaitu Roh Kudus, yang akan mengajari kami segala sesuatu
yang layak kami lakukan sebagai sebagai orang beriman, dan membantu kami untuk dapat
memahami firman yang Kau samapikan melalui dan dalam Yesus Kristus Tuhan kami.
Bantulah kami, agar selama persiapan krisma ini kami semakin mampu lebih
mendekatkan diri kepadaMu. Bukalah hati kami dan tumbuhkanlah kerinduan suci di
dalamnya. Kami percaya akan sabda PutraMu : “Barangsiapa haus, baiklah ia
datang kepadaKu dan minum. Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan
Kitab Suci : dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”,
Kami haus meminum air kehidupan yang dicurahkan Bapa dalam Roh Kudus. Biarlah
KuasaNya mengalir ke dalam hati kami, dan karunia-Nya menghidupkan iman kami,
sehingga kasihMu semakin menyala dan berkobar menerangi jalan hidup kami, kini
dan sepanjang masa. (Amin)
5.
Firman :
a. Pujian Penghantar bacaan :
Bersabdalah Tuhan .PS 373
b. Bacaan Injil Yohanes 7 : 37
– 39. Air Sumber Hidup
37. Pada hari
terakhir , yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru :
“Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum.
38. Barangsiapa
percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan Kitab Suci : dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup.”
39. Yang
dimaksudkan ialah Roh Kudus yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya,
sebab Roh itu belum datang karena Yesus belum dipermulaikan.
6.
Pengarahan :
Sabda Yesus adalah pedoman pokok yang senantiasa harus pegangdan kita
jadikan landasan tiap langkah sepanjang hidup kita.
· Mulai sat ini kalian
memasuki masa persiapan untuk menerima sakramen krisma, sakramen yang menjadi
tanda nyata bahwa Roh Kudus dan karunia-karuniaNya secara istimewa dicurahkan
ke dalam hati kalian.
· Dengan tegas dan jelas
Yesus berkata : Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan Kitab Suci
: dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup, yaitu Roh Kudus
yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya.
· Apa yang dikatakan Yesus
pasti menjadi kenyataan bagi kalian ketika kalian menerima sakramen krisma.
Tentu saja kalau kalian benar-benar haus, merasa butuh dan dengan ikhlas datang
serta membuka hati untuk menerimaNya.
· Oleh karena itu persiapan
ini harus kita jalani dengan sungguh-sungguh. : (→ Pemandu mejelaskan hal-hal pokok yang ada dalam Pengantar, terutama
makna krisma dan kewajiban para calon krisma)
7.
Penutup :
Pertemuan ditutup dengan doa
spontan, mohon berkat dan pujian penutup.
Marilah berdoa :
Bapa yang maha baik, kembali kami
panjatkan puji dan syukur kepadaMu. Engkau berkenan mengumpulkan, membimbing,
mengarahkan dan menyadarkan kami begitu besar peran Roh Kudus dalam penghayatan
iman kami.
Kau sadarkan pula kami untuk
mempersiapkan hati, pikiran dan kerinduan akan kehadiran RohMu yang akan
mengajarkan kami segala hal yang semestinya kami laksanakan sebagai orang
beriman. Roh KudusMu pula yang akan membantu kami untuk mengerti
kebenaran-kebenaran ajaran PuteraMu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus.
Dengarlah doa-doa ungkapan hati kami ini :
Ya Bapa pencipta alam semesta,
pada awal mula RohMu melayang-layang di atas permukaan air, dan dengan kuasa
firmanMu Kau ciptakan alam raya dan segala isinya (Kej 1:1-2). Ciptakanlah dalam
diri kami hati yang baru, hati yang penuh kelembutan dan ketaatan kepadaMu.
Marilah kita mohon ...
Ya Yesus Juru Selamat kami,
Engkau bersabda : “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung Bumi (Kis 1:8). Kami rindu menerima Roh yang penuh
kuasa dan karunia itu. Bantulah kami untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya agar
layak menerima curahan Roh yang penuh kuasa itu. Marilah kitamohon ...
Ya Roh yang maha kudus, Engkau
Roh Bapa dan Putera, Roh Kasih, Roh pemersatu abadi : datanglah ke dalam hati
kami, sucikanlah hati ini, sehingga seluruh hidup kami layak menjadi bait
kudus-Mu.
Marilah kita mohon ... (dilanjutkan dengan doa spontan)
Marilah kitasatukan semua doa
kita dengan doa yang diajarkan Yesus :
Bapa kami ... Salam Maria ...
(3x) ... Kemulian ...
8.
Mohon berkat :
9.
Pujian Penutup :
Kudapatkan di hatiku ... PS 697
Pertemuan kelompok kecil di
masing-masing lingkungan
Pertemuan
Pertama :
SAKRAMEN
BAPTIS
Tujuan : menyadari kemurahan Allah yang dalam kasih-Nya telah
berkenan melantik umatnya menjadi anak Allah, menjadi anggota persekutuan para
kudus dan menjadi ahli waris kerajaan sorga.
Gagasan dasar :
A. KGK 1213
Pembaptisan suci adalah dasar
seluruh kehidupan kristen, pintu masuk menuju kehidupan dalam Roh dan menerima
sakramen-sakramen yang lain. Oleh pembaptisan kita dibebaskan dari dosa dan
dilahirkan kembali sebagai putera-puteri Allah, menjadi anggota Tubuh Kristus,
dimasukkan dalam gereja dan ikut serta dalam tugas perutusan Kristus.
B. Sakramen baptis dalam kesatuan
dengan Ekaristi dan Krisma merupakan sakramen inisiasi kristen, yaitu upacara
pelantikan resmi menjadi pengikut Kristus, warga gereja dan ahli waris kerajaan
sorga.
C. Kata kunci / hal mendasar
dalam pembaptisan adalah : “Memberi diri untuk ditenggelamkan dalam kehidupan
Allah Tritunggal”, sehingga mengalirlah kedalam dirinya kehidupan adi kodrati,
rahmat pengudus dan menjadi anak Allah serta ahli waris sorga. Memberi diri
adalah keputusan pribadi dengan tanggung jawab pribadi pula.
Dalam baptisan bayi, keputusan
dan tanggung jawab itu ada di tangan kedua orang tua, tetapi dengan menerima
sakramen krisma orang beriman dilantik secara penuh, diterima dan di akui
sebagai warga gereja dewasa dan bertanggung jawab dan konsekuen terhadap janji
baptisnya.
Pola pendampingan :
Bertitik tolak dari
pendalam peristiwa / pengalaman hidup calon krisma dibimbing mencari terang
firman Allah guna membentuk perilaku yang benar sebagai pengikut kristus yang
telah menerima pembaptisan.
Langkah-langkah / jalannya pertemuan :
1. Pujian-pujian awal :
Didahului beberapa pujian
penyegaran iman , kemudian dengan khidmat bersama melantunkan pujian :
Masuklah Rumah Allah ; PS
585.
2. Tanda salib dan salam
3. Pengantar :
Para calon krisma
terkasih :
Kita telah menerima
sakramen baptis dan mengucapkan janji baptis. Kalian yang dibaptis masih bayi
ungkapan janji baptis diwakili kedua orangtuamu. Tetapi dengan menerima sakramen
krisma nanti kalian harus menyadari bahwa dengan pembaptisan itu kalian telah
dilantik menjadi anggota Gereja dan diangkat
menjadi anak Allah serta dijadikan ahli waris sorga. Karena apa? Di
dalam penerimaan sakramen krisma nanti kalian dilantik dan diakui menjadi
anggota gereja yang dewasa dan penuh tanggung jawab, sehingga janji baptis yang
dulunya menjadi taggung jawab kedua orangtuamu, harus beralih menjadi tanggung
jawab pribadi kalian masing-masing.
Maka pada awal pertemuan
ini marilah bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah.
4. Doa pembuka
Doa dengan Mazmur 77 :
13-16.21.
Aku hendak
menyebut-nyebut pekerjaanMu ya Allah, dan merenungkan perbuatan-perbuatanMu.
Engkaulah Allah
Mahakudus, jalanMu adalah kudus. Allah manakah yang begitu besar seperti Allah
kami? Engkaulah Allah yangmelakukan keajaiban ; Engkau telah menyatakan kuasaMu
diantara bangsa-bangsa.Dengan lenganMu Engkau telah menuntun umatMu seperti kawanan
domba. Terpujilah namaMu sepanjang segala masa (Amin)
5. Kisah kehidupan :
A. Kisah : WARGA BARU
(sebaiknya kisah jangan
dibacakan dari teks yang tersedia, tetapi pemandu mengemas dan menyampaikan
sedemikian rupa, sehingga nampak jelas hal-hal yang akan dibahas dalam
pendalaman kisah)
Pak Ismoyo beserta
keluarga telah lama tinggal di desa Warurejo. Ia seorang pegawai kantor pos
dikota kecamatan. karena prestasinya ia naik pangkat dan dipindahkan kekantor
pos di kota provinsi. Oleh karena itu ia beserta keluarga harus pindah ke kota
tempat kantornya yang baru. Untuk itu dia sibuk mengurus surat-surat dan segala
sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan kepindahannya itu.
Setelah pindah ke kota,
pak Ismoyo datang kepada bapak ketua RT dan memohon kepadanya : “pak RT, nama
saya Ismoyo, saya baru pindah ke kota ini sehubungan dengan tugas saya pada
kantor pos di kota ini. Maka saya mohon kiranya bapak berkenan menerima
keluarga kami di RT ini.
Kami sekeluarga berniat
untuk menjadi warga disini dan akan melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan
warga RT yang bapak pimpin. Kami serahkan surat-surat ini untuk melengkapi
administrasinya.”
Jawab pak RT : “Saya
senang menerima pak Ismoyo sekeluarga menjadi warga RT disini. Agar warga
mengenal bapak, saya harap bapak sekeluarga hadir dalam pertemuan RT minggu
depan. Saya akan memperkenalkan keluarga bapak dengan warga RT disini. Semoga
niat bapak untuk aktif dalam kegiatan warga, dapat diwujudkan, karena memang
begitulah kewajiban warga RT yang baik.”
Setelah resmi menjadi
warga RT disitu, pak Ismoyo merasa sangat gembira. Iapun ikut aktif dalam
kegiatan-kegiatan serta pembangunan RT-nya yang baru itu.
Ia disukai banyak orang.
B. pendalaman kisah
Pertanyaan {dikerjakan
pada kolom yang disediakan dalam buku peserta}
1. Apa saja yang dilakukan pak Ismoyo sebagai persiapan menjadi warga baru?
2. Niat apa yang diungkapkan pak Ismoyo kepada pak RT sewaktu mengajukan
permohonan masuk menjadi warga Rtnya?
3. Apa yang dilakukan pak Ismoyo setelah resmi menjadi warga RT?
Pemandu menyimpulkan
laporan hasil pendalaman bersama 3 hal pokok ini :
Ø Persiapan lahir :
mengusahakan kelengkapan surat pindah
Ø Persiapan batin :
menyatakan niat/janji untuk ambil bagian dalam kegiatan dalam RT-nya.
Ø Cara hidupnya : setelah
resmi menjadi warga, menepati niat atau janjinya : aktif melibatkan diri dalam
kegiatan dan pembangunan RT-nya.
6. Pengembangan
Pemandu mengembangkan
proses pertemuan berdasarkan 3 hal pokok dari kisah kehidupan dengan peneriman
sakramen baptis.
·
Dalam pembaptisan kita semua diterima sebagai anak Allah
dan warga Gereja, dan juga dilantik untuk ambil bagian dalam menunaikan tugas
perutusan Gereja dengan aktif melibatkan diri dalam kegiatan menggereja.
·
Sakramen baptis merupakan tahap pertama Inisiasi
kristiani. Tahap ini akan disempurnakan lagi dalam sakramen Ekaristi dan
mencapai kepenuhannya dalam sakramen Krisma.
·
Sakramen baptis tidak diterimakan begitu saja.
Sebelumnya harus menjalani persiapan dalam masa
katekumenat. Bagi yang dibaptis sewaktu masih bayi masa katekumenat ini diganti
dengan pertemuan penyadaran kedua orang tuanya, akan tugas dan tanggung jawab
mereka terkait dengan pembaptisan anak mereka.
·
Dalam upacara pembaptisan, calon baptis mengucapkan janji
baptis yang berisi 5 hal yaitu ;
1.
Mempercayai seluruh syahadat rasul
2.
Bersedia menolak setan dengan segala tipu dayanya
3.
Bersedia melawan kejahatan dalam diri sendiri dan dalam
masyarakat.
4.
Bersedia melawan godaan dalam bentuk tahyul, perjudian,
dan hiburan yang tidak sehat.
5.
Bersedia melawan segala tindakan yang melawan cinta kasih
dan hak azasi manusia.
Orang yang telah menerima sakramen baptis harus
konsekuen menaati janji baptisnya itu. Kalian yang baptis bayi, konsekuensi
baptisan masih terletak dalam tanggung jawab kedua orang tua. Namun setelah
dewasa tanggung jawab itu beralih ke tangan kalian sendiri. Bagi yang baptis
dewasa konsekuensi janji baptis langsung menjadi tanggung jawab pribadi.
7. Terang
Firman
A. Pujian pengantar bacaan :
Contoh : Hidup dibawah kasih karuia 1=G 4/4
(makna
baptis)
B. Bacaan : Roma 6 : 2b-4. 12-14.
Mati dan Bangkit bersama Kristus.
2b Bukankah kita telah mati bagi dosa? Bagaimanakah kita masih bisa
hidup di dalamnya?
3 Atau tidak tahukah kamu,bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam
Kristus telah dibaptis dalam kematianNya?
4 Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan kematian ,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
12 Sebab itu hendaklah dosa jangan lagi berkuasa
dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan menuruti keinginannya.
13dan janganlah kamu meyerahkan anggota-anggota
tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah
dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk mejadi
senjata-senjata kebenaran.
14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa,
sebab kamu tidak berada dibawah hukum Taurat, tetapi dibawah kasih karunia.
C. Butir-butir mutiara
firman :
(pemandu mengajak peserta untuk mendalami firman dibantu
dengan pertanyaan yang harus dikerjakan pada kolom yang tersedia dalam buku
peserta)
Pertanyaan panduan : menurut Paulus
1) apa makna dibaptis
2) apa konsekuensi bagi orang yang telah dibaptis?
Kemudian pendamping
menyimpulkan jawaban peserta sebagai berikut :
·
Kata baptis mengandung makna ditenggelamkan
(bahasa Belanda ; Indompelen)
·
Paulus mengatakan bahwa dengan pembaptisan kita
ditenggelamkan dalam kematian Kristus /
dikuburkan bersama Kristus, dan seperti Kristus dibangkitkan dari antara
orang mati, kita dimasukan dalam
kehidupan yang baru yaitu kehidupan yang terlepas dari kuasa dosa.
·
Sebagai konsekwensi pembaptisan seharusnya kita menyerahkan
seluruh kehidupan termasuk anggota tubuh kepada Allah, dan kita jadikan sebagai
senjata untuk melaksanakan kebenaran.
·
Dengan demikian kita hidup dalam karunia Allah.
8. Penegasan Ajaran
Gereja:
·
Inisiasi Kristen terlaksana dalam tiga sakramen:
Pembaptisan,
Ekaristi dan Krisma (KGK 1275)
·
Pembaptisan adalah kelahiran menuju hidup baru di dalam
Kristus dan diselamatkan oleh Kristus ( KGK1277)
·
Buah pembaptisan atau Rahmat Pembaptisan ada
bermacam-macam:
1. Pengampunan dosa asal dan
dosa pribadi
2. Kelahiran untuk hidup
baru sebagai anak Allah
3. Menjadi anggota Tubuh
Kristus dan Kenisah Roh Kudus
4. Digabungkan dengan
Gereja, Persekutuan para kudus
5. Diberi bagian dalam imamat
dan tugas perutusan Kristus yaitu mewartakan kabar suka cita (injil) dengan
melayani Gereja dan masyarakat (KGK 1279)
·
Dengan Pembaptisan, orang mendapatkan meterai kekal,
tanda yang tak terhapus selamanya dalam hati, tanda bahwa dia menjembah dan
menghormati Allah secara Kristen. Maka Pembaptisan hanya diterimakan satu kali
( KGK 1280)
9.Refleksi;
(Pemandu mengajak para calom Krisma masuk
dalam suasana hening untuk merefleksikan diri. Kalau mugkin diupayakan iringn
lgu instrumental yang lembut)
·
Semua orang yang menerima Pembaptisan :”kita semua”
menjadi orang yang sangat beruntung.
·
Kita dipilih dan dipanggilan untuk diselamatkan Allah
dalam Kristus, bukan karena kebaikan kita, melainkan sepenuhnya karena kebaikan
dan kasih karunia Allah semata.
·
Maka sungguh layak dan memang sepantasnya kita mensyukuri
sedalam-sedalamnya dengan senantiasa menepati janji baptisan dan menjaga
kemurnian iman, mengupayakan hidup suci, hidupdalam kebenaran dan membawa
sukacita bagi semua orang.
(Refleksi
diakhiri dengan pujian / senandung janji babtis
3 .
2 12 / 3 ... / 4 .
3 2
1 / 2 ..../5
. 4 3 4 3 2 / 1 7 1 .
Ku berse-di-a melawan se-tan
dan segala tipu dayanya
Ku berse-di-a kan me nerima slu-ruh syahadat para rasul
Ku’kan
melawan s’mua kejahatan dalam
diri dan masyarakat
Ku buang tahyul dan perjudian serta hiburan yang
tak sehat
Ku’kan melawan semua tindakan yang bertentangan
dgn kasih
10.Doa
spontan:
Untuk
pertemuan pertam ini doa spontan disiapkan oleh pemadu. Pertemuan selanjutnya
calon Krisma ditugasi menyiapkannya. Doa spontan ditutup dengan : Bapa kami- 3x Salam
Maria- Kemulian....
11.Mohon
Berkat:
P : Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dn selama-lamanya
P : Semoga Allah Bapa melindungi selama menjalani
persiapan ini,
Semoga Allah Putra menerami hati kita
dengan sabdaNya dalam menjalami persiapan ini persiapan ini
Dan semoga kota sekalian diberkati Allah
yang mahakuasa: Bapa, Putra dan Roh Kudus.
U :Amin
12. Pujian Penutup: Syukur kepada Mu Tuhan
(PS 592)
13.Tugas:
Pelajarilah
di rumah materi pertemuan minggu depan, dan susunlah doa yang sesuai untuk
menanggapi firman.
Pertemuan
kedua
SAKRAMEN
EKARISTI
Tujuan: Menyadari sikap yang kurang tepat dalam turut serta ambil bagian dalam
perayaa Ekaristi. Selanjutnya bertekat memperbaiki dirinya agar dapat mengerti
bahwa Ekaristi adalah puncak dan sumber dari kehidupan beriman.
Gagasan Dasar:
a) Ekaristi merupakan puncak
dan sumber kehidupan beriman. Tujuan akhir setiap orang beriman adalah bertemu
dengan Kristus, mengikuti cara hidupNya dengan harapan ikut menikmati
kebahagiaan kekal bersama dengan Kristus.
Di dalam Perayaan Ekaristi , dengan menerima firman dan menyambut Tubuh
Kristus kita dipersatukan sepenuhnya dengan Kristus.
b) Perayaan Ekaristi
merangkum seluruh kehidupan. Seluruh kehidupan kita bawa kepada Kristus untuk
dipersatukan dengan kurban persembahan Kristus di kayu salib. Ini kita nyatakan
dalam kolekte yang kita persembahan bersama dengan roti dan anggur.
c) Tata Perayaan Ekaristi
(TPE) dikemas sedemikian rupa oleh KWI sejak tahun 1979 dan ditetapkan secara
definitif oleh Tahta Suci pada tahun 2005. Yang kita kenal dengan TPE 2005,
yang terdiri dari 4 bagian pokok yaitu : Ritus pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi
Ekaristi dan Ritus Penutup. Keempat bagian tersebut merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan dari awal hingga akhir.
d) TPE itu dikemas untuk
memungkinkan seluruh jemaat ambil bagian secara aktif dalam perayaan Ekaristi
dari awal hingga akhir, secara sungguh-sungguh, baik, benar dan jujur, dengan
harapan jemaat menikmati buah Sakramen Ekaristi itu dalam kehidupan nyata
sehari-hari.
Pola
pendampingan :
Bertitik tolak dari kisah dari Injil Lukas 24:
13-25 peserta diajak mendalami cara ikut serta ambil bagian secara aktif dalam
perayaan Ekaristi, dan menumbuhkan tekad untuk ambil bagian secara aktif,
sungguh-sungguh, benar dan jujur dalam setiap Perayaan Ekaristi.
Langkah-langkah / jalannya pertemuan
1. Puji-pujian awal
2. Tanda salib dan salam
3. Pengantar :
Pada pertemuan minggu lalu kita
telah disadarkan bahwa dengan pembaptisan telah dilantik menjadi anak Allah dan
anggota Gereja, ini adalah inisiasi kristen yang pertama.
Dalam pertemuan ini kita akan
melanjutkan untuk menyadari inisiasi kristen yang kedua yaitu sakramen
Ekaristi,yang seharusnya menjadi puncak dan tujuan hidup beriman, dan karena
dalam sakramen Ekaristi ini dengan menyambut Tubuh (dan darah Kristus)kita
dipersatukan secara penuh dengan Kristus dan juga sesama. Kenyataan menunjukan
bahwa masih banyak orang tidak menyadari akan hal itu, mereka merayakan
Ekaristi sekedar memenuhi kewajiban rutin saja, sehingga buah-buahnya kurang
nampak dalam kehidupan nyata. Maka marilah dalam pertemuan ini kita mendalami
sungguh-sungguh bagaimana merayakan Ekaristi kita menikmati dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
4. Doa Pembuka : Mazmur 130: 5-7
Aku
menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firmanNya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pengawal mengharapkan pagi. Berharaphlah
kepada Tuhan, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan berulangkali Ia mengadakan
pembebasan. Terpujilah Allah di surga, sekarang dan untuk selama-lamanya.
(Amin)
5.Kisah Dua orang murid dari Emaus mencari Yesus
(berdasarkan
Injil Lukas 24: 13-35)
Kleopas
dan temannya adalah dua orang diantara murid-murid Yesus. Mengapa begitu?
Mari
kita ikuti perjalanan dan pembicaraan mereka.
Hari
Minggu, hari ketiga wafat Yesus, lewat tengah hari Kleopas bersama seorang
temannya meninggalkan kota Yerusalem
kembali kampung asalnya itu Emaus yang jaraknya sekitar 10km arah barat
laut dari kota Yerusalem. Hati mereka gundah gulana, kecewa dan putus asa.
Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya mereka membicarakan kejadian pagi
harinya.
Sementara
itu Yesus menyertai perjalan mereka. Tetapi mereka tidak mengenali kehadiran
Yesus yang telah bangkit. Yesus menyapa mereka : “Apa yang kalian perbincangkan
sepanjang perjalanan ini?” mendengar pertanyaan itu mereka berhenti dengan
wajah muram. Kleopas menjawab : “Maaf, apakah anda orang asing di Yerusalem,
sehingga anda belum mendengar peristiwa yang menghebohkan tadi pagi?” Yesus
bertanya lagi : “Peristiwa apakah itu?” Kini teman Kleopas yang menjawab :
“Kami berdua adalah murid-murid Yesus. Kami semua yakin benar bahwa Dialah
seorang Nabi utusan Allah bagi bangsa kami. Kami mengharapkan Dia datang
untuk membebaskan bangsa kami. Namun apa
yang terjadi? Imam-Imam kepala dan para pemimpin kami menyerahkan Dia untuk
dihukum mati, mereka menyiksa sepanjang perjalanan ke Golgota menyalibkan
disana 3 hari yang lalu. Saudara kami Yusuf ArimateanmenguburkanNya dalam
sebuah kubur yang sedianya untuk dia pakai sendiri. Tadi pagi-pagi benar
beberapa perempuan dari kalangan kami membawa rempah-rempah ke kubur, tetapi
jenazah Yesus tidak ada, hilang begitulah! Perempuan-perempuan itu menemui
rasul-rasul mengatakan : mereka melihat malaikat yang mengatakan bahwa Yesus hidup.
Kemudian Petrus, Yohanes dan beberapa teman kami berlari menjenguk Kubur Yesus.
Benar saja, jenazahNya tidak ada lagi. Jadi kami semua bingung, cemas, sedih
dan pupuslah harapan kami memperoleh seorang pembebas.” Yesus berkata : “Saudara-saudara,
mohon maaf, kalian lamban berpikir dan bodoh. Bukankah kalian telah mendengar
dan membaca tulisan para nabi bahwa Mesias harus menderita semuanya itu untuk
masuk ke dalam kemuliaanNya?” Lalu dijelaskanNya seluruh ayat-ayat Kitab suci
tentang Mesias. Hati kedua murid itu berbunga-bunga, tetapi mereka tidak berani
bertanya lebih lanjut.
Sore
hari menjelang magrib mereka tiba di kampung yang mereka tuju. Yesus pura-pura
mau melanjutkan perjalanan, tetapi kedua murid itu berkata : “Saudaraku
matahari hampir terbenam, hari telah hampir malam. Singgahlah ke rumah kami dan
istirahatbersama kami, perjalanan dilanjutkan besok saja.”
Yesus pun singgah ke rumah mereka.Saat dihidangkan santap malam, Yesus
mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecah roti itu dan memberikan kepada
Kleopas dan temannya. Kedua murid itu kaget, tertegun, mereka teringat apa yang
dilakukan Yesus pada malam terakhir. Serentak keduanya berseru : “Kami tahu
sekarang : Engkau Yesus, terimakasih, Engkau bangkit dari antara orang mati!”
namun sekejap mata Yesus lenyap dari pandangan mereka. Kedua murid itu sangat
suka cita dan bergegas kembali ke Yerusalem, menceritakan penglaman perjumpaan
mereka dengan Yesus yang telah bangkit kepada para Rasul.
6.Mendalami kisah :
Untuk
mendalami kisah dari injil tadi peserta diajak bermain ro-play. Seorang menjadi
Yesus dan dua orang menjadi Kleopas dan temannya.
Sehabis
ro-play pendamping memberikan arahan berikut :
Tiga
hal pokok bisa kita petik dari kisah dua murid tadi.
Pertama : sesungguhnya Yesus selalu
menyertai sepanjang perjalan hidup kita setiap saat. Tetapi seperti dua murid
tadi kita tidak menyadari hal itu.
Kedua : Perjalanan kedua murid dari
Yerusalem ke Emaus menggambarkan Perayaan Ekarisiti. Perayaan Ekaristi terdiri
dari empat bagian pokok : Ritus pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, Ritus
Penutup.
A. Pada bagian Ritus Pembuka :
kita diajak untk menyadari hidup keseharian kita :
·
Sepanjang hidup kita, apapun yang kita lakukan harus kita
jadikan sarana untuk kemuliaan Allah.
·
Kita tidak luput dari dosa terhadap Allah dan kesalahan
kepada sesama, menyesalinya (bertobat) lalu bersama-sama berdoa mengawali
ibadah.
B. Pada bagian Liturgi Sabda :
·
Diajak mendengarkan Sabda Yesus lewat bacaan I, bacaan
II, pewartaan Injil dan khotbah/homili
·
Diajak menanggapi sabda dengan Mazmur Tanggapan,
Alleluya/Bait Pengantar Injil, Pernyataan Iman/ Sjahadat dan doa umat.
C. Pada bagian Liturgi Ekaristi :
·
Kristus mengulangi Perjamuan Terakhir dan mempersem-bahkan
kurban salib tak berdarah pada saat Konsekrasi.
·
Kita diajak mempersembahkan hidup yang dipersatukan
dengan kurban Kristus pada saat kolekte-Persiapan Persembahan.
·
Kita dipersatukan dengan Kristus sepenuhnya pada saat
menyambut Tubuh Kristus/Komuni.
D. Pada bagian Ritus Penutup
: Seperti dua murid menceritrakan pengalaman perjumpaan dengan Kristus kepada
rasul dan murid lain di Yerusalem.Kita diutus mewartakan/menyebarluaskan Sabda
Yesus yang kita terima dalam Liturgi Sabda dan mewujudnyatakan Komunio (
kesatuan ) dalam hidup sehari-hari.
Ketiga: TPE dikemas untuk memungkinkan
seluruh jemaat ambil bagian secara aktif dalam Perayaan Ekaristi dari awal
sampai akhir, secara sungguh-sungguh, baik, benar dan jujur, dengan harapan
jemaat menikmati buah Saklramen Ekaristi itu dalam kehidupan nyata sehari-hari.
7.
Penegasan ajaran:
·
Ekaristi merupakan puncak dan sumber hidup beriman:
Tujuan akhir setiap orang beriman adalah bertemu dengan Kristus. Dengan
mengikuti cara hidupNya , kita berharap dapat menikmati kebahagiaan kekal
bersama Kristus. Di dalam Perayaan Ekaristi, dengan menerima firman dan
menyambut Tubuh Kristus kita dipersatukan dan menerima rahmat Allah sebagai
sumber kekuatan dalam hidup sehari-hari.
·
Perayaan Ekaristi merangkum seluruh kehidupan.Seluruh
hidup kitabawa kepada Kristus untuk dipersatukan dalam kurban persembahan
Kristusdi kayu salib. Hal ini kita nyatakan dalam kolekte yang kita
persembahkan bersama roti dan anggur.
·
TPE dikemas sedemikian rupa oleh KWI (sejak 1979 dan
ditetapkan definitif 2005) terdiri atas 4 bagian pokok yang tak terpisahkan
satu dengan yang lain : Ritus Pembuka; Liturgi Sabda; Liturgi Ekaristi dan
Ritus Penutup.
·
TPE dikemas untuk memungkinkan seluruh jemaat ambil
bagian secara aktif dalam Perayaan Ekaristi dari awal sampai akhir, secara
sungguh-sungguh, baik, benar dan jujur, dengan harapan jemaat menikmati buah
Sakramen Ekaristi itu dalam kehidupan nyata sehari-hari.
8. Sikap yang baik; benar dan jujur dalam perayaan Ekaristi.
a.
Dengan memperhatikan
Pendalaman di atas, peserta diminta untuk merumuskan bagaimana cara mengikuti
dan ambil bagian secara aktif, benar dan jujur dalam perayaan Ekaristi. Jawaban
ditulis pada kolom jawab yang tersedia pada buku peserta.
b.
Selanjutnya masing-masing
peserta mengungkapkan hasil rumusannya, pendamping memambahkan bila perlu.
9. Refleksi:
·
Masuk dalam suasana
hening, lampu diredupkan.
·
Refleksi bisa dibuka dan
ditutup juga dengan lagu.
·
Dipandu oleh pendamping,
diiringi dengan instrumental
Ø Demikian besar kasih
Yesus kepada jemaatNya. Kita adalah satu dari sekian banyak jemaat yang
dikasihiNya. Dia menyerahkan Tubuh dan DarahNya menjadi santapan rohani kita.
Sebagai buahnya kita menikmati hidup ilahi dalam Yesus.
Ø Perayaan Ekaristi menjadi
wahana perwujudan pemberian Diri Yesus seutuhnya. SabdaNya diwartakan lewat
bacaan-bacaan dan khotbah. Persembahan kurban salib diaktualisasi dalam
Konsekrasi.
Ø Selayaknyalah dengan
penuh syukur kita ikut mengambil bagian secara aktif, benar dan jujur dalam
setiap perayaan Ekaristi. Buah-buah Sakramen Ekaristi itu harus nampak dalam
kehidupan sehari-hari. Membangun kesatuan dalam jemaat, bertekun dalam firman
dan setia mewartakan kabar baik adalah buah-buah nyata Sakramen.
10. Doa Spontan menanggapi
firman:
( Peserta mengungkapkan doa yang
telah dirumuskan. Doa umat secara keseluruhan diakhiri dengan Doa Bapa kami )
11. Pujian Penutup
12. Tugas: Buatlah ringkasan / skema TATA PERAYAAN EKARISTI dan
rumuskan bagaimana sikap yang tepat dalam tiap bagiannya.
Pertemuan ketiga
SAKRAMEN KRISMA
Tujuan: Menyadari
bahwa sakramen krisma adalah tanda dan sarana yang mengungkapkan iman jemaat akan
kebaikan dan kemurahan Allah yang berkenan mencurahkan Roh Kudus dan
karunia-karuniaNya, sehingga masing-masing anggota menjadi dewasa dan
bertanggung jawab.
Gagasan dasar:
Pada jaman para rasul jemaat menerima Roh Kudus
karena penumpangan tangan oleh para rasul. Gereja melanjutkan tradisi
penumpangan tangan ini di dalam penerimaan Sakramen Krisma. Dengan penumpangan
oleh bapak uskup itu gereja mengajarkan bahwa:
o Allah berkenan
menganugerahkan Roh Kudus beserta karunia-karunia.
o Secara resmi uskup sebagai
wakil Kristus melantik jemaatNya menjadi anggota yang dewasa dan bertanggung
jawab, serta mengutus untuk melanjutkan tugas perutusan Kristus di dunia.
Langkah-langkah / proses pendampingan
1. Pujian awal
2. Tanda salib dan salam
3. Pengantar.
Setiap orang
tua mengungkapkan cintanya kepada anak-anaknya dengan kata dan terutama
perbuatan sehingga cinta yang tidak tampak dapat dirasakan oleh si anak. Allah
mencintai umatNya. Melalui gereja cinta itu diungkapkan dengan kata dan
tindakan dalam sakramen-sakramen.
Roh Kudus
yang berkarya dalam gereja dan juga dalam setiap orang, adalah Roh Allah yang
tidak kelihatan. Oleh gereja Roh Kudus ini dicurahkan kepada warganya dalam
sakramen krisma. Di dalam sakramen krisma itu, Roh Kudus yang tidak kelihatan
ditampakkan dengan tanda dan sarana serta kata-kata untuk me”nyata”kan bahwa
Roh Kudus hadir pada saat itu. Dengan menerima sakramen krisma kita menerima
inisiasi penuh. Hal itu akan kita dalami pada pertemuan ini.
4. Doa pembuka:
Marilah berdoa: (Maz 51:12-15)
Jadikanlah hatiku tahir, dan
perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh. Janganlah membuang aku dari
hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku. Bangkitkanlah
kembali padaku keinginan untuk menerima keselamatan dari padamu, dan lengkapilah
aku dengan roh yang rela. Maka aku akan mengajarkan jalanmu kepada orang-orang
yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepadaMu.
Terpujilah Allah yang kudus dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa.
(Amin)
5.
Pujian penghantar bacaan
6.
Pembacaan dari Kisah Rasul 8:14-17
Ay.14 Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah
menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
Ay.15 Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria
itu beroleh Roh Kudus.
Ay.16 Sebab Roh
Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis
dalam nama Tuhan Yesus.
Ay.17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di
atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.
7.
Tugas Pribadi.
Ketika Rasul Petrus dan
Yohanes menumpangkan tangan atas jemaat, mereka menerima Roh Kudus.
Dalam penerimaan Sakramen
Krisma, uskup akan menumpangkan tangan, mengolesi dahi dengan minyak krisma dan
menepuk pipi si penerima krisma. Carilah maknanya dengan bantuan teks-teks KS
berikut!
Penumpangan tangan:
Kej 48:14-15 : mengawali pemberian berkat
Bil 27:18-20 : tanda pelimpahan kewibawaan/kuasa
Ul 34:9 : pemberian kebijaksanaan
Mark 10:16 : Cara Yesus memberkati anak-anak
Luk 8:23 : Cara Yesus menyembuhkan
Kis 8:17 : Cara rasul-rasul memberikan Roh
Kudus
Pengurapan dengan minyak:
Maz 45:8 : Tanda kesukaan Allah
1 Syam 16:13 : Pemberian kekuasaan
1 Taw 11:3 : Pelantikan menjadi raja
Yes 61:1-3 : Tanda pengutusan untuk
mewartakan kabar sukacita
8. Penegasan ajaran
I.
Makna penumpangan tangan dan pengurapan
Penumpangan tangan, bermakna:
·
Tanda berkat
·
Tanda pemberian kekuasaan dan kewibawaan
·
Mencurahkan Roh Kudus
Pengurapan dengan minyak zaitun, bermakna
·
Allah menyukai/memilih
·
Allah mengutus untuk mewartakan Kabar sukacita
·
Pelantikan untuk bertugas
II.
Upacara penerimaan Sakramen Krisma:
·
Pada umumnya penerimaan Sakramen Krisma dilaksanakan
dalam Perayaan Ekaresti
·
Upacara pokok penerimaan Sakramen Krisma dilaksanakan
sesudah Kotbah uskup.
III.
Para petugas dalam penerimaan Sakramen Krisma:
a.
Petugas utama adalah bapak uskup sebagai wakil Kristus,
pengganti para rasul yang secara resmi:
·
Mencurahkan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
·
Melantik menjadi anggota gereja yang dewasa dan
bertanggung jawab.
·
Mengutus untuk melaksanakan tugas perutusan, mewartakan
Injil dan menjadi saksi Kristus. Apabila bapak uskup berhalangan sehingga tidak
mungkin hadir, maka bapak uskup bisa menugasi seorang pastor untuk
menggantikannya.
b.
Petugas lainnya:
1
Dua orang imam: yang satu bertugas menerima kartu dari
peserta diserahkan bapak uskup, yang satunya bertugas membersihkan dahi
penerima krisma setelah diurapi dengan minyak krisma.
2
Wali krisma: mendampingi penerima krisma, dan selanjutnya
menjadi bapa rohaninya.
3
Petugas tambahan: pembagi lilin dan kartu kenangan (kalau
ada).
IV.
Upacaranya:
A.
Pembaharuan janji Baptis : menegaskan bahwa sakramen
Krisma merupakan satu kesatuan dengan sakramen baptis dan juga Ekaristi.
B.
Penumpangan tangan disertai dengan doa kepada Roh Kudus
. Misalnya:
Penumpangan
tangan melambangkan Roh Kudus yang dicurahkan seperti pada waktu Roh Kudus
dicurahkan ketika para rasul menumpangkan tangan kepada jemaatnya.
C.
Pengurapan minyak Krisma
Satu persatu peserta dipanggil menghadap bapak Uskup di
dampingi wali krisma. Sampai dihadapan uskup peserta menyerahkan kartu krisma
kepada pastor yang bertugas, lalu berlutut di hadapan bapak uskup. Bapak Uskup berkata:”...(nama peserta), terimalah tanda Roh Kudus” / atau :”Semoga dimeterai
oleh karunia Allah dan Roh Kudus”. Peserta menjawab :” Amin”. Kemudian bapak
Uskup mengolesi dahi peserta dengan minyak krisma, lalu bapak Uskup menepuk
pipi peserta sambil berkata :” Damai Kristus “. Dan dijawab peserta :”Terima
kasih”. Kemudian berdiri, menuju pastor yang bertugas membersihkan dahinya,
setelah itu kembali.
Upacara pengurapan dengan minyak krisma mengandung makna:
Dengan menerima Roh Kudus dan karuniaNya, jiwa menjadi “wangi” dihadapan Allah,
bersih berkat pengudusan Roh, kemudian dilantik untuk ambil bagian dalam karya
penebusan Kristus, menjadi peserta dan saksi Kristus.
9.
R e f l e k s i (hening, diiringi instrumental lembut)dilanjutkan doa penutup.
Dengan sakramen krisma
kita akan dilantik secara resmi menjadi anggota gereja yang dewasa dan
bertanggung jawab.
Pertama-tama bertanggung
terhadap diri sendiri: menentukan sikap tegas untuk setia kepada Kristus,
apapun resikonya dalam menghadapi segala macam tantangan. Siapkah anda?....
Kita juga ikut
bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pembinaan dan pelayanan dalam lingkungan
kita masing-masing. Beranikah sekarang juga anda mengambil sikap dan membangun
tekad untuk selalu aktif melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan anda?......
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang
mahakudus, kami bersyukur kepadaMu, karena Roh Kudus yang akan Kaucurahkan
kedalam hati kami. Dialah penghibur dan penolong yang Kau utus dalam nama
Yesus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga
Roh itu mengajarkan segala sesuatu kepada kami,dan meningkatkan kami akan semua
yang telah diajarkan dan diperintahkan Kristus untuk kami jalani.
Semoga dengan
bimbinganNya kami mampu menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui Roh KudusMu pula, sudilah Engkau membimbing umatmu untuk peka terhadap
lingkungan dan sesama, serta selalu setia kepadaMu, tabah dalam penderitaan,
berani menjadi saksi Kristus, ikhalasmelayani jemaatdan menjadi terang dan
garam dunia.Semoga Roh Kudus membentuk dalam diri kami menjadi lembut dan
ramah, bijaksana dan penuh dengan hikmat,rendah hati dan murah hati , tahu
bersyukur dan dapat menguasai diri.
Semoga dalam diri kami
Rohmu menjadi dya ilahi dalam membangun dirisebagai orng beriman dan membina
kehidupan bersama yang penuh cinta kasih , menjunjung tinggi martabat setia dan
membangunpersaudaraan sejati dalam pergaulan. Demi Kristus Tuhan kami. (Amin)
Bapa
kami.............Salam Maria...............Kemuliaan .
10.Mohon berkat
11.Pujian penutup
Pertemuan
ke empat:
GEREJA
adalah KITA
( Hidup
Menjemaat)
Tujuan: Menyadari bahwa Gereja adalah kita semua
(hirarki dan awam) yang bersama mengembangkan amanat perutusan Kristus yaitu
mewartakan keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Gagasan Dasar:
Kristus
menghimpun umatNya menjadi satu Gereja /Jemaat:
a. Pada awalnya Yesus
menghimpun kedua belas rasul yang selalu mengikutiNya kemanapun Dia berada.
Secara khusus mereka diberi kuasa mengusir roh jahat, melepaskan segala
penyakit dan segala kelemahan (Mat.10:1). Dari 12 Rasul yang ada, Petrus diberi
kedudukan khusus antara lain:
v Iman Petrus dijadikan
dasar bagi Gereja Kristus (Mat.16:18).
v Petrus menerima tugas
pembuka jalan keselamatan
“Kunci Kerajaan
Surga” ( Mat.16: 19)
Selain ke 12 rasul, Yesus masih mempunyai pengikut yang disebut “murid” dan
“orang banyak yang mengikuti Dia”
b. Gereja jaman sekarang:
Dari 12 rasul ; murid-murid dan orang banyak yang mengikuti Dia,
berkembanglah menjadi Gereja yang sekarang ini.
1. Kedudukan dan fungsi
himpunan 12 rasul,saat ini dilanjutkan oleh Paus; para Uskup dan para Imam.
2. Himpunan murid dan orang
banyak, saat ini terwujud dalam kaum beriman awam. Baik hirarki maupun awam ada
juga yang hidup membiara (Ordo/Konggregasi) dan ada yang berkeluarga. Dengan
demikian Gereja sekarang ini adalah himpunan umat Allah yang percaya kepada
Kristus yang terdiri dari Hirarki dan Awam dalam kesatuan. Itulah makna
ungkapan Gereja adalah Kita.
3. Gereja (Hirarki dan Awam)
bersama-sama menerima tugas perutusan untuk melanjutkan karya keselamatan
Kristus kepada seluruh umat manusia. Maka di dalam Perpasgelar I dan II,
dirumuskan arah dan penghayatan hidup menggereja yang intinya bahwa: Gereja
keuskupan Tanjungkarang adalah umat Allah (hirarki-awam) yang bersama-sama
mengembara di dunia (Sang Bumi Ruwa Jurai) ini yang terus-menerus mencari untuk
menemukan Rumah bapa di Surga.
4. Kristus menghendaki
seluruh jemaatNya menjadi satu dan dijadikan satu tubuh: Kristus sebagai kepala;
seluruh jemaat adalah tubuhNya dan masing-masing kita adal;ah anggotanya yang
bersama-sama melayani demi perkembangan seluruh jemaat (I Kor.12:12-27)
Pola Pendampingan:
Bertitik
tolak dari kisah kehidupan, peserta diajak untuk menyadari dirinya sebagai
anggota jemaat yang mau tidak mau harus melibatkan diri dalam kehidupan
menjemaat.
Langkah-langkah / Jalannya pertemuan.
1. Puji-pujian penyegaran iman.
2. Tanda Salib dan salam
3. Pangantar:
i.
Kita semua mengemban amanat pengutusan.
Setiap akhir perayaan ekaristi iman sebagai wakil Kristus menyampaikan
amanat pengutusan :”Marilah pergi! Kita diutus”. Dan kita serempak
menjawab:”Amin” artinya: Setuju.
ii.
Diutus untuk apa ?
Kita semua diutus untuk membawa buah-buah yang kita terima dalam perayaan
Ekaristi dan mewujudkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Ada tiga hal pokok dan mendasar yang merupakan buah-buah dari perayaan
Ekaristi yaitu:
1.
Firman yang kita terima lewat bacaan-bacaan, terutama
Injilyang dikupas dalam homili/kotbah.
2.
Kesatuan mesra dengan Kristus dalam penerimaan Komuni
kudus,
3.
Kesatuan mesra dengan sesama dalam pengakuan diri sebagai
orang berdosa dalam seruan tobat dan mengampuni kesalahan sesama dalam doa Bapa
kami.
iii.
Apakah kita setia melaksanakan amanat pengutusan itu ?
Inilah yang akan kita gumuli dalam pertemuan ini. Maka marilah kita masuk
dalam suasana hening untuk memanjatkan doa kepada Allah.
4. Doa Pembuka:
Marilah berdoa,
Ya Allah Bapa kami yang maha baik, alangkah indahnya bila kami dapat hidup
rukun dan damai, Barilah kami rahmatMu dan arahkanlah kami agar dapat
menyerahkan diri satu sama lain; saling memperhatikan dan saling membantu;
saling mendukung dan saling menyemangati, sehingga persaudaraan sejati sungguh
kami alami dalam Kristus Tuhan dan juru selamat kami (Amin).
5. Kisah kehidupan:
a. Kisah: Pengalaman hidup
yang mempersatukan.
(Pendamping menyampaikan kisah di
bawah ini dengan gaya dan bahasa yang sesuai dengan peserta)
Kampung Tri Ubaya Sakti (bukan nama sebenarnya) semula adalah sebuah
kampung kecil di daerah Transmigrasi. Sekarang kampung itu telah menjadi ramai.
Jalan-jalan yang dahulu hanyalah jalam kampung sekarang telah menjadi jalan
besar.
Penduduk kampung terdiri dari bermacam-macam suku: ada jawa; Bali; Sunda;
Batak bahkan keturunan Tionghoa. Kebanyakan dari mereka adalah petani. Beberapa
dari mereka yang tinggal dipinggil jalan besar adalah membuka toko atau warung.
Kehidupan mereka lumayan makmur, tetapi hubungan mereka satu dengan yang lain
hampir tidak ada. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing.
Suatu kali, pemerintah setempat berencana membangun sebuah pusat pertokoan
dan mall di areal kampung itu. Masyarakat diminta kerelaannya untuk melepaskan
tanah mereka dengan ganti rugi yang kurang memadai. Tentu saja masyarakat
sangat marah dan keberatan. Mereka telah bertahun-tahun merintis usaha mereka
akan kehilangan dalam sekejap. Untuk memulai usaha dagang di tempat yang baru
bukanlah hal yang mudah. Mereka yang bertani, tentu lebih kesulitan lagi dalam
memulai bertani di tempat lain.
Keadaan ini mendorong penduduk bersatu dan bergabung secara spontan. Mereka
berunding untuk menentukan sikap. Mereka memuntut pemerintah untuk membeli
tanah mereka dengan harga pantas dan bukan ganti rugi. Berkat pendampingan para
pengacara yang peduli rakyat, tuntutan mereka dikabulkan.
b. Mendalami Kisah:
( Pendamping mengajak peserta
untuk mendalami kisah dengan pertanyaan yang harus dikerjakan secara
berkelompok pada kerta yang telah tersedia dalam buku peserta)
Pertanyaan:
1.
Bagaimana keseharian hidup penduduk kampung TUS? Mengapa
demikian ?
2.
Bagaimana situasinya ketika pemerintah berencana
membangun pertokoan dan Super market di areal kampung TUS ?
3.
Bagaimana kebersamaan di lingkungan kita ?
( Setelah memperhatian jawaban peserta, pendamping
merangkum jawaban dengan mengemukakan hal-hal berikut )
·
Warga kampung TUS merasa sudah bisa mencukupi kebutuhan
hidup mereka dari hasil usaha mereka sendiri. Mereka merasa tidak perlu
menggangu dan tak mau diganggu oleh orang lain. Karena sibuk masing-masing,
maka komunikasi antar warga kurang berjalan.
·
Ketika mereka merasa terancam oleh rencana pemerintah ,
barulah mereka menyadari pentingnya berkomunikasi dengan tetangga. Dalam
kebersamaan mereka menjadi kuat.
·
Setiap orang katolik hidup dalam suatu wilayah tertentu,
mereka terkumpul dalam Warga Lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri ada sementara anggota warga Lingkungan yang hanya
sibuk dengan urusannya sendiri. Mereka merasa tidak perlu mengganggu dan tak
mau diganggu oleh yang lain. Mereka tidak merasa perlu untuk terikat pada suatu
wilayah tertentu.
·
Bagaimana kehidupan bersama yang dikehendaki Allah,
sebagai warga Lingkungan ? Kita akan mencari lewat terang Firman Tuhan.
6. Terang firman:
a.
Pujian penghantar Bacaan
b. Pembacaan dari I Kor
12:12-17
Ay.12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak,
dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula
Kristus.
Ay.13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang
Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan
kita semua diberi minum dari satu Roh.
Ay.14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas
banyak anggota.
Ay.15 Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak
termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.16 Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku
tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Ay.17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran?
Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Ay.18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara
khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
Ay.19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Ay.20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
Ay.21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak
membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku
tidak membutuhkan engkau."
Ay.22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah,
yang paling dibutuhkan.
Ay.23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita
kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap
anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
Ay.24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok.
Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota
yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
Ay.25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya
anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Ay.26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut
menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Ay.27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah
anggotanya.
Ay.28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama
sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka
yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk
melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
c.
Butir-butir mutiara firman
(Untuk menemukan butir-butir
mutiara firman peserta diarahkan dengan tida tahapan)
i. Permainan:
Salah seorang peserta diminta
untuk mengambil suatu benda dan diberikan kepada pendamping. Anak tersebut
diminta untuk meceritrakan urutan tindakan yang dilakukannya.
ii.
Pertanyaan ( Jawaban
ditulis pada kolom buku peserta )
·
Apa maksud ayat 27 dan ayat 28
·
Bagaimana perwujudan ayat 27-28 tersebut pada jaman sekarang
( Lingkungan; Stasi; Paroki )
iii.
Rangkuman.
Pendamping merangkum jawaban
peserta dan mengembangkannya sebagai penegasan ajaran.
7. Penegasan ajaran:
Pada ay, 27 Paulus mengatakan dengan jelas :”Kamu semua adalah tubuh
Kristus dan kamu masing-masing adalah anggota” (Kamu) yang dimaksud Paulus
bukan hanya terbatas pada jemaat Korintus saja, tetapi mencakup seluruh umat
yang percaya kepada Kristus yang sekarang ini disebut “Gereja”
Bagaimana Gereja terbentuk ?
A.
Pada awalnya Yesus menghimpun 12 orang rasul yang selalu
mengikuti Dia kemanapun Dia pergi. Secara khusus mereka dibekali dengan kuasa
mengusir roh jahat; melenypkan penyakit dan segala kelemahan (Mat 10:1). Dari
antara 12orang rasul itu, Petrus diberi kedudukankhusus:
Ø Iman Petrus dijadikan
untuk mendirikan jemaat Kristus (Mat.16:18)
Ø Petrus diberi kuasa
khusus menjadi pembuka jalan
keselamatan
“Kunci Kerajaan Surga” (Mat.16:19 ).
Selain 12 rasul Yesus
mempunyai pengikut yang disebut murid dan orang banyak.
B.
Gereja jaman sekarang;
Dari himpunan 12 rasul, murid-murid dan orang banyak inilah selanjutnya
berkembang menjadi Gereja yang sekarang ini. Bdk (KHK 204) Gereja adalah
himpunan semua orang yang dibabtis, menjadi satu kawanan Umat Allah terdiri
dari Hirarki dan Awam:
Hirarki, sebagai kelanjutan dari
kedua belas rasul terdiri atas :
1. Paus dan para Uskup
Paus: menggantikan kedudukan Petrus (KHK 331)
Paus sebagai pengganti Petrus, berkedudukan
sebagai Uskup Roma dan sekaligus koordinator dari para Uskup. Paus juga
sebagai Gembala Utama yang pertama di antara para Uskup dan pemegang kekuasaan
kegembalaan tertinggi dalam kesatuan dengan para uskup di seluruh dunia.
Para Uskup menggantikan peran dari 12 rasul.
2. Para imam ( biarawan dan
imam diosis )
Kaum beriman awam: sebagai kelanjutan dari
murid dan orang banyak pada jaman Yesus. Kaum beriman awam ada juga yang hidup
sebagai biarawan (bruder / suster ) dan awam yang hidup berkeluarga.
Maka Gereja sekarang ini
adalah himpunan Umat Allah yang percaya pada Kristus, yang dibabtis terdiri
dari kaum Hirarki dan kaum awam sebagai kesatuan. Itulah makna ungkapan GEREJA
adalah KITA.
C.
Gereja ( Hirarki dan Awam) bersama-sama menerima tugas
perutusan untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus kepada seluruh umat
manusia ( KHK 209 ).
Gereja Keuskupan Tanjungkarang:
Penghayatan dan arah hidup menggereja di keuskupan ini dirumusklan dalam
Perpasgelar I dan II sebagai berikut: Gereja Keduskupan Tanjungkarang adalah
Umat Allah (Hirarki & Awam) yang bersama-sama mengembara di dunia ( Sang
Bumi Ruwa Jurai) ini, yang terus menerus mencari untuk menemukan Rumah Bapa di
Surga.
D.
Kristus menghendaki seluruh JemaatNya menjadi satu dan
dijadikan satu Tubuh dengan Kristus
sebagai kepalanya demi melayani perkembangan seluruh jemaat ( Bdk I Kor
12:12-27)
E.
Himpunan Umat Allah:
Untuk memelihara; membina dan memperkembangkan seluruh Gereja dan agar
pelayanan dalam Gereja bisa terpadu secara rapi dan efektif, maka jemaat
dihimpun dalam kelompok-kelompok berdasarkan domisili di Indonesis
kelompok-kelompok tsb :
E1.
Gereja katolik Indonesia.
Jemaat katolik di seluruh wilayah NKRI
adalah Gereja Katolik Indonesia, digembalakan bersama-sama oleh himpunan para
Uskup dalam wadah Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) bdk ( KHK 447).
E.2
Propinsi Gerejani:
Gereja Katolik Indonesia dihimpun dalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil yang disebut Provinsi Gerejawi. Provinsi
Gerejawi terdiri dari beberapa Keuskupan yang dikoordinir oleh seorang Uskup Agung.
Keuskupan yang ditinggali oleh Uskup Agung disebut Keuskupan Agung, sementara
keuskupan lainnya disebut keuskupan Sufragan.
E.3Keuskupan
( Gereja Partikular)
Menurut KHK 368: Keuskupan merupakan bagian
dari Umat Allah, yang dipercayakan kepada Uskup untuk digembalakan dalam kerja
sama dengan para imam, membentuk Gereja partikular yang secara mandiri
menghdirkan Gereja secara penuh dan utuh.
E.4Paroki;
Stasi dan Kring/Lingkungan.
KHK 515: Paroki adalah jemaat tertentu kaum
beriman Kristiani yang reksa pastoralnya oleh Uskup dipercayakan pada Pastor
Paroki sebagai gembalanya sendiri.
Untuk memudahkan pembinaan dan
pengkoordinasian kegiatan pelayanan, jemaat separoki dihimpun dalam kelompok
yang lebih kecil yakni Stasi dan Lingkungan/Kring
·
Stasi kegiatan reksa pastoral dikoordinir Dewan Stasi
·
Kring/Lingkungan kegiatan pastoral dikoordinir Pengurus Lingkungan/Kring.
E.5
Komunitas Basis:
Kring atau Lingkungan merupakan himpunan terkecil jemaat
Katolik. Peran Kring / Lingkungan sangat pokok yakni menjadi garis depan dan
ujung tombak perkembangan serta perjuangan Gereja.
·
Baik-buruknya Gereja tergantung dari baik/buruknya jemaat
Kring/Lingkungan yan ada.
·
Kesatuan dan kekompakan Gereja tergantung kekompakan dan kesatuan semua warga
Kring/Lingkungan,
·
Maju mundurnya ditentukan oleh semua warga
Kring/Lingkungan.Wajib disadari bahwa seluruh warga Kring/ Lingkungan mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk mewujudnyatakan komunio. Komuni kudus dalam
Perayaan Ekaristi mempunyai makna iman bila terwujudnyata di dalam komunitas
basis gerejawi. Oleh karena itu pertemuan-pertemuan rutin di lingkungan akan
sangat penting artinya dalam membangun jemaat.
8. Refleksi:
(dalam keheningan diiringi pujian instrumental lembut)
Kita masing-masing adalah anggota
dari himpunan jemaat yang digembalakan pastor paroki dan kegiatan pelayanannya
dikoordinir oleh ketua lingkungan bekerjasama dengan pengurus lingkungan.
Sebagai anggota dari himpunan jemaat, marilah mengadakan introspeksi diri:
· Sadarkah anda bahwa
sebagai warga himpunan jemaat tidak pernah bisa berdiri sendiri secara penuh,
bahwa anda membutuhkan anggota jemaat lainnya, dan anda sendiri dibutuhkan oleh
mereka?.................
· Apakah anda sudah peduli
terhadap kehidupan teman dan tetangga, ataukah sebaliknya hanya sibuk
memikirkan kepentingan sendiri tanpa memikirkan kepentingan orang lain?
· Sejauh mana anda
menanggapi positif himbauan, ajakan dan arahan dari ketua lingkungan dan
pengurus lainnya?
· Sejauh mana anda
melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan : latihan koor? Pertemuan
mingguan/bulanan? Pertemuan pembinaan? Pertemuan dan persekutuan doa?
Kegiatan-kegiatan sosial?
· Sejauh mana anda ambil
bagian aktif , bukan sekedar hadir saja dalam pertemuan-pertemuan
jemaat/kelompok kecil?
9.
Doa spontan diakhiri doa Bapa Kami.
10.
Pujian penutup dan mohon berkat Allah.
11.
Tugas: rumuskan dengan jujur niat anda untuk berbenah
diri agar menjadi warga lingkungan yang dewasa dan bertanggung jawab.
Pertemuan Kelima :
GEREJA DIUTUS
Menghadirkan Kristus dalam masyarakat
Tujuan: Menyadari
bahwa seluruh Gereja diutus untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus kepada
seluruhumat manusia. Maka setiap orang beriman mengemban amanatuntuk menghadirkan
Kristus dalam masyarakat
Gagasan Dasar:
Dalam amanat terakhirNya sebelum naik ke surga
Yesus menyampaikan amanat: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.”
Amanat
tersebut mengandung tiga unsur di dalamnya:
· Pergi berarti bergerak
maju, dinamis, tidak berhenti ditempat/mandheg.
· Menjadikan semua bangsa
murid Kristus bukan hanya mengandung arti sempit menjadikan katolik saja,
tetapi juga harus difahami dalam arti yang luas: mengenalkan prinsip ajaran
Yesus (kebenaran, kejujuran, cinta kasih, optimisme dsb) ke dalam masyarakat.
· Membaptis dalam nama Bapa
dan Putera dan Roh Kudus itu artinya menenggelamkan ke dalam kehidupan Allah
Tritunggal.
Gereja baru bisa mengamalkan amanat Kristus
sepenuhnya bila selain membina kehidupan menjemaat yang baik berhasil membawa
prinsip-prinsip ajaran Kristus ke dalam praktek kehidupan bersama mulai dari
lingkup yang kecil samai lingkup paling luas yaitu kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Langkah (proses pendampinhgan)
1. Puji-pujian awal
2. Tanda salib dan salam
3. Pengantar
Tugas perutusan kita bukan hanya
mengupayakan kehidupan menjemaat yang baik saja, tetapi kita juga diutus untuk
membawa, mengenalkan dan mempraktekkan prinsip ajaran Kristus dalam kehidupan
bermasyarakat.
Dengan demikian maka Kristus
dimuliakan oleh semua orang.
Bagaimana mengupayakannya? Ini
yang akan kita dalami dalam pertemuan ini.
4. Doa pembuka:
Allah, Bapa yang maha pengasih
dan penyayang.
Kami bersyukur kepadaMu atas
himpunan-himpunan masyarakat yang kini memenuhi bumi ciptaanMu. Kami syukuri
kebhinekaan yang Kau taburkan dalam masyarakat kami. Walaupun berbeda
kebudayaan, suku ras dan agama namun dapat hidup bersama, saling menghargai dan
saling membantu dalam semangat kerjasama.
Sudilah Engkau memupuk semangat
persaudaraan antar warga masyarakat. Hindarkan perpecahan diantara kami.
Jadikanlah kami alatMu untuk menggarami masyarakat dengan cinta dan semangat
persaudaraan sejati, demi kemuliaan Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
5. Kisah kehidupan
a.Kisah: Demo “Ibu Peduli Susu”
diadili.
(diringkas dari kisah dalam buku Katekese
calon krisma halaman 58-60)
Syair
“Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi, tak harap
kembali, bagai sang surya menyinari dunia” melantun mengiringi persiangan
astronom Dr. Karlina Leksono di pengadilan negeri Jakarta Pusat, kemarin pukul
10.30, dinyatakan terbuka untuk umum (4/3/98).
Para
biarawati mengumandangkan lagu itu setengah suara membuat suasana persidangan
menjadi haru. Ratusan pengunjung yang menyesaki ruangan sidang ikut tersentuh
mengiringi para biarawatiSehingga terdengar seperti bidadari kecil mengagungkan
ibunya.
Karena
pengunjung sangat padat, sejumlah wartawan meminta agar persidangan menggunakan
pengeras suara.“Soalnya perkara ini walau kasusnya kecil, tapi menyangkut
kepentingan orang banyak” kata wartawan. Hakim Endang menyetujui.
Sebelum
penuntut umum membacakan dakwaan, hakim buka suara: “Saudara terdakwa supaya
mendengarkan baik-bai. Penyidik menuduh Saudara melakukan arak-arakan dan
menggelar spanduk tanpa ijin. Perbuatan itu melanggar tindak pidana fasal 510
KUHP. Apakah terdakwa bertiga mengerti dakwaan ini?” Tanya Endang kepada
Karlina, Wilarsih dan Gadis. Pertanyaan hakin Endang dijawab Karlina: “Mengerti
Bu.”
Setelah itu Endang memberi kesempatan terdakwa dan pembela membacakan
pleidoinya. Pada prinsipnya ketiga terdakwa dan penasehat hukumnya menolak
tuduhan melakukan arak-arakan dan memasang spanduk di depan Bundaran Hotel
Indonesia. “Yang kami lakukan adalah membaca puisi, menyanyi dan berdoa.
Membagi-bagi bunga dan spanduk yang berisi hati murni tanpa dilatar belakangi
politik,” ujar mereka.
Mereka
menganggap demo peduli susu bukan pelanggaran hukum karena yang diperjuangkan
adalah kepentingan anak-anak yang kelak menjadi penerus bangsa.
b.Mendalami
kisah
b.1. Pertanyaan:
·
Apa yang sebenarnya diperjuangkan Dr Karlina dan
kawan-kawan dengan menggelar “demo peduli susu”?
·
Dr Karlina cs berdemo dengan membaca puisi, berdoa
bernyanyi dan membagi-bagi bunga. Menurut anda apakah cara tsb lebih baik
pengaruhnya dibandingkan dengan berpidato? Mengapa?
·
Perkara yang disidangkan kecil, tetapi pengunjung persidangan
sangat banyak. Menurut anda apa penyebabnya?
b.2. Penegasan pemandu (rangkuman
jawaban peserta)
·
Dr Karlina dan kedua kawannya sangat menaruh minat atas
kepentingan anak-anak yang kelak menjadi penerus bangsa. Mereka
memperjuangkannya dengan menggelar demo dengan pembacaan puisi, berdoa,
bernyanyi dan membagi bunga. Cara tersebut lebih menyentuh hati dan perasaan
dibandingkan dengan pidato-pidato yang bagus.
·
Dr Karlina cs sangat peduli terhadap masalah yang
menyangkut hari depan bangsa dan negara. Mereka tidak tinggal diam. Mereka
bergerak menyadarkan orang banyak akan kepentingan bangsa dan negara di masa
yang akan datang. Cara yang dipilih adalah demo.
·
Ternyata kegiatan mereka disambut positif oleh banyak
orang, ini tebukti dari suasana persidangan, yang meskipun perkaranya tergolong
kecil (ringan) tetapi pengunjung sidang sangat banyak.
·
Apakah yang dilakukan Dr Karlina dan ketiga temannya
melaksanakan tugas perutusan Kristus? Mari kita mencari terang Firman Tuhan.
6. Mendengarkan Firman:
a.Pembacaan Injil Lukas 4: 18-23
18."Roh Tuhan ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
19. untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan
orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
20. Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya
kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu
tertuju kepada-Nya.
21. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya:
"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
22. Dan semua orang itu membenarkan Dia dan
mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka:
"Bukankah Ia ini anak Yusuf?"
23. Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu
kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu
sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami
dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"
b.Mendalami butir-butir mutiara firman.
v Inti pokok perikop ini.
Yesus menghadapi masyarakat yang
di dalamnya banyak orang miskin, tertindas, tertawan dan terbelenggu dosa. Dan
Yesus dengan tegas mengatakan bahwa tugasNyalah untuk melepaskan atau
membebaskan mereka itu dari belenggu penderitaan baik lahir maupun batin
(dosa). Pada saat itu Yesus tampil sebagai Pembawa Kabar Gembira bagi mereka
yang tertindas, yang miskin, yang sakit, dan yang tertawan. Yesus “Pembebas”.
Dari mana kekuatan untuk dapat menyuarakan Kabar Gembira itu? Dia berkata : Roh
Tuhan ada padaKu, Ia telah mengurapi Aku, Ia telah mengutus Aku!” Roh Kudus
telah berperan dalam diri Yesus.
v Pengembangan
Pada saat-saat terakhir sebelum naik ke surga Yesus melimpahkan tugas
perutusanNya kepada para rasul:”Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu” (Mat
28:19). Amanat ini singkat tapi mendasar. Yesus melimpahkan tugas perutusanNya
kepada para rasul. Menjadikan murid Kristus berarti melanjutkan apa yang telah
mulai dikerjakan oleh Kristus.
Amanat tersebut bukan hanya berlaku bagi para rasul tetapi juga bagi semua
pengikut Kristus termasuk kita sekarang ini.
Kita semua,masing-masing pribadi dan bersama-sama diutus untuk membawa
Kristus ke tengah masyarakat yang penuh dengan orang-orang miskin, orang-orang
tertindas dan orang-orang yang terbelenggu dosa dan jauh dari cinta kasih,
kebenaran dan kejujuran.
7. Refleksi (situasi hening diiringi pujian instrumental
lembut)
v Santo Paulus berkata:
“Celakalah aku kalau aku tidak mewartakan Injil (1 Kor 9:16). Setiap orang
kristiani diharapkan mampu untuk menciptakan budaya hidup dalam kasih,
kebenaran dan keadilan, agar terciptakan suatu kehidupan baru yang dikehendaki
Allah.
v Dr Karlina dkk berani
berbuat sesuatu karena sadar bahwa situasi sekarang menuntut setiap orang
memperjuangkan kebenaran dan keadilan, untuk berbicara dan bertindak, walaupun
resikonya ditangkap dan diadili.
v Gereja dengan berbagai
cara menyuarakan dengan kejujuran adanya kemerosotan moral yang mengakibatkan
kesengsaraan dan penindasan terhadap rakyat kecil. Dengan nota-nota pastoralnya
Gereja mengajak setiap orang kristiani menyuarakan kebenaran, keadilan,
persaudaraan sejati dan menjunjungtinggi martabat pribadi manusia, siapapun
orangnya dan apapun agamanya.
v Sampai saat ini apa yang
telah aku perbuat menghadapi perlakuan yang tidak adil dan tindakan yang
berlawanan dengan kebenaran dan cinta kasih: di rumah ....., di sekolah .....
dan dalam pergaulan di tengah masyarakat?
8.
Doa spontan diakhiri doa Bapa Kami.
9.
Pujian Penutup
10. Tugas
v Rumuskan niat anda untuk
peduli terhadap situasi lingkungan.
v Buatlah doa agar niatmu
itu dapat terlaksana.
Pertemuan Ke enam:
ROH KUDUS JIWA GEREJA
Tujuan :
Menyadari bahwa Gereja hidup dan berkembang karena
Roh Kudus berkarya di dalamnya. Anggota Gereja (kita semua) hanya bisa maju dan
berkembang dalam iman bila Roh Kudus ada dalam hati kita dan menggerakkan dari
dalam.
Gagasan
Dasar:
a) Gereja lahir karena Roh
Kudus. Kehadiran Roh Kudus dalam peristiwa Pantekosta dan pencurahan Roh dalam
hati para rasul sampai mereka penuh dengan Roh Kudus menimbulkan semangat untuk
bersaksi, maka lahirlah Gereja Perdana (Kis 2:4, 14-42).
b) Karena dijiwai oleh Roh
Kudus maka Gereja Perdana tumbuh dan berkembang menjadi jemaat yang kompak
bersatu, semangat solidaritasnya sangat tinggi dan tekun mengikuti pengajaran
para rasul (Kis 2: 43-47).
c) Roh Kudus yang dicurahkan
kepada para rasul adalah Roh yang dijanjikan Kristus sendiri yang akan membantu
semua pengikutNya memahami ajaran Kristus dan mentaati semua perintahNya (Yoh
14:26).
d) Roh Kudus membantu jemaat
untuk beriman dan dengan penuh kesetiaan, karena dalam Roh Kudus itu Allah
turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan kepada mereka yang
percaya kepadaNya (Rom 8:26-29).
Pola
pendampingan:
Bertitik tolak dari pengalaman para rasul
menerima pencurahan Roh Kudus pada peritiwa Pantekosta, peserta dibimbing
menyadari bahwa Roh yang dicurahkan kepada para rasul juga dijanjikan untuk
dicurahkan kepada kita semua.
Langkah-langkah
(proses pendampingan)
1) Puji-pujian awal
2) Tanda salib dan salam
3) Pengantar:
Roh Kudus memegang peranan
sentral dalam penghayatan iman yang dinamis dalam kehidupan beriman kristiani.
Sejak awal berdirinya Gereja, Roh Kuduslah yang menjiwai para rasul untuk
bersaksi dan mendorong para jemaat untuk hidup dalam kesatuan jemaat yang tekun
beribadah, tekun mengikuti pengajaran dan sifat sosialnya tinggi.
Dalam pertemuan ini akan kita
renungkan bahwa Roh Kudus yang dulu dicurahkan kepada para rasul juga
dijanjikanuntuk kita semua. Maka marilah berdoa agar janji itu terlaksana.
4) Doa pembuka: Mazmur 111
Marilah berdoa:
Allah yang Mahabesar, aku
bersyukur dengan segenap hati. Mahabesar Engkau, perbuatan-perbuatanMu layak
diketahui dan diingat oleh semua orang yang menyukainya.
Tindakan-tindakanMu yang ajaib
membuat kami semakin mengenal Engkau. Engkau adalah Allah yang mengasihi dan
memperhatikan semua orang. Engkau memberi rejeki kepada orang-orang yang lapar.
KaryaMu adalah kebenaran dan keadilan, segala sabdaMu teguh, kokoh untuk
selamanya. Biarlah RohMu berkarya dalam diri kami, dan kami bersatu dalam
pujian, kini dan sepanjang masa. Amin.
5) Mendengarkan firman
a.
Pujian penghantar bacaan.
b.Pembacaan dari Kisah Para Rasul 2:4-5, 14, 22-24, 37-41
Gereja lahir karena karya Roh Kudus
Ay.4: Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Ay.5: Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang
Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ay.14: Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan
suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu
semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
Ay.22: Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan,
ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang
dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu,
seperti yang kamu tahu.
Ay.23: Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu
salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
Ay.24: Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara
maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
Ay.37: Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka
bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami
perbuat, saudara-saudara?"
Ay.38: Jawab Petrus
kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus.
Ay.39: Sebab bagi
kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
Ay.40: Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia
memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati
mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat
ini."
Ay.41: Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan
pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
c.
Pemahaman firman
Pertanyaan:
1) Sehabis Tuhan Yesus
disalibkan para rasul ketakutan, mereka bersembunyi di Zenakel dengan pintu
terkunci. Sembilan hari mereka berdoa menantikan kedatangan Roh Kudus. Apa yang terjadi setelah para rasul
dipenuhi Roh Kudus pada peristiwa Pentakosta ?
2) Apa jawaban Petrus
menanggapi pertanyaan orang-orang yang mendengar Khotbah Petrus ?
3) Menurut Petrus : apa yang
akan diperoleh jika orang memberi dirinya untuk dibaptis ?
6) Rangkuman oleh
pendamping:
·
Roh Kudus sangat berperan dan menjadi jiwa Gereja.
·
Gereja lahir karena Roh Kudus berkarya dalam diri para
rasul
·
Mereka yang tadinya ketakutan, setelah kepenuhan Roh
Kudus berubah menjadi berani bersaksi tentang siapa sebenarnya Kristus itu :
Dialah utusan pilihan Allah untuk memenuhi janji-janji yang diwahyukan selama
Perjanjian Lama, yang kedatanganNya di dunia justru ditolak dan bhkan dibunuh
di kayu salib, namun karena kuasa Allah membangkitkan Dia dari alam maut pada
hari ketiga setelah penyalibanNya. Dan Ia mengutus Roh Kudus pada peristiwa
Pentakosta.
·
Mereka yang percaya, memberi diri dibaptis. Saat itu
jumlahnya tiga ribu jiwa. Lahirlah Gereja perdana.
·
Berkat Roh Kudus dan karunia-karuniaNya, yang dicurahkn
kepada mereka yang memberi diri dibaptis, mereka mampu menjadikan Gereja
perdana menjadi himpunan yang kuat imannya, tekun mendengarkan pengajaran dan
tekun beribadat serta memiliki solidaritas yang sangat tinggi.
7)
Pengembangan dan penegasan ajaran:
a. Roh Kudus adalah Roh
Kristus, yang diutus Bapa dalam nama Yesus untuk melahirkan, menjiwai dan
membimbing persekutuan murid-murid Yesus sepanjang masa yakni Gereja.
b. Roh Kudus yang aktif
bekerja dalam Gereja mencurahkan karunia-karunia Roh bagi setiap warga Gereja
(kita semua) agar masing-masing dapat berfungsi membangun GerejaNya.
c. Roh Kuduslah yang
menjadikan seseorang menjadi manusia baru sebagai anak Allah, dan membimbing
untuk hidup menurut Roh dengan kekuatan Roh Kudus.
d. Roh Kudus bekerja pada
setiap warga bukan untuk kepentingan pribadi masing-masing, tetapi untuk
seluruh warga Gereja menjadi satu tubuh yakni TUBUH KRISTUS.
e. Roh mendorong setiap
warga Gereja untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembangunan Gereja dan
masyarakat.
f. Atas jiwa semangat dan
dorongan Roh Kudus, Gereja mampu menjadi garam dan terang dunia, peduli
terhadap nasib manusia, demi terciptannya dunia baru yang penuh dengan
kebenaran, keadilan dan cinta kasih.
g. Roh Kudus,Roh Kristus
yang tidak nampak, tidak mungkin ditangkap dengan panca indra biasa, Roh Kudus
hanya dapat dipahami dan dilihat dengn kacamata iman. Namun manusia perlu
sesuatu yang dapat dirasa, dilihat dan diraba untuk dapat memahami kehadiran
Ruh Kudus. Oleh karena itu gereja menyelenggarakan upacara resmi yaitu
penerimaan Sakramen Krisma. Diharapkan dengan tanda / lambang yang digunakan
dalam sakramen Krisma itu, mereka yang menerimanya dapat merasakan kehadiran
dan karya Roh Kudus itu dalam dirinya.
h. Sejak pertengan abad 20,
Gereja sedunia di bawah dorongan Roh
Kudus, dalam konsili Vatikan ke II mengadakan pembaharuan hidup menggereja
lewat:
1. Pembaharuan Penghayatan
Kitab Suci:
Ø Firman Allah/Kitab Suci
dijadikan norma utama iman Kristiani.
Ø Setiap umat katolik
dihimbau membaca Kitab Suci sebagai bacaan rohani
2. Pembaharuan Liturgi:
supaya umat beribadat secara sunguh-sungguh, sepenuhnya, benar dan jujur.
3. Pembaharuan Katekese:
supaya umat memiliki pegetahuan yang benar tentang Kristus, teguh imannya dan
tidak mudah terpengaruh ajaran yang menyesatkan.
4. Pembaharuan hidup
bermasyarakat:agar umat peduli terhadap situasi yang terjadi dilingkungan
sekitarnya, masyarakat umum, kehidupan brbangsa dan bernegara.
8)
REFLEKSI ( dalam
keheningan, diiringi instrumental lembut )
·
Berkat dorongan Roh Kudus, para rasul menjadi berani
mewartakan kebenaran tentang Kristus. Bagaimana anda sendiri ? Beranikah anda
bersaksi dalam menghadapi situasi yang menantang/ menyulitkan ?
·
Berkat dorongan Roh Kudus pula jemaat Perdana membangun
kehidupan bersama yang rukun bersatu, bertekun dalam pengajaran dan tekun dalam
peribadatan. Sejauh manakah anda telah ambil bagian dalam upaya pembinaan
Lingkungan / stasi / paroki agar kehidupan berasma sebagai jemaat sungguh
bersatu dan tekun dalam pengajaran dan peribadatan ?
·
Apakah anda rajin menghadiri pertemuan-pertemuan ?
·
Apakah anda tekun mengikuti pembinaan Iman ?
·
Apakah anda setia melibatkan diri dalam kegiatan Kring /
Stasi / Paroki ?
9)
Doa spontan diakhiri dengan Doa Bapa Kami.
10)
Mohon Berkat
11)
Pujian Penutup
12)
Penugasan:
a) Kegiatan apa saja yang
ada di Lingkungan / Stasi / Parokimu?
b) Hambatan apa saja yang
anda alami dalam mengikuti kegiatan
Lingkungan / Stasi / Paroki ?
c) Apa usaha yang telah anda
lakukan untuk mengatasinya ?
Pertemuan ke tujuh:
MENERIMA KARUNIA ROH KUDUS
Dan menghasilkan buah Roh
Tujuan :
1. Memahami dan menyadari
karunia-karunia Roh yang dicurahkan Roh kudus kepada setiap anggota Gereja.
2. Menanggapi karunia Roh
dalam sikap dengan berupaya untuk menghasilkan buah Roh demi pembangunan Gereja.
Gagasan
Dasar:
o
Sejak sebelum lahirnya Gereja, Kristus telah menegaskan
bahwa Roh Kudus memiliki peran yang sangat meentukan dalam kehidupan para
pengikutnya. Yesus berkata:”Jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu (Yoh
16:7). Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan
kamu, tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:25-26)
o
Santo Paulus menambah wawasan kita tentang karya Roh
Kudus. Kedatangan Roh Kudus akan membawa macam-macam karunia agar supaya
anggota Gereja mampu melayani dan mengembangkan Gereja ( 1 Kor 12:7-11). Dan
terlebih lagi Roh itu akan membantu dalam segala kelemahan kita, membantu kita
untuk berdoa, untuk mengenal Bapa dan juga turut bekerja dalam segala hal untuk
mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:26-29). Dan dengan demikian maka kita
mampu untuk menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupan sehari-hari (Gal 5:22).
o
Gereja mengajarkan ada 7 anugerah Roh Kudus bagi setiap
orang yang disebut Sapta Karunia (PS No 91).
Langkah-langkah (proses pendampingan)
1. Puji-pujian awal
2. Tanda salib dan salam
3. Pengantar
Roh Kudus dikenali gerakanNya
yang mempegaruhi hidup para rasul sebagai Roh Pembaharu dan pemersatu. Gereja
perdana lahir berkat Roh yang berkarya dalam diri para rasul (pertemuan minggu
lalu). Roh itu juga membawa karunia-karunia untuk membantu semua anggota Gereja
untuk selalu membaharui diri dan memahami karunia-karunia itu dan memohon agar
Roh berkenan menganugerahkan karuniaNya sehingga kita mampu menghasilkan
buah-buah Roh dalam kehidupan kita.
4. Doa pembuka:
Marilah berdoa: bapa di surga,
kami telah Kau persatukan sebagai umat dalam persekutuan para kudus. Engkau
telah mencurahkan kuasa Roh KudusMu dalam diri para rasul, sehingga mereka
memiliki corak hidup baru yang penuh keyakinan dan keberanian bersaksi tentang
Yesus Juru selamat kami. Kini kami mohon curahkanlah karunia-karuniaMu kepada
kami, agar kamipun menjadi orang beriman dewasa dan bertanggungjawab, dan
berani memberikan kesaksian bahwa Yesuslah Juru Selamat dunia, kini dan
sepanjang masa. (Amin)
5. Kisah kehidupan (katekese
Calon Krisma hlm 21-22)
Pertanyaan
Glenda Rose
Glenda Rose adalah
seorang gadis muda kristiani berusia 17 tahun. Setiap pagi sebelum berangkat
sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk melakukan doa pagi di Gereja Santo
Stefanus, yang tidak jauh letaknya dari tempat tinggalnya. Setiap kali Glenda
Rose memasuki gedung gereja itu, setiap kali pula ia merasa takjub dan kagum.
Papan pengumuman di luar gedung Gereja selalu penuh dengan bermacam-macam
pemberitahuan, misalnya: petugas liturgi hari minggu, rencana ziarah, program
katekese, dan lain-lain.
Ada macam-macam peralatan
seperti: lonceng besar yang pada jam-jam tertentu tidak bosan-bosan
mengingatkan umat untuk berdoa, bangku-bangku panjang yang berderet-deret di
dalam gereja, patung-patung, stasi-stasi jalan salib, altar, bejana permandian,
lilin-lilin, dan kitab suci ukuran jumbo, juga ruang koor yang dilengkapi
beberapa mikrophone.
Banyak sekali benda dan
ruang khusus yang akan berfungsi penuh bila pada hari minggu dan hari raya
gereja dipenuhi umat. Glenda sering bertanya dalam hati: apa yang mendorong
mereka membangun gedung dan mengadakan segala perlengkapan itu? Mengapa banyak
orang mau terlibat dalam kegiatan kegerejaan sebanyak itu?
Glenda Rose juga bingung
terhadap bingung terhadap dirinya sendiri: apa yang mendorong dirinya setiap
pagi setiap pagi berdoa di gereja ini, padahal bisa saja ia bangun agak siang
dan langsung berangkat sekolah.
6. Mendalami kisah:
Pertanyaan:
1.
Glenda Rose tahu banyak peralatan yang ada di dalam
gereja, banyak kegiatan pelayanan dari papan pengumuman. Di
lingkungan/stasi/paroki ada banyak kegiatan apakah anda tekun mengikutinya?
(lihat tugas minggu kemarin!)
2.
Glenda Rose jaga bertanya: apa yang mendorong dirinya
rajin setiap hari berdoa di gereja. Apakah anda tahu jawabannya? Katakan!
7. Mencari terang firman
Tuhan.
a)
Pembacaan dari 1 Kor 12:1-11
Ay.1 Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku
mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.
Ay.2 Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih
belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang
bisu.
Ay.3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa
tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:
"Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku:
"Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Ay.4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
Ay.5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu
Tuhan.
Ay.6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib,
tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Ay.7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Ay.8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan
karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama
memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Ay.9 Kepada yang seorang Roh yang sama
memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
Ay.10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa
untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan
bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk
berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia
untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ay11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh
yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
b)
Memahami butir-butir mutiara firman
Pertanyaan:
Tuliskan apa
yang mau diajarkan Paulus dalam ayat-ayat berikut ini:
1 Kor 12:1-3
1 Kor 12:4-6 dan
1 Kor 12:7-11
8. Rangkuman dan penegasan
ajaran.
I.
Glenda Rose mengalami dorongan Roh Kudus dari dalam
dirinya sendiri. Meskipun dia sendiri tidak mengetahui dorongan itu berasal
dari mana, tetapi ia benar-benar mengalaminya. Itu karunia luar biasa yang
tidak dialami setiap orang. Yang dirasakan adalah bahwa ia rajin tiap hari
berdoa di gereja.
II. Santo Paulus mengajarkan
bahwa orang dapat memuliakan Allah itu karena digerakkan oleh Roh Kudus. Dan
Paulus berpesan agar kita yakin akan hal itu, karena itulah kebenaran yang
sesungguhnya ( I Kor 12 : 1-3 ). Dalam Suratnya kepada jemaat di Roma Paulus juga mengatakan : Roh itu
menjadikan kita layak menyebut Allah sebagai Bapa ( Roma 8:15 ). Roh Kudus jga
membantu kita dalam kelemahan kita, membantu kita untuk bisa berdoa ( Roma 8:26
), dan dalam Roh Kudus itu Allah turut bekerja dalam segala hal untuk
mendatangkan kebaikan ( Roma 8:29 ). Itu semua adalah karunia-karuia Roh Kudus.
III.
Selanjutnya Paulus menegaskan bahwa setiap orang
mem-peroleh karunia yang berbeda-beda, tetapi karunia itu diberikan untuk
melayani kepentingan bersama demi pembangunan Gereja. Ada yang diberikan
pengetahuan sehingga ia bisa mengajar agama dan sekolah minggu, ada yang diberi
keterampilan untuk melatih misdinar dan koor, ada lagi yang diberi keterampilan
untuk mengkoordinir kegiatan bersama, dan yang lain lagi diberi keterampilan
melukis dan merangkai bunga. Tujuannya adalah supaya seluruh umat bisa
beribadah, memuliakan Allah dengan baik dan semakin kuat imannya.
IV.
Gereja sendiri mengajarkan bahwa ada tujuh karunia Roh
kudus, yaitu Sapta karunia seperti yang tercantum dalam PS No 91. Ada lagi
karunia-karunia khusus: bahasa Hikmat, bahasa Pengetahuan, bahasa Nubuatan,
bahasa Roh, penafsiran bahasa Roh, karunia Iman, penyembuhan dan mengadakan
mukjijat. Bila karunia diberikan , maka orang akan merasakannya.
V. Bagi kita sekarang ini
yang utama adalah mengupayakan agar Roh Kudus
yang akan dicurahkan secara khusus dalam penerimaan sakramen krisma nanti
benar-benar berkarya, sehingga kita mampu menghasilkan buah-buah Roh yang
disebut Paulus dalam Gal 5: 22.
9. Refleksi (
hening-diiringi instrumental lembut )
Roh Kudus, yang adalah Roh
Kristus menganugerahkan karunia-karunia kepada setiap anggota Gereja agar
setiap anggota Gereja mampu melaksanakan fungsinya demi pembangunan Gereja.
·
Kemampuan apa saja yang Anda miliki yang bisa digunakan
untuk memajukan Gereja ; Pengetahuan .....? Keterampilan tangan .....? Suara
......?
·
Sejauh mana anda telah
memanfaatkan kemampuan yang Anda miliki untuk melayani dan memajukan
Gereja? Apa rencana Anda setelah menerima sakramen Krisma nanti ?
·
Marilah kita sampaikan permohonan dan niat kita kepada
Allah.
10. Doa spontan, diakhiri doa
Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan
11. Pujian penutup
12. Tugas:
Tuliskan
dengan rapih :
Sapta karunia
Karunia khusus yang disebut
Paulus dalam I Kor 12: 1-11
Buah-buah Roh yang disebut Paulus
dalam Gal 5 : 22.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar