Minggu, 10 Agustus 2014

renungan mingguan


Mgg Biasa  XVIII th A
3 Agustus 2014

Bahan bacaan;
Bacaan  I   : Yes.55:1-3
Bacaan II   : Rom.8:35.37-39
Bac. Injil   : Mat.14:13-21
Rangkuman Bacaan:
Nubuat Yesaya ini menjadi titik balik dari keadaan riil masyarkat pada masa itu. Segala kekurangan yang mereka alami, dipahami sebagai kondisi jauh dari Allah. Keadaan ini mengajak Yesaya untuk berefleksi. Selama ini segala potensi yang mereka miliki tidak/kurang digunakan untuk mencari kehendak Allah. Buah dari refleksi ini adalah keinginan manusia untuk kembali mendekat pada Allah.
Jemaat di kota Roma, bukanlah jemaat yang dari awal dibangun oleh Paulus. Oleh karena itu Paulus tidak mengkhususkan pada menjawab persoalan umat, melainkan memberika pengajaran. Inti dari pengajaran itu adalah bahwa dekat dengan Allah pasti terjamin. Tak ada sesuatupun yang mengancam bila kita dekat dengan Allah.
Mateus menggambarkan peristiwa perpindahan murid-murid Yohanes pembaptis kepada Yesus, setelah mereka mendengar kabar bahwa Yohanes telah dipancung oleh raja Herodes Antipas. Tugas baru tiba-tiba dialami oleh para murid. Yesus mengajak para muridNya untuk bergerak terlibat dalam karya Yesus.
Yesus bisa saja untuk tampil sendiri tanpa melibatkan para murid untuk mengatasi persoalan orang banyak itu.Tetapi justru Yesus mengaja para murid untuk memikirkan bagaimana memberi makan ribuan orang itu. Jawaban para murid menunjukan betapa mereka tidak siap untuk masuk dalam perutusan yang real.Yang diharapkan dari Yesus dalah para murid mempunyai kepercayaan yang penuh kepada Yesus. Potensi yang dimiliki para murid adalah lima roti jelai dak dua potong ikan goreng. Lewat potensi inilah yesus mengajak para murid untuk mempercayakan diri pada kehendak Allah. Mukjijat menjadi nyata pada saat para murid tidak berdaya dan menyerahkan pada kehendak Tuhan saja. Bagaiman dengan diri kita ? masihkah kita berani menyombongkan diri dihadapan Allah ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar